28
2.10 Kerangka Konseptual
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah mengenai pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus, dan
pertumbuhan ekonomi terhadap pengalokasian anggaran belanja modal. Gambar 2.1 menyajikan kerangka pemikiran untuk pengujian hipotesis pada penelitian ini.
Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Pungky Ardhani 2011, dengan menggunakan empat variabel independen yaitu Pendapatan Asli
Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan pertumbuhan ekonomi. Sedangkan variabel dependen yang digunakan adalah variabel belanja modal.
Pendapatan Asli Daerah PAD X
1
Dana Alokasi Umum DAU X
2
Belanja Modal Dana Alokasi Khusus
Y DAK X
3
Pertumbuhan Ekonomi X
4
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
29
2.11 Hipotesis Penelitian
Dalam pelaksanaan kebijakan desentralisasi fiskal, Pemerintah Pusat akan mentransfer dana perimbangan kepada daerah yang terdiri dari Dana Alokasi
Umum DAU, Dana Alokasi Khusus DAK dan Dana Bagi Hasil DBH. Selain dana perimbangan yang bersumber dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah
memiliki sumber pendanaan sendiri yang berasal dari Pendapatan asli Daerah PAD. PAD dan dana perimbangan diharapkan dapat digunakan untuk
membiayai belanja daerah dalam upaya menunjang investasi sehingga berdampak pada peningkatan layanan publik dan kesejahteraan masyarakat. Selanjutnya,
peningkatan terhadap pengadaan modal untuk investasi akan memacu pembangunan infrastruktur berupa sarana prasarana yang kemudian akan
berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Anggiat Situngkir dan John Sihar Manurung 2009 membuktikan
bahwa Pendapatan Asli Daerah PAD, Dana Alokasi Umum DAU dan Dana Alokasi Khusus DAK memberikan pengaruh yang signifikan terhadap anggaran
belanja modal. Holtz-eaken et al 1985 dalam Anggiat Situngkir 2009 menyatakan bahwa terdapat keterkaitan erat antara transfer dari Pemerintah Pusat
dengan belanja pemerintah daerah. Hal ini menunjukkan bahwa jika sumber pendapatan daerah yang berasal dari PAD, DAU, dan DAK meningkat, maka
pemerintah daerah dapat melakukan peningkatkan terhadap pengalokasian belanja modal secara lebih leluasa.
Pelaksanaan desentralisasi fiskal dalam bingkai otonomi daerah memberikan kewenangan kepada daerah untuk dapat mendorong pertumbuhan
30 ekonominya secara mandiri dengan berbagai inovasi yang dimiliki oleh daerah
bersangkutan. Hasil penelitian Lin dan Liu 2000 menunjukkan desentralisasi fiskal memberikan dampak yang sangat berarti bagi pertumbuhan ekonomi
daerah. Peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah ditandai dengan peningkatan pendapatan per kapita masyarakatnya. Dengan adanya peningkatan pertumbuhan
ekonomi, maka daerah memiliki pendapatan yang lebih besar dari pajak maupun hasil investasi, sehingga dapat membiayai pengeluaran daerah, termasuk
mengalokasikan anggaran yang lebih besar terhadap belanja modal sebagai upaya dalam peningkatan pelayananan publik. Berdasarkan temuan empiris dan argumen
diatas, maka dapat dinyatakan hipotesis sebagai berikut : Pendapatan Asli Daerah PAD, Dana Alokasi Umum DAU, Dana Alokas Khusus DAK dan
Pertumbuhan Ekonomi berpengaruh positif terhadap pengalokasian anggaran Belanja Modal di Kabupatenkota Sumatera Utara.
31
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian