13
Selanjutnya dalam hal tugas pokok Perpustakaan Daerah ada 3 tiga hal yang perlu digarisbawahi yaitu:
Pertama : Melaksanakan pembinaan layanan. Adapun arti pembinaan layanan adalah memberikan bimbingan kepada para pengelola semua jenis
perpustakaan khususnya dalam bidang tatacara atau teknik-teknik dalam layanan.
Kedua : Pengembangan Perpustakaan. Maksud pengembangan perpustakaan
adalah bagaimana strategi dan upaya-upaya untuk mengembangkan semua jenis perpustakaan baik dari segi jumlah perpustakaan maupun
pengembangan komponen perpustakaan.
Ketiga : Melaksanakan layanan dan pelestarian bahan pustaka. Dalam melaksanakan
layanan maksudnya adalah usaha-usaha untuk
memberdayakan perpustakaan secara optimal dengan menggunakan sistem layanan yang lebih baik termasuk sistem peminjaman. Tentang
pelestarian bahan pustaka dimaksudkan agar bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan dapat dipelihara dengan sebaik-baiknya dengan cara
mengadakan konservasi, penjilidan dan lain-lain, sehingga bahan pustaka tersebut dapat bertahan lama dan dapat dimanfaatkan selama-lamanya
oleh masyarakat para pemakai jasa perpustakaan.
Dari ketiga tugas pokok Perpustakaan Daerah di atas dapat diketahui bahwa tugas pokok perpustakaan daerah adalah melaksanakan pembinaan layanan, mengembangkan
perpustakaan dengan berbagai strategi dan upaya, lalu melaksanakan usaha layanan pelestarian bahan pustaka. Dengan melakukan ketiga tugas pokok tersebut maka
Perpustakaan dapat dikatakan berhasil.
2.2.2 Sifat dan Sistem Layanan
Layanan perpustakaan merupakan faktor penting dalam berhasilnya suatu perpustakaan. Pelayanan perpustakaan juga merupakan tugas penting yaitu membimbing
tentang pemakaian semua fasilitas yang tersedia di dalam Perpustakaan. Pada umumnya perpustakaan mempunyai sistem pelayanan yang dikenal dengan
istilah sistem pelayanan terbuka dan sistem pelayanan tertutup. Kedua sistem tersebut di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Sistem terbuka sistem ini memberikan kebebasan kepada pengunjung untuk
memasuki ruang koleksi dan memilih koleksi yang dibutuhkannya. Jadi pengunjung dapat melihat bahan pustaka, memilih, dan mengambil sendiri dari
rak buku. Petugas hanya mengawasi dari jauh dan mencatat peminjamannya.
2. Sistem Tertutup
Sistem pelayanan tertutup merupakan kebalikan dari sistem terbuka. Pengunjung tidak boleh memasuki ruang koleksi, tetapi memesan koleksi yang dibutuhkan
lewat petugas perpustakaan di bagian meja peminjaman. Pengunjung harus menggunakan laci katalog atau komputer dan mencatat nomor panggil bahan
Universitas Sumatera Utara
14
pustaka yang dibutuhkan pada lembaran bon peminjaman, kemudian diserahkan kepada petugas untuk mencarikan pada ruang koleksi rak buku. Ruang koleksi
terpisah dengan ruang baca sehingga semua buku tidak terpakai harus dikembalikan kepada petugas . Jika bukunya sesuai dengan kebutuhan akan
dicatat pada kartu peminjaman. Yusuf, 1996 : 135-136
Kedua sistem pelayanan perpustakaaan tersebut memiliki keuntungan dan kerugian dalam pelayanannya. Menurut Yusuf 1996 : 136-137 kedua sistem pelayanan tersebut
mempunyai masing-masing keuntungan dan kerugian. Sistem pelayanan terbuka mempunyai keuntungan sebagai berikut :
a. Pengunjung pemakai bebas memilih tanpa melewati laci katalog.
b. Menumbuhkan minat baca.
c. Lebih menyenangkan melihat buku daripada memilih dikartu katalog.
d. Jika buku yang dicari tidak ditemukan, pengunjung bisa memilih yang sesuai
dengan subyek yang dibutuhkan. Sedangkan sistem pelayanan terbuka mempunyai kerugian sebagai berikut:
a. Penyusunan bahan pustaka jadi acak-acakan karena ulah pengunjung.
b. Kebebasan memilih dapat disalahgunakan oleh pengunjung, sehingga banyak
koleksi hilangrusak. c.
Pengawas atau petugas seringkali lalai mengawasi sehingga pengunjung lebih beraninekad menyeludupkan bahan pustaka.
Sistem pelayanan tertutup mempunyai keuntungan sebagai berikut: a.
Letak buku di rak selalu terpelihara karena pengambilan buku dilakukan oleh petugas
b. Angka kehilangan bahan pustaka buku dapat ditekan dengan memasukkan slip
buku yang dipinjam. c.
Tidak memerlukan petugas khusus untuk mengawasi pengunjung perpustakaan. Kerugian dari sistem tertutup ini adalah:
a. Pengunjung tidak akrab dengan bahan pustaka
b. Tidak puas memilih koleksi karena hanya lewat kartu katalog
c. Kartu katalog lekas rusak karena sering digunakan, berarti menambah tugas untuk
selalu memperbaiki kartu katalog . d.
Banyak buku yang kurang dikenal oleh pengunjung sehingga tidak pernah dipinjam.
Pada dasarnya layanan Perpustakaan Daerah adalah bersifat terbuka bagi semua orang. Sistem layanan yang dilaksanakan adalah sistem terbuka, artinya pengunjung
perpustakaan bebas memilih bahan bacaan langsung ke rak. Sistem layanan ini hanya berlaku bagi koleksi bacaan umum dan referensi, sedangkan koleksi deposit dan pandang dengar
dipakai sistem layanan tertutup. Sistem terbuka hanya cocok untuk perpustakaan umum kecil yang mempunyai
koleksi sedikit, luas ruangan yang terbatas, dan masyarakat pengunjungnya sedikit. Salah satu tujuannya adalah memperkenalkan koleksi perpustakaan agar masyarakat lebih akrab dengan
perpustakaan. Sedangkan sistem pelayanan tertutup menguntungkan untuk perpustakaan
Universitas Sumatera Utara
15
umum besar yang banyak pengunjungnya. Hal ini dimaksudkan untuk menertibkan bahan pustaka, tetapi memberatkan beban kerja petugas perpustakaan, karena jam kerjanya lebih
panjang.
2.2.3 Maksud, Tujuan Layanan, dan Fungsi