2. keritik sumber Setelah melakukan heuristik atau pengumpulan sumber-sumber maka tahap
selanjutnya yang harus dilakukan adalah kritik sumber. Kritik sumber adalah sebuah usaha untuk mendapatkan sumber-sumber yang relevan dengan cerita
sejarah yang ingin disusun sesuai dengan judul. Hal yang harus diuji adalah keabsahan tentang keaslian sumber otentitas yang dilakukan melalui kritik
ekstren dan keabsahan.
19
Setelah mencari sumber-sumber penulis akan melakukan verifikasi terhadap sumber-sumber tesebut.
3. Interprestasi Interpretasi atau penapsiran sejarah seringkali disebut juga dengan analisis
sejarah. Tujuannya agar data yang ada mampu untuk mengungkapkan permasalahan yang ada, sehingga diperoleh pemecahanya. Dalam hal ini penulis
akan menyampaikan fakta yang satu dengan fakta yang lainnya yang telah ditemukan dari hasil heuristik dan verifikasi. Sehingga dalam hal ini penulis
menjelaskan masalah kemajuan Brunei yang dicapai Sultan Bolkiah V. 4. Historiografi
Historiografi adalah penulisan sejarah. Tahap ini adalah tahap yang terakhir dalam penulisan skripsi. Setelah melakukan tahap heuritik, verifikasi dan
interprestasi selanjutnya historiografi dengan menulis dalam satu urutan yang sistimatik yang telah diatur dalam pedoman penulisan skripsi. Dalam penulisan ini
penulis berusaha menyusun cerita sejarah menurut urutan peristiwa, berdasarkan kronologi dan tema-tema tertentu.
19
Ibid hal 58-59
F. Sistematik Penulisan
Penulis akan membagi penulisan skripsi ini dalam lima bab, dan masing-
masing bab tediri dari beberapa bab sebagai berikut:
Bab I. Meliputi latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah,
tujuan dan kegunaan penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian, sistematik penulisan.
Bab II. Sejarah Berdirinya kesultanan Brunei Darussalam. Sejarah awal
kesultanan Brunei. Letak geografis dan sejarah berdirinya. Sejarah masuknya Islam di Brunei. Kondisi sosial, ekonomi dan keagamaan. Kedatangan dan
Perkembangan Islam di Brunei.
Bab III. Riwayat Hidup Sultan Bolkiah. Silsilah keluarga, Pendidikan. Dan
Kemasyuran Bab IV.
Kiprah Sultan Bolkiah V di Brunei Darussalam 1485-1524. Perluasan
politik. Proses islamisasi. Kemajuan ekonomi.
Bab V. Penutup Kesimpulan. Saran juga Daftar Pustaka.
11
BAB II SEJARAH BERDIRINYA KESULTANAN BRUNEI DARUSSALAM
A. Sejarah awal Kesultanan Brunei 1. Letak Geografi dan Sejarah berdirinya
Secara geografi negara Brunei Darussalam terletak di pantai barat-laut pulau Kalimantan “ Borneo”, dan berbatasan dengan Serawak di sebelah barat
daya, Sabah di sebelah timur laut, sedangkan di sebelah barat dan selatan berbatasan dengan negara Indonesia.
1
Brunei adalah salah satu negara yang mempunyai luas wilayah yang tergolong kecil, dan menempati urutan ke-148 di
dunia setelah Siprus dan sebelum Trinidad. Dalam perbandingannya negara Brunei Darussalam sebanding dengan luas wilayah Aceh Tengah di Indonesia.
Dengan luas wilayah 5.765 Km2, berpenduduk sekitar 281.000 jiwa1995, dengan kepadatan 178 per mil. Penduduknya terdiri dari Melayu 65, China
20, dan sisanya sekitar 15, adalah penduduk Brunei lainnya dari suku dayak yang menghuni daerah pinggiran, seperti orang-orang kedayan
2
yang tersebar di bagian barat-laut Borneo sepanjang daratan pesisir.
3
Wilayah Brunei bagian utara menghadap ke laut China Selatan, negara ini memiliki daratan pantai yang sempit dengan garis pantainya berupa rawa-rawa
hutan bakau semakin ke pedalaman tampak serangkaian perbukitan yang meliputi hutan tropis. Sedangkan titik tertinggi negara ini adalah gunung Pagon 1,850 m
1
Lihat lampiran no 1
2
Dari beberapa sumber mengatakan bahwa suku Kedayan ialah masyarakat yang memiliki asal-usul keturunan dari orang-orang Jawa, sedangkan adatnya seperti pernikahan
mengikuti Melayu. Mungkin inilah penduduk asli Brunei. Lihat Ahmad aminEl. al , Islam di Asia Perkembangan Kotemporer. Jakarta:LP3ES, 1990. h 367-393
3
Ahmad Ibrahim, DKK.”Islam di Asia Tenggara “Perkembangan kontemporer”: LP3ES 1990. h 387.