jawaban kuesioner yang tidak lengkap digugurkan. Statistik pengumpulan data dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut :
Tabel 5.2. Pengumpulan Data 1.
Kuesioner dikirim 2.
Kuesioner yang tidak kembali 3.
Kuesioner yang kembali 4.
Tingkat pengembalian response rate 5.
Kuesioner yang gugur karena jawaban tidak lengkap 6.
Kuesioner yang digunakan 7.
Tingkat pengembalian kuesioner yang bisa digunakan useable response rate.
350 350
100 350
100
Sumber : Responden Penelitian
5.1.4. Statistik Deskripsi Data Penelitian
Data dalam penelitian ini adalah jawaban kuesioner 350 responden penelitian terkait dengan prinsip-prinsip GCG yaitu transparansi, akuntabilitas,
responsibilitas dan fairness atau kesetaraan dikaitkan dengan tingkat kepuasan pasien. Data yang berhasil dikumpulkan terkait dengan jawaban pasien
dideskripsikan sebagai berikut:
Tabel 5.3. Statistik Deskripsi Data No Indikator Jumlah
Butir Pertanyaan
Kisaran Teoritis
Kisaran Aktual
Rata – rata
Std. Dev.
1 2
3 4
GCG:
Transparansi Akuntabilitas
Responsibilitas FairnessKesetaraan
4 4
4 4
4-20 4-20
4-20 4-20
5-18 6-18
5-17 4-16
11.13 11.36
11.81 11.50
2.14 2.09
2.62 2.21
Jumlah 16 16-80
20-69 45.80
9.06 1 Kepuasan
Pasien 5
5-25 5-24
13.72 4.03
Sumber : Hasil pengolahan SPSS Lampiran 6 pembulatan
Tabel di atas menunjukkan bahwa prinsip-prinsip GCG dengan indikator variabel ádalah transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, dan fairnesskesetaraan
sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen pengamatan berupa pertanyaanpernyataan dengan jumlah butir pertanyaan masing-masing sebanyak 4
butir atau sebanyak 16 instrumen pengamatan. Skor untuk setiap butir pertanyaan berada pada kisaran teoritis antara 16-80 dengan jawaban yang diberikan
responden berada pada kisaran minimum dan maksimum antara 20-69. Rata-rata skor jawaban dari butir pertanyaan adalah 45.80 dengan standar deviasi 9.06, atau
dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini memberikan jawaban setuju dan netral terhadap indikator variabel GCG.
Variabel kepuasan pasien diukur dengan 5 indikator dicerminkan melalui 5 instrumen pengamatan dengan 5 pertanyaan. Masing-masing pertanyaan tersebut
menggunakan skala likert dengan jawaban terendah sampai tertinggi adalah 1-5 sehingga menghasilkan kisaran teoritis antara 5-25 dengan jawaban yang
diberikan responden berada pada kisaran minimum-maksimun 5-24. Rata-rata skor jawaban dari butir pertanyaan adalah 13.72 dengan standar deviasi 4.03, atau dapat
dikatakan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian memberikan jawaban memuaskan dan netral terhadap penerapan indikator variabel kepuasan pasien.
5.2. Analisis Data
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Analisis data dapat dibagi dua, yaitu uji kualitas data dan uji asumsi
klasik.
5.2.1. Uji Kualitas Data
Uji kualitas data digunakan untuk menguji kesahihan bobot kuesioner yang dijawab responden. Uji kualitas data dalam penelitian ini terdiri dari uji validitas
data dan uji reliabilitas data.
5.2.1.1. Uji Validitas Data
Uji validitas data dimaksudkan untuk menilai sejauhmana suatu alat ukur diyakini dapat dipakai sebagai alat untuk mengukur item-item pengamatan
kuesioner penelitian. Teknik yang digunakan untuk mengukur validitas instrumen pertanyaan dengan menggunakan Korelasi Product Moment dari Karl Pearson.
Hasil uji validitas data ditunjukkan pada tabel berikut ini.
Tabel 5.4. Hasil Uji Validitas
Variabel Penelitian Instrumen
Pengamatan r-hitung r
tabel Kriteria
GCG Indikator :
1. Transparansi X
1
1 0.451
0.105 Valid
2 0.500 0.105
Valid 3 0.351
0.105 Valid
4 0.348 0.105
Valid 2.
Akuntabilitas X
2
5 0.546 0.105
Valid 6 0.537
0.105 Valid
7 0.404 0.105
Valid 8 0.201
0.105 Valid
3. Responsibilitas X
3
9 0.571
0.105 Valid
10 0.521 0.105
Valid 11 0.628
0.105 Valid
12 0.592 0.105
Valid 4.
Fairness X
4
13 0.562
0.105 Valid
14 0.607 0.105
Valid 15 0.486
0.105 Valid
16 0.160 0.105
Valid
Kepuasan Pasien Y 1 0.703
0.105 Valid
2 0.645 0.105
Valid 3 0.566
0.105 Valid
4 0.583 0.105
Valid 5 0.528
0.105 Valid
Sumber : Hasil pengolahan SPSS 16 lampiran 4
Tabel di atas menunjukkan bahwa seluruh butir instrumen pengamatan yang digunakan untuk menjelaskan indikator GCG dan kepuasan pasien untuk
variabel X dan variabel Y adalah dinyatakan valid untuk tujuan penelitian dimana keseluruhan r hitung instrumen pengamatan bernilai positif dan lebih besar r
tabel.
5.2.1.2. Uji Reliabilitas Data
Uji reliabilitas data digunakan untuk mengetahui instrumen penelitian yang dipakai dapat digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda. Hasil uji
reliabilitas ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel 5.5. Hasil Uji Reliabilitas Data Indikator
Cronbach’s Alpha Hitung
Cronbach’s Alpha
Kriteria GCG
Indikator
1. Transparansi X
1
2. Akuntabilitas X
2
3. Responsibilitas X
3
4. FairnessKesetaraan X
4
Kepuasan pasien Y 0.627
0.628 0.773
0.666
0.815 0.60
0.60 0.60
0.60
0.60 Reliabel
Reliabel Reliabel
Reliabel
Reliabel
Sumber : Hasil pengolahan SPSS 16 lampiran 4
Tabel di atas menunjukkan bahwa masing-masing nilai Cronbach’s Alpha Hitung variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini lebih besar dari
0.60, Cronbach 0.6 sehingga instrument pengamatan yang digunakan dalam variabel penelitian ini dinyatakan reliabilitas.
5.2.2. Uji Asumsi Klasik 5.2.2.1. Uji Normalitas
Untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau mendekati normal atau tidak dideteksi melalui PP Plot Regression Standardized Residual. Hasil uji
normalitas ditunjukkan melalui grafik PP Plot berikut ini:
Gambar 5.1. Hasil Uji Normalitas
Gambar di atas menunjukkan bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
5.2.2.2. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas adalah untuk mengetahui apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Hasil uji multikolineritas
ditunjukkan pada tabel berikut ini.
Tabel 5.6. Hasil Uji Multikolinearitas Model Collinearity
Statistics Keterangan Nilai
1 Constant Tolerance VIF
Transparansi 0.565 1.770
Bebas Multikolinearitas
Akuntabilitas 0.466 2.148
Bebas Multikolinearitas
Responsibilitas 0.381 2.625
Bebas Multikolinearitas
FairnessKesetaraan 0.486 2.056
Bebas Multikolinearitas
a Dependent Variabel: Kepuasan Pasien
Sumber : Hasil pengolahan SPSS 16 lampiran 5
Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai perhitungan Variance Inflation Factor VIF untuk masing-masing variabel bebas 1.0, dengan nilai tolerance
1.0, hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas dalam penelitian ini terbebas dari asumsi klasik multikolinearitas.
5.2.2.3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas adalah untuk mengetahui apakah pada model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan
lain. Hasil uji heterokedastisitas ditunjukkan melalui grafik scatter plot pada tabel berikut ini.
Sumber : Hasil pengolaan SPSS
Gambar 5.2. Hasil Uji Heterokedastisitas
Gambar di atas menunjukkan bahwa plot – plot masing – masing variabel bebas dalam penelitian ini tidak tertumpu di satu titik atau menyebar secara acak.
Dengan demikian keseluruhan variabel terikat dalam penelitian ini terbebas dari asumsi heteroskedastisitas.
5.2.2.4. Goodness Of Fit
Untuk mengetahui koefisien korelasi hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas, koefisien determinan dan koefisien determinan disesuaikan
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.7. Hasil Uji Goodness Of Fit
Change Statistics Model
R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate R Square
Change F Change
df1 df2 Sig. F
Change
1 .833
a
.694 .690
1.69989 .694
195.224 4
345 .000
a. Predictors: Constant, Fairness, Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas b. Dependent Variable: Kepuasan Pasien
Sumber : Hasil pengolahan SPSS 16 lampiran 5
Dari tabel 5.7 menunjukkan bahwa besarnya koefisien korelasi R = 0.833 memenuhi 0
≤ R ≤ 1 yang artinya bahwa variabel bebas X
1
, X
2
, X
3
, X
4
yang diamati mempunyai hubungan yang kuat dengan variabel terikatnya. Koefisien
determinan R Square sebesar 0.694 yang berarti 69.40 variabel bebas yang diamati mampu menjelaskan terhadap variabel terikatnya sedangkan 30.60
100 - 69.40 dipengaruhi oleh variabel independen lainnya yang tidak termasuk dalam penelitian ini yaitu independensi, budaya organisasi, komitmen
organisasi, tingkat tarif antara rumah sakit pemerintah dan swasta, ukuran dan kondisi fisik gedung, motivasi, kepuasan pasien rawat inap yang berada di kelas
dan VIP, serta pengunjung yang datang ke rumah sakit.
5.3. Hasil Analisis 5.3.1. Model Analisis Data
Penelitian ini dilakukan untuk meneliti pengaruh penerapan GCG terhadap kepuasan pasien RSCM di Jakarta baik secara simultan maupun parsial. Sesuai
dengan rumusan masalah pada Bab I, pengaruh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa jenis penelitian yang dilakukan adalah permasalahan asosiatif dengan
bentuk hubungan kausal causal effect, sehingga untuk melihat kualitas maupun kuantitas pengaruh digunakan model regresi linier berganda. Untuk mengetahui
model analisis data dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.8. Hasil Coefficients Regresi
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
B Std.
Error Beta
t Sig.
Constant -1.395 .606
-2.301 .022
Transparansi .339 .056
.238 6.008
.000 Akuntabilitas -.004
.064 -.002
-.055 .956
Responsibilitas .356
.056 .305
6.316 .000 Fairness .623
.059 .451
10.559 .000
a Predictors Constant: Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas, Fairness b Dependent Variable: Kepuasan Pasien
Sumber: Hasil pengolahan SPSS Model Summary
b
dan Coefficents
a
lampiran 5
Berdasarkan hasil analisis pada tabel 5.8. maka model regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini diformulasikan sebagai berikut :
Y = -1.395 + 0.339X
1
– 0.004X
2
+ 0.356X
3
+ 0.623X
4
+ 1.6999
Dimana : Y = Kepuasan Pasien
X
1
= Transparansi X
2
= akuntabilitas X
3
= Responsibilitas X
4
= Fairness
Berdasarkan persamaan regresi linier berganda tersebut, dapat diinterpretasikan:
a. Koefisien regresi dari variabel bebas menunjukkan nilai yang positif dan
negatif. Nilai koefisien regresi positif menunjukkan beberapa variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikatnya, sedangkan nilai koefisien regresi
negatif menunjukkan adanya variabel bebas yang tidak berpengaruh terhadap variabel terikatnya.
b. Konstanta -1.395 menyatakan bahwa jika variabel transparansi, akuntabilitas,
responsibilitas dan fairness tidak ada maka tingkat kepuasan pasien adalah sebesar 1.395.
c. Koefisien regresi 0.339 menunjukkan bahwa setiap penambahan 1 transparansi
akan menaikkan tingkat kepuasan pasien rumah sakit sebesar 0.339. d.
Koefisien regresi -0.004 menunjukkan bahwa setiap penambahan 1 akuntabilitas tidak akan berpengaruh terhadap penerapan GCG. Hal ini berarti
akuntabilitas yang belum optimal dilaksanakan tidak disebabkan langsung oleh akuntabilitas yang rendah tetapi ada faktor lain yang berpengaruh langsung
seperti frekuensi penanganan dokter yang sama atas kasus dan pasien yang sama medical record dan tarif yang murah dibandingkan rumah sakit lain.
e. Koefisien regresi 0.356 menunjukkan bahwa setiap penambahan 1
responsibilitas akan menaikkan tingkat kepuasan pasien rumah sakit sebesar 0.356.
f. Koefisien regresi 0.623 menunjukkan bahwa setiap penambahan 1 fairness
akan menaikkan tingkat kepuasan pasien rumah sakit sebesar 0.623. g.
Angka Std Error Of The Estimate SEE angka 1.69989 tabel 5.7 merupakan angka yang menunjukkan tingkat ketepatan memprediksi variabel dependen,
dimana semakin kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat didalam memprediksi tingkat kepuasan pasien.
5.3.2. Uji Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini menyatakan bahwa penerapan GCG terhadap kepuasan pasien RSCM di Jakarta berpengaruh secara simultan maupun
parsial. Kriteria keputusan untuk menolak atau mendukung hipotesis dengan keyakinan 95 dilakukan dengan pendekatan uji F dan uji t.
5.3.2.1. Uji F
Pengaruh secara serempaksimultan variabel transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, dan fairness terhadap kepuasan pasien dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Tabel 5.9. Hasil Uji F
Change Statistics Std. Error of the
Estimate F tabel
F hitung df1
df2 Sig. F
5 1.69989
2.89 195.224
4 345
.000 0.05
Sumber : Hasil pengolahan lampiran Coefficient
a
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa variabel bebas transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, dan fairness memiliki pengaruh yang
signifikanberarti secara serempaksimultan terhadap variabel terikatnya kepuasan pasien rumah sakit, hal ini ditandai dengan nilai F hitung lebih besar dari F tabel
195.224 2.89 dan Sig F 5 0.000 0.05. Hasil analisis di atas menjelaskan bahwa terdapat pengaruh penerapan GCG terhadap kepuasan pasien
RSCM di Jakarta secara simultan, dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini diterima.
5.3.2.2. Uji t
Pengaruh secara parsial variabel transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, dan fairness terhadap kepuasan pasien, yaitu:
Tabel 5.10. Hasil Uji t Unstandardized
Coefficients B
Std. Error t tabel
t hitung Sig. t
g 5
Transparansi .339 .056
1.960 6.008
.000 0.05
Akuntabilitas -.004 .064
1.960 -.055
.956 0.05
Responsibilitas .356 .056
1.960 6.316
.000 0.05
Fairness .623 .059
1.960 10.559
.000 0.05
Sumber : Hasil pengolahan SPSS 16 Coefficient lampiran 5
Tabel di atas menunjukkan bahwa secara parsial transparansi, responsibilitas, dan fairness pada RSCM memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap tingkat kepuasan pasien hal ini ditandai dengan nilai t hitung t tabel dengan sig t 5, sedangkan akuntabilitas tidak memiliki pengaruh dengan
kepuasan pasien hal ini ditandai dengan nilai t hitung t tabel dengan sig t 5 diuraikan sebagai berikut:
a. Nilai t hitung variabel transparansi adalah 6.008 nilai t tabel 1.960 dengan
Sig t 0.000 0.05 berarti variabel transparansi mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap variabel kepuasan pasien yang menggunakan
jasa pelayanan rumah sakit. b.
Nilai t hitung variabel akuntabilitas adalah -0.055 nilai t tabel 1.960 dengan Sig t 0.956 0.05 berarti variabel akuntabilitas yang diterapkan pada rumah
sakit tidak mempunyai pengaruh secara parsial terhadap variabel kepuasan pasien yang menggunakan jasa pelayanan rumah sakit.
c. Nilai t hitung variabel responsibilitas adalah 6.316 nilai t tabel 1.960 dengan
Sig t 0.00 0.05 berarti variabel responsibilitas yang diterapkan pada rumah sakit mempunyai pengaruh signifikan secara parsial terhadap variabel
kepuasan pasien yang menggunakan jasa pelayanan rumah sakit. d.
Nilai t hitung variabel fairness adalah 10.559 nilai t tabel 1.960 dengan Sig t 0.00 0.05 berarti variabel responsibilitas yang diterapkan pada rumah sakit
mempunyai pengaruh signifikan secara parsial terhadap variabel kepuasan pasien yang menggunakan jasa pelayanan rumah sakit.
e. Variabel bebas yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap kepuasan
pasien adalah variabel fairness dengan nilai koefisien regresinya sebesar 0.623 62.30. Hal ini berarti bahwa tingkat kepuasan pasien dipengaruhi oleh
instrumen kepedulian pihak rumah sakit melayani pasien, mengutamakan kepentingan pasien, profesionalnya pegawai dalam menangani kasus dan
keterbukaan lowongan penerimaan pegawai.yang dilakukan oleh RSU Dr. Cipto Mangunkusumo.
5.4. Pembahasan
GCG merupakan konsep yang saat ini lebih dekat dipergunakan dalam reformasi sektor pulik, Konsep ini dipandang sebagai suatu aspek dalam
paradigma baru yang lebih menekankan manajemen publik untuk memberikan
pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat. Praktek-praktek KKN sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip GCG dan sangat potensial dalam
menghancurkan tata kepemerintahan, untuk itu rumah sakit sebagai milik pemerintah harus memastikan bahwa prinsip-prinsip GCG antara lain adalah
transparansi, akuntabilitas, responsibilitas dan fairness yang mengatur hubungan antara pemerintah, corporate dan masyarakat dapat diimplementasikan pada setiap
aspek untuk mencapai kesinambungan usaha. Berdasarkan analisis uji F pada tabel 5.9 menunjukkan bahwa variabel
transparansi, akuntabilitas, responsibilitas dan fairnes secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien RSCM di Jakarta.
Variabel transparansi yaitu keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Hal ini dapat terlihat dengan keterbukaan rumah
sakit dalam memberikan informasi mengenai harga layanannya, penyediaan sistem pelayanan dan fasilitas nomor telepon rumah sakit yang online, website dan media
informasi lainnya yang mudah diakses pasien, prosedur berobat bagi pasien askes dan umum serta tata cara pengaduan yang disediakan rumah sakit apabila
informasi tidak sampai kepada masyarakat. Berdasarkan analisis uji t pada tabel 5.10 menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi dari variabel transparansi
mempunyai nilai yang positif. Hal ini berarti bahwa variabel transparansi berpengaruh terhadap variabel kepuasan pelanggan.
Variabel akuntabilitas yaitu kemampuan untuk mempertanggungjawabkan semua tindakan dan kebijakan yang telah ditempuh. Variabel akuntabilitas
merupakan instrumen variabel pertanyaan yang diajukan kepada pasien bagaimana kedatangan petugas rumah sakit telah tepat waktu, bagaimana pemberian
diagnosaSOP rumah sakit dan jangka waktu menginap, ketersediaan berbagai jenis layanan kesehatan serta publikasi atas kelalaian petugas rumah sakit yang
melakukan malpraktek apakah sudah dilaksanakan secara optimal atau memadai. Berdasarkan uji t pada tabel 5.10. menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi dari
variabel akuntabilitas mempunyai nilai yang negatif. Hal ini berarti variabel akuntabilitas tidak memiliki pengaruh terhadap kepuasan pasien. Kondisi ini
memperlihatkan bahwa keberhasilan penerapan prinsip-prinsip GCG tidak seluruhnya ditentukan oleh variabel akuntabilitas tetapi ada faktor lain yang
berpengaruh langsung seperti frekuensi penanganan dokter yang sama atas kasus dan pasien yang sama medical record dan tarif yang murah dibandingkan rumah
sakit lain. Variabel responsibilitas yaitu mematuhi peraturan perundang-undangan
serta melaksanakan tanggungjawab terhadap masyarakat dan lingkungan sehingga dapat terpelihara kesinambungan usaha dalam jangka panjang. Hal ini dapat
terlihat dengan instrumen variabel melalui pengobatan gratis rumah sakit terhadap masyarakat yang kurang mampu, fasilitas sarana dan prasarana yang higienis dan
memadai, ketersediaan obat-obatan di apotik rumah sakit dan terhindar dari kadaluarsa, serta pembuangan limbah medis dan nonmedis yang sudah memadai.
Berdasarkan uji t pada tabel 5.10. menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi dari variabel responsibilitas mempunyai nilai yang positif. Hal ini berarti variabel
responsibilitas berpengaruh terhadap variabel kepuasan pasien. Kondisi ini memperlihatkan bahwa semakin baik responsibilitas akan mendorong keberhasilan
penerapan GCG. Variabel fairness yaitu perlakuan yang sama kepada semua unsur tanpa
memandang atribut yang menempel pada subjek tersebut. Hal ini dapat terlihat dengan instrumen variabel melalui kepedulian rumah sakit melayani pasien, pasien
orientid, kecepatan atau keprofesionalan pegawai melayani pasien, informasi dan penerimaan pegawai. Berdasarkan uji t pada tabel 5.10. menunjukkan bahwa nilai
koefisien regresi dari variabel fairness mempunyai nilai yang positifsignifikan. Hal ini berarti variabel fairness berpengaruh terhadap variabel kepuasan pasien.
Kondisi ini memperlihatkan bahwa semakin baik fairness akan mendorong keberhasilan penerapan GCG.
Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa penerapan GCG secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pasien sedangkan secara
parsial hanya variabel transparansi, akuntabilitas dan fairness berpengaruh signifikan sedangkan variabel akuntabilitas tidak berpengaruh secara langsung
terhadap kepuasan pasien. Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Regina 2002, Ratri 2006, Kompyurini 2007 dan Iman Sujudi 2008.
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan