Deskripsi Daerah Penelitian .1 Sejarah Desa Penen

BAB IV DESKRIPSI DAN INTERPRETASI DATA PENELITIAN

4.1 Deskripsi Daerah Penelitian 4.1.1 Sejarah Desa Penen Sebelum Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia Desa Penen didirikan oleh beberapa rumah tangga yang dipimpin oleh seorang kepala kampung. Dulunya penduduk desa ini mayoritas bermerga Barus. Nama Penen sebenarnya berasal dari sebuah pohon kayu yang tumbuh rindang di loods Pekan Penen, kemudian oleh kepala kampung pada saat itu pohon kayu yang rindang tersebut dinamai Penen. Mulai dari proses itulah kemudian kampung tersebut dinamakan Desa Penen. Pada tahun 1945, oleh kepala kampung pohon tersebut ditebang untuk pembangunan Loods Pekan Penen yang akan dijadikan sebgai tempat proses berbagai transaksi bagi masyarakat Desa Penen, dan setelah ditebang maka hingga saat ini pohon kayu tersebut sudah tidak ada lagi di daerah tersebut dan dari situlah hingga sekarang desa tersebut disebut Desa Penen. Pada tahun 1990 Desa Penen mendapat penggabungan desa yitu Desa Kuta Tinggi dan desa yang digabung tersebut sekarang menjadi salah satu dari empat dusun yang ada di Desa Penen. Adapun keempat dusun tersebut adalah Dusun Penen, Air Panans, Kuta tinggi dan Namonggang. Universitas Sumatera Utara

4.1.2 Keadaan Fisik

Letak dan Luas Desa Penen adalah salah satu Desa dari tujuh belas 17 desa yang berada di Kecamatan Biru-biru. Desa ini terdiri dari empat Dusun yang terdiri dari Dusun Penen, Dusun Kuta Tinggi, Dusun Air Panas dan Dusun Namonggang. Daerah Desa Penen ini luasnya sekitar 400 Ha, dari total luas keseluruhan Kecamatan Biru-biru Kabupaten Deli Serdang. Adapun jarak pemerintahan Desa Penen dengan : a. Pusat pemerintahan Kecamatan berjarak sekitar 12 km. b. Ibu kota Kabupaten berjarak sekitar 63 km. c. Ibu Kota profinsi berjarak 45 km. Desa Penen secara Administratif memiliki batas-batas sebagai berikut ; - Sebelah utara berbatasan dengan Dusun Kuala Sabah Desa Kuala Dekah. - Sebelah selatan berbatasan dengan Dusun Pamah dan Desa Penungkiren - Sebelah barat berbatasan dengan Desa Mardinding Hulu dan Dusun Laja. - Sebelah timur berbatasan dengan Dusun Saulat Rakyat dan Desa Peria-ria. Universitas Sumatera Utara

4.1.3 Keadaan Non Fisik

4.1.3.1.Jumlah Penduduk Di Desa Penen ini sebenarnya terdapat empat Dusun yakni, Dusun Penen, Dusun Kuta Tinggi, Dusun Air Panas dan Dusun Namonggang. Namun seiring dengan perguliran waktu menyebabkan lambat laun penduduk yang dahulunya berada di empat dusun tadi kini terpusat hanya di dua dusun yaitu dusun Penen dan Air Panas. Menurut data dari buku Monografi Desa Penen Tahun 2005, maka jumlah penduduk Desa Penen adalah sebanyak 902 jiwa, yang terdiri dari 250 rumah tangga.

4.1.3.2. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin.

Berdasarkan buku Monografi Desa Penen tahun 2005 dan juga informasi dari sekretaris desa serta buku kecamatan Biru-biru dalam angka dari 902 jiwa jumlah penduduk Desa Penen terdiri dari 431 jiwa adalah laki-laki dan 471 jiwa adalah perempuan.

4.1.3.3. Komposisi Penduduk Menurut Umur.

Untuk mengetahui tingkat perkembangan dan potensi suatu daerah dapat dilihat dari komposisi penduduknya menurut kelompok umur, karena memang berdasarkan komposisi penduduknya menurut kelompok umur kita dapat melihat dengan jelas jumlah usia penduduk yang tergolong produktif dan non produktif. Usia 16-59 tahun adalah usia yang tergolong masuk ke dalam usia yang produktif, karena memang pada usia seperti inilah manusia memiliki kemampuan yang maksimal, rasa tanggung jawab yang lebih dan kekuatan fisik yang siap. Universitas Sumatera Utara Sedangkan usia 0-15 tahun masih dalam kategori non produktif sama dengan usia 60 tahun ke atas. Adapun penggolongan penduduk menurut umur di Desa Penen dapat dilihat pada matriks berikut ini : Tabel 2. Komposisi penduduk menurut umur no kelompok umur jumlah jiwa persentase 1 0-4 tahun 60 6,66 2 5-6 tahun 85 9,42 3 7-15 tahun 217 28,94 4 16-21 tahun 333 34,48 5 22-45 tahun 138 12,86 6 46-59 tahun 42 4,65 7 60 tahun 27 2,99 jumlah 902 100 Sumber : Data Monografi Desa penen,2005.

4.1.3.4. Komposisi Penduduk Menurut Agama.

Dilihat dari segi agama maka di Desa Penen terdapat penduduk yang memeluk jenis agama yang berbeda, namun dalam kesehariannya, perilaku umat beragama yang rukun dan saling menghormati sangat jelas kelihatan. Adapun jenis agama yang dipeluk oleh penduduk Desa Penen dapat di lihat pada matriks berikut. Tabel 03. Komposisi Penduduk Desa Penen Menurut Agama Universitas Sumatera Utara No Agama Jumlah Jiwa Persentase 1 Islam 35 3,88 2 Protestan 363 40,42 3 Katholik 504 55,88 Jumlah 902 100 Sumber : Data Monografi Desa Penen Tahun 2005 Dari matriks di atas menunjukkan bahwasanya penduduk Desa Penen mayoritas adalah beragama Kristen yang terdiri dari Katholik sebanyak 55,88 dan protestan sebanyak 40,24 yang apabila kita nominalkan maka jumlah penduduk Desa Penen yang beragama Kristen sebanyak 96,02 atau 867 jiwa. Sangat mayoritas disbanding dengan penduduk yang beragama Islam yang hanya berjumlah 3,88 atau 35 jiwa. Penduduk Desa Penen menjalankan aktivitas keagamaanya di rumah ibadat yang dibangun oleh pihak yayasan keagamaan dan masyarakat sendiri. Adapun sarana rumah peribadatan yang ada di Desa Penen yang dijadikan oleh masyarakat sebagai tempat penyembahan kepada Yang Maha Kuasa hanyalah gereja sebanyak empat buah. Adapun keempat tersebut adalah gereja GSRI, GKPI, Rohol Kudus, dan GBKP. Berbeda pula dengan penduduk Desa Penen yang beragama Islam tidak memiliki sarana peribadatannya sehingga penduduk melangsungkan prosesi keagamaannya di rumah masing-masing

4.1.3.5. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Mata pencaharian adalah jenis pekerjaan yang sedang atau pernah dilakukan seseorang yang mencirikan pekerjaan yang dilaksanakan dalam tujuan untuk memenuhi kelangsungan hidup. Ditinjau dari segi mata pencaharian, penduduk Desa Penen pada Universitas Sumatera Utara umumnya bekerja di sawah sebagai petani dan mengusahakan ladang, selain itu juga ada yang bekerja sebagai wiraswastadagang, pegawai negeri dan peternak serta mengumpulkan batu yang akan diolah menjadi pupuk. Sesuai dengan penggunaan lahan yang telah disebut di atas kita dapat melihat sekitar 90 lahan yang terdapat di Desa Penen diperuntukkan di sektor pertanian dan perkebunan, inilah signifikansi dari penggunaan lahan di desa terhadap mata pencaharian penduduk Desa Penen. Tabel 4. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian No Mata Pencaharian Jumlah Persentae 1. Karyawan a. PNS 13 2,53 b. ABERUI - - c.Swasta 9 1,75 2. WiraswastaPedagang 10 1,75 3. Petani 400 77,98 4. Pertukangan 8 1,55 5. Buruh Tani 58 11,30 6. Pensiunan 15 2,92 Jumlah 513 100 Sumber : Data Monografi Desa Penen Tahun 2005 Dari matriks 04 di atas terlihat bahwa jenis mata pencaharian yang mayoritas digeluti oleh penduduk Desa Penen adalah bertani yakni sebanyak 400 jiwa atau 77,98 dari 513 penduduk yang tergolong ke dalam kategori usia produktif. Ini sesuai dengan kondisi dan penggunaan lahan yang ada di desa. Kemudian sebanyak 58 jiwa atau 11,30 bermatapencaharian sebagai buruh tani. Karyawan, baik itu yang Universitas Sumatera Utara PNS ataupun swasta sebanyak 22 jiwa atau 4,28 penduduk Desa Penen menggelutinya diikuti dengan adanya penduduk yang bekerja sebagai pedagang sebanyak 10 jiwa. 4.2. Interpretasi Data Penelitian 4.2.1. Profil Informan

Dokumen yang terkait

Persepsi Masyarakat Suku Batak Toba Dan Batak Karo Dalam Konteks Komunikasi Antarbudaya (Studi Kasus Masyarakat Suku Batak Toba di Desa Unjur Dan Masyarakat Batak Karo di Desa Surbakti Terhadap Suku Batak Toba Dalam Mempersepsi Nilai-Nilai Perkawinan Ant

1 91 173

Kedudukan Perempuan Karo Dalam Memperoleh Harta Warisan (Studi Kasus Di Kota Medan)

5 62 133

Persepsi Dan Pengalaman Perempuan Karo Yang Ditinggal Mati Suami Terhadap Harta Warisan (Studi kasus masyarakat Karo di Desa Penen Kec.Biru-biru)

0 13 132

PENGARUH HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAGIAN HARTA WARISAN PADA MASYARAKAT MUSLIM KARO (STUDI KASUS DESA SEI SEMAYANG KECAMATAN SUNGGAL).

0 1 22

Persepsi Dan Pengan Perempuan Karo Yang Ditinggal Mati Suami Terhadap Harta Warisan (Studi kasus masyarakat Karo di Desa Penen Kec.Biru-biru)

0 0 12

Persepsi Dan Pengan Perempuan Karo Yang Ditinggal Mati Suami Terhadap Harta Warisan (Studi kasus masyarakat Karo di Desa Penen Kec.Biru-biru)

0 0 1

Persepsi Dan Pengan Perempuan Karo Yang Ditinggal Mati Suami Terhadap Harta Warisan (Studi kasus masyarakat Karo di Desa Penen Kec.Biru-biru)

0 0 10

Persepsi Dan Pengan Perempuan Karo Yang Ditinggal Mati Suami Terhadap Harta Warisan (Studi kasus masyarakat Karo di Desa Penen Kec.Biru-biru)

0 0 9

Persepsi Dan Pengan Perempuan Karo Yang Ditinggal Mati Suami Terhadap Harta Warisan (Studi kasus masyarakat Karo di Desa Penen Kec.Biru-biru)

0 0 4

Persepsi Dan Pengan Perempuan Karo Yang Ditinggal Mati Suami Terhadap Harta Warisan (Studi kasus masyarakat Karo di Desa Penen Kec.Biru-biru)

0 0 17