tumbuhan pemanjat yang memerlukan inang untuk proses pertumbuhan memanjang. Rotan tumbuh di antara pepohonan sebagai liana yang berdiri tegak
karena undak pelepah flagellum, undak daun cirrus, dan rakisnya berpegangan erat pada cabang-cabang pohon terdekat.
2. Kelimpahan Populasi Spesies Rotan
Gambar 3. Peta Titik Sebaran Rotan di Hutan Batang Toru Blok Barat,
Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara. Kelimpahanadalah jumlah seluruh individu dalam suatu areal. Menurut
Soerianegara dan Indrawan 1998 banyaknya individu dari suatu jenis pohon atau tumbuhan lain dapat ditaksir atau dihitung. Kelimpahan jenis ditentukan
berdasarkan kerapatannya, frekuensi dan dominasi setiap jenis. Kelimpahan populasi rotan di Hutan Batang Toru, Kecamatan Adiankoting, Kabupaten
Tapanuli Utara berdasarkan dua ketinggian tempat, kerapatan 9 spesies rotan cukup bervariasi Tabel 3.
Universitas Sumatera Utara
Dari Tabel 3 terlihat bahwa di lokasi pengamatan pada ketinggian 900 - 1000 mdpl, ditemukan sebanyak 9 spesies rotan diantaranya adalah Calamus 6
spesies, Khortalsia 1 spesies, Plectocomiopsis 1 spesies, Daemonorops 1 spesies dengan kelimpahan populasi 178 batangHa di ketinggian 900 mdpl dan
387 batangHa di ketinggian 1000 mdpl. Spesies hotang buar-buar Calamus tracycoleus, hotang mallo Calamus caesius, dan hotang maranak
Calamus ornatus tidak ditemukan pada ketinggian 900 mdpl. Sedangkan pada ketinggian 1000 mdpl, 9 spesies rotan tersebut ditemukan keberadaannya bila
dibandingkan dengan pernyataan Bless 2011 menyatakan bahwa semakin tinggi tempat tumbuh semakin jarang dijumpai jenis rotan. Hal ini tidak sesuai dengan
yang telah ditemukan di lapangan.
Tabel 3. Kerapatan Relatif spesies rotan berdasarkan jumlah batang per hektar di 2 ketinggian tempat
No Nama ilmiah
Scientific Name Ketinggian tempat mdpl
900 1000
Jlh btgHa KR
Jlh btgHa KR
1 Calamus scipionum
81 51,26582
212 47,9638
2 Calamus trachycoleus
18 4,072398
3 Khortalsia echinometra
37 23,41772
69 15,61086
4 Calamus caesius
5 3,164557
36 8,144796
5 Calamus exilis
29 6,561086
6 Calamus ornatus
34 7,692308
7 Daemonorops hystrix
25 15,82278
4 0,904977
8 Plectocomiopsis geminiflora
5 3,164557
33 7,466063
9 Calamus tetradactylus
5 3,164557
7 1,58371
Total 158
100 442
100
Rendahnya jumlah spesies rotan ini diduga oleh faktor lingkungan seperti tanah, topografi dan unsur lainnya sebagai habitat rotan, pola sebaran dan bentuk
hidupnya. Menurut Greig-Smith 1983 menyatakan bahwa kerapatan suatu jenis ditentukan oleh faktor-faktor lingkungan yaitu keadaan tempat tumbuh, kompetisi
dengan jenis lain dan hubungannya dengan jenis lainnya. Kerapatan spesies rotan tertinggi pada ketinggian 900 mdpl adalah hotang buar-buar
Universitas Sumatera Utara
Calamus scipionum yaitu 51,26 dibandingkan dengan spesies rotan lainnya. Hal ini menunjukkan pertumbuhan hotang buar-buar Calamus scipionum merata
dibandingkan dengan jenis yang lainnya. Sedangkan pada ketinggian 1000 mdpl hotang buar-buar Calamus scipionum memiliki kerapatan tertinggi dibandingkan
dengan yang lainnya yaitu 47,96 . Tabel 4. Frekuensi Relatif masing-masing spesies rotan di 2 ketinggian
tempat
Berdasarkan analisis data frekuensi untuk 2 ketinggian tempat tersebut berbeda-beda persentasenya. Spesies rotan yang memiliki nilai frekuensi tinggi
adalah jenis hotang buar-buar Calamus scipionum pada kedua ketinggian tersebut dan hotang maranak Daemonorops hystrix pada ketinggian 900 mdpl
sebanyak 54,71698 dan pada ketinggian 1000 mdpl sebanyak 23,07692. Tabel 5. Indeks Nilai Penting setiap spesies rotaan di 2 ketinggian tempat
No Nama Ilmiah
Scientific Name Indeks Nilai Penting
Ketinggian Tempat m dpl 900
1000 1
Calamus scipionum 105,9828
71,04072 2
Calamus trachycoleus 13,68778
3 Khortalsia echinometra
32,85168 38,68778
4 Calamus caesius
8,824934 12,95249
5 Calamus exilis
11,36878 6
Calamus ornatus 23,07692
7 Daemonorops hystrix
34,69071 2,828054
8 Plectocomiopsis geminiflora
8,824934 21,88914
9 Calamus tetradactylus
8,824934 4,468326
Total 200
200 No
Nama Ilmiah Scientific Name
Ketinggian Tempat m dpl 900
1000 1
Calamus scipionum 54,71698
23,07692 2
Calamus trachycoleus 9,615385
3 Khortalsia echinometra
9,433962 23,07692
4 Calamus caesius
5,660377 4,807692
5 Calamus exilis
4,807692 6
Calamus ornatus 15,38462
7 Daemonorops hystrix
18,86792 1,923077
8 Plectocomiopsis geminiflora
5,660377 14,42308
9 Calamus tetradactylus
5,660377 2,884615
Total 100
100
Universitas Sumatera Utara
Menurut Donbois dan Ellenberg 1974 menyatakan bahwa besarnya nilai Indeks Nilai Penting menyatakan besarnya peranan suatu jenis terhadap jenis lain
diantara komposisi permudaan alami dalam suatu komunitas. Kelimpahan jenis rotan berdasarkan Indeks Nilai Penting INP di Hutan Batang Toru, Kecamatan
Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara jenis hotang buar-buar Calamus scipionum mempunyai nilai tertinggi dari jenis lainnya pada semua
tingkat ketinggian pada ketinggian 900 mdpl diperoleh Indeks Nilai Penting INP 105, 92 dan pada ketinggian 1000 mdpl diperoleh Indeks Nilai Penting INP
71, 04. Kelimpahan jenis INP untuk rotan jenis hotang bas-bason Daemonorops hystrix tergolong rendah yaitu 2,82 pada ketinggian 1000 mdpl
sementara kelimpahan pada ketinggian 900 mdpl lebih tinggi yaitu 34, 69 . Tingkat kelimpahan atau populasi yang tinggi menggambarkan tingkat
potensi tumbuhan yang tinggi pula. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa spesies rotan yang memiliki nilai penting tertinggi merupakan spesies yang
memiliki tingkat potensi tumbuhan yang tinggi pula, sebaliknya nilai penting rendah, tingkat potensi tumbuhannya rendah seperti jenis hotang buar-buar
Calamus tracycoleus, hotang mallo Calamus caesius, dan hotang maranak Calamus ornatus pada ketinggian 900 mdpl.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6. Indeks Keanekaragaman H’ spesies rotan di 2 ketinggian tempat di kawasan Hutan Batang Toru, Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara.
No Nama Ilmiah
Scientific Name Indeks Keanekaragaman H’
Ketinggian Tempat m dpl 900
1000 1
Calamus scipionum 0,359879
0,36706 2
Calamus trachycoleus 0,178302
3 Khortalsia echinometra
0,276994 0,312456
4 Calamus caesius
0,121459 0,173376
5 Calamus exilis
0,159156 6
Calamus ornatus 0,243208
7 Daemonorops hystrix
0,280909 0,05817
8 Plectocomiopsis geminiflora
0,121459 0,236255
9 Calamus tetradactylus
0,121459 0,082212
Total 1,350187401
1,845680447
Indeks keanekaragaman spesies H’ rotan pada ketinggian 900-1000 mdpl secara keseluruhan hanya mencapai 1,350187401 pada ketinggian 900 mdpl dan
1,845680447 pada ketinggian 1000 mdpl. Hasil perhitungan tersebut menggambarkan bahwa rotan-rotan pada ketinggian ini memiliki tingkat
keanekaragaman sedang. Menurut Mason 1980 kriteria indeks keanekaragaman spesies sebagai berikut: jika H’1 keanekaragaman tergolong rendah, H’ 1-3
keanekaragaman tergolong sedang, H’3 keanekaragaman tergolong tinggi. Berdasarkan kisaran nilai tersebut maka nilai indeks keanekaragaman pada
ketinggian 900-1000 mdpl tergolong sedang. Rendahnya indeks keanekaragaman spesies rotan ini diduga karena kawasan ini jauh dari segala aktivitas penduduk
dan juga kondisi lokasi yang cukup terjal.
3. Potensi Rotan