Sistem Pencatatan Persediaan PEMBAHASAN

dibebankan biaya ongkos angkut dan biaya bongkar muat dalam menghitung harga pokok perolehan persediaan tersebut.

3. Sistem Pencatatan Persediaan

Sistem pencatatan persediaan material yang dipakai oleh PT. PP. Lodon Sumatra Indoneisa,Tbk adalah sistem pencatatan perpetual, dimana material yang dibeli dan yang dipakai selalu dicatat didalam perkiraan persediaan. Setiap perubahan yang terjadi selalu dicatat, sehingga setiap hari atau setiap saat dapat dilihat jumlah persediaan yang ada digudang. Sistem pencatatan ini dipilih karena dinilai mudah untuk melakukan pengawasan terhadap persediaan yang ada digudang. Disamping itu pengawasan terhadap karyawan yang membidangi bagian persediaan ini dapat dilakukan dengan membandingkan antara kartu stock dengan catatan yang dibuat oleh pihak komersil khususnya bagian akuntansi. Kartu stock ini juga mempermudah bagian gudang dalam mengajukan pembelian barang yang diperlukan oleh perusahaan. Penggunaan sistem pencatatan perpetual pada PT. PP. Lodon Sumatra Indoneisa,Tbk telah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dimana pada saat transaksi pembelian persediaan dicatat dengan mendebit perkiraan persediaan bersangkutan dan mengkredit kas atau hutang dan pada saat transaksi penjualan, harga pokok barang yang terjual dicatat dengan mendebit harga pokok penjualan dan mengkredit persediaan tersebut. Dalam sistem pencatatan persediaan PT. PP.London Sumatra Indonesia Tbk menggunakan sistem pencatatan persediaan metode perpetual, adapun alasan penggunaan sistem pencatatan tersebut adalah jenis persediaan barang dagangan yang beragam sehingga diperlukan suatu sistem pencatatan yang selalu dapat cepat memberikan informasi tentang persediaan baik dari jumlah unit, harga perolehan per unit dan total nilai persediaan yang dimiliki. Hal tersebut juga didukung oleh kenyataan bahwa perputaran persediaan yang cukup cepat sehinggga informasi yang tersedia dengan cepat dan lengkap mengenai persediaan barang dagangan akan memudahkan manajemen perusahaan dalam mengantisipasi setiap peluang penjualan maupun penurunan penjualan sehingga persediaan akan selalu tersedia untuk mencegah kelebihan persediaan maupun Universitas Sumatera Utara kekurangan persediaan. Sistem perpetual ini juga memudahkan pihak manajemen dalam memenuhi permintaan pangsa pasar yang meningkat dan mengantisipasi terhindar dari persediaan barang yang rusak kadaluwarsa pada saat permintaan pangsa pasar turun. Dalam operasinya PT. PP.London Sumatra Indonesia Tbk sering menemukan persediaan rusak atau barang yang tidak sesuai dengan barang yang dipesan.maka PT. PP.London Sumatra Indonesia Tbk akan melakukan retur pembelian. Seperti halnya dengan retur pembelian, maka retur penjualan juga sering terjadi akibat barang yang dipesan oleh pembeli rusak dalam perjalanan, ataupun jumlah yang dipesan pihak pembeli tidak sesuai dengan kesepakatan. Kebijakan perhitungan fisik atas persediaan yang diterapkan oleh PT. PP.London Sumatra Indonesia Tbk adalah sewaktu-waktu namun perhitungan fisik harus dilakukan sekali dalam setahun yaitu pada tanggal 30 November setiap tahunnya. Perhitungan fisik ini dilakukan untuk mengetahui jumlah barang yang masuk dan jumlah barang yang keluar serta jumlah persediaan yang masih ada di gudang. Pengecekan ini dilakukan dengan cara membandingkan hasil perhitungan fisik dengan jumlah dalam rekening persediaan. Dan bila terdapat selisih jumlah persediaan antara hasil perhitungan fisik dengan saldo rekening persediaan , dapat dilakukan penelitian terhadap sebab-sebab terjadinya perbedaan itu. Apakah selisih itu normal dalam arti susut atau rusak, ataukah tidak normal, yaitu diselewengkan. Dalam melakukan perhitungan fisik tersebut PT. PP.London Sumatra Indonesia Tbk yang mencatat nya adalah bagian internal dan eksternal auditor yang biasanya dilakukan setiap akhir bulan 11 setiap tahunnya. Perhitungan fisik atas persediaan dapat saja dilakukan perusahaan sewaktu-waktu namun wajib dilakukan setahun sekali pada tanggal 30 November setiap tahunnya. Hal ini telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan 14 dimana inventarisasi fisik perlu dilakukan untuk mengetahui kebenaran saldo perkiraan persediaan yang ada pada kartu persediaan yang telah dicatat dengan kondisi fisik persediaan yang ada di gudang untuk mengetahui apakah telah sesuai atau tidak sesuai. Pada saat dilakukan inventarisasi fisik tersebut maka akan dibentuk tim inventarisasi yang terdiri dari bagian akuntansi dan bagian gudang. Universitas Sumatera Utara

4. Metode Penilaian Persediaan