Terjadi banyak perbedaan pendapat mengenai hukuman pancung, meski hukuman pancung telah diatur dalam hukum Islam namun bukan berarti bagi sebagian orang bisa
menerima hukuman itu begitu saja, sebab banyak yang beranggapan bahwa hukuman pancung telah bertentangan dengan undang-undang HAM No. 39 Tahun 1999. Di mana undang-undang
tersebut menjamin hak untuk hidup bagi setiap warga negara Indonesia. Sedangkan hukum pancung dinilai telah melanggar undang-undang HAM tersebut.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis bermaksud untuk membahas secara
mendalam mengenai masalah tersebut dalam sebuah skripsi dengan judul: “HUKUM PANCUNG DALAM PERSPEKTIF FIQIH DAN HAM”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Untuk memudahkan pembatasan masalah dan fokus kajian skripsi ini, penulis akan membatasi masalah dan merumuskan permasalahan. Berdasarkan atas pemaparan skripsi ini,
penulis membatasi permasalahan pada kajian hukuman pancung dalam perspektif Fiqih dan HAM.
Adapun masalah pokok yang akan dicari jawabannya dalam skripsi ini bisa dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana hukuman pancung dalam perspektif Fiqih? 2. Bagaimana perbandingan pandangan antara Fiqih dan HAM mengenai hukuman
pancung?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Secara umum, tujuan penelitian ini antara lain: 1. Untuk menjelaskan bagaimana fiqih memandang hukuman pancung dengan berbagai
penjelasan mana yang patut dikenakan hukuman pancung mana yang tidak. 2. Mengetahui bagaimana kesesuaian hukum pancung jika dikaitkan dengan Undang-
undang HAM. 3. Memberikan gambaran mengenai bagaimana perspektif Fiqih memandang tentang
hukuman pancung jika dikaitkan dengan Undang-undang No. 39 Tahun 1999. 2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini dapat dikemukakan sebagi berikut: 1. Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan suatu tambahan ilmu
pengetahuan mengenai hukuman pancung, yang peredarannya di dalam masyarakat semakin lama semakin kompleks.
2. Dapat memberikan tambahan reverensi bacaan bagi mahasiswa mengenai hukuman pancung dalam perspektif fiqih dan HAM.
3. Memberikan suatu gambaran apabila hukuman pancung diterapkan di Indonesia dengan melihat beberapa segi, terutama dilihat dari segi peraturan di Indonesia yang
berasaskan UUD 1945 sebagai aturan dasar negara. 4. Mampu menjelaskan relevansi hukuman pancung dalam perspektif fiqih dan jika
dikaitkan dengan undang-undang HAM No. 39 Tahun 1999.
D. Tinjauan PustakaPenelitian Terdahulu
Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan selama melakukan penelitian, penulis tidak menemukan judul skripsi yang sama dengan judul skripsi penulis, baik di perpustakaan fakultas,
maupun di perpustakaan umum. Adapun skripsi yang memiliki kesamaan atau kemiripan dengan penelitian yang penulis lakukan mengenai hukuman mati dan kaitannya dengan HAM adalah
skripsi yang ditulis oleh Ima Halimatu Sadiah dengan judul skripsi “Eksekusi Pidana Mati Studi Tentang Psikologi Hukum Terpidana Mati Tubagus Yusuf Maulana Dan Sabirin” pada tahun
2010, yang menjelaskan tentang psikis seorang pembunuh yang divonis hukuman mati bagi pelaku pembunuhan. Dalam skripsi ini, Ima Halimatu Sadiah menjelaskan bagaimana psikis
seorang pembunuh jika mereka dikenakan hukuman mati, seperti yang terjadi pada Tubagus Yusuf Maulana dan Sabrini sebagai dukun yang telah meracuni pasiennya sampai mati. Letak
perbedaan dengan skripsi yang hendak saya bahas adalah pada tataran nilai hukuman mati apabila ditinjau dari segi hukum Islam dan HAM, yang menjelaskan tentang hukuman mati bagi
seorang pembunuh dengan balasan yang setimpal. Dan satu lagi yang penulis jumpai, yaitu tesis dari Roni Fahmi yang disusun pada tahun
2006, mengenai pandangan hukuman mati yang berjudul “Hukuman Mati Dalam Pidana Islam Ditinjau Dari Perspektif Hak Asasi Manusia”. Dalam tesis ini, Roni Fahmi meneliti tentang
hukuman mati yang sifatnya lebih general ditinjau dari dua sudut pandang, pidana Islam dan HAM. Letak perbedaan dengan skripsi yang penulis bahas di sini adalah bahwa tesis yang ditulis
oleh Roni Fahmi mengenai hukuman mati yang secara luas dijelaskan di dalamnya, baik hukuman mati karna berzina mushan, hukuman mati karna melakukan kejahatan Genosida,
hukuman mati karena melakukan pembunuhan. Bila dibandingkan dengan yang penulis teliti dalam skripsi ini adalah mengenai hukuman mati khusus bagi para pelaku pembunuhan
berencana, dengan mempertimbangkan dari aspek Fiqih dan HAM.
E. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah jenis penelitian
kualitatif, di mana dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan studi kepustakaan library research yaitu penelitian dengan cara mengumpulkan bahan-bahan yang berasal dari
buku-buku, majalah, artikel-artikel, makalah, koran, serta bahan-bahan lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diangkat.
2. Teknik Pengumpulan Data Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik
kepustakaan, yaitu dengan membaca buku atau literatur yang relevan dengan topik masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini.
3. Sumber Data a. Data Primer. Yaitu buku-buku yang berkaitan dengan bahan penulisan antara lain
UUD 1945, UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, DUHAM, dan buku-buku lain yang berkaitan dengan bahasan penulisan.
b. Data Sekunder yang penulis gunakan dalam penulisan skripsi ini yaitu sumber- sumber berita dari berbagai media, baik media cetak maupun media elektronik yang
berkaitan dengan permasalahan yang dibahas dalam penulisan skripsi ini. 4. Teknik Analisis Data
Pada tahap analisis data, data diolah dan dimanfaatkan sedemikian rupa sampai berhasil menyimpulkan kebenaran-kebenaran yang dapat dipakai untuk menjawab persoalan-persoalan
yang diajukan dalam penelitian. Adapun data-data tersebut dianalisis dengan metode analisis deskriptif, yaitu suatu metode menganalisis dan menjelaskan suatu permasalahan dengan
memberikan suatu gambaran secara jelas hingga menemukan jawaban yang diharapkan.