J. Teknik Analisis Data
Pengujian Uji Beda Dua Sample Berpasangan dan Uji t. Paired sample t test merupakan uji beda dua sampel berpasangan. Sampel
berpasangan merupakan subjek yang sama namun mengalami perlakuan yang berbeda dengan tingkat signifikan 0.05
Kriteria pengujian :
Kualitas produk. Jika t
hitung
≥ t
tabel
, maka ditolak, dan
diterima Jika t
hitung
t
tabel
, maka diterima, dan
ditolak H
= Tidak ada perbedaan yang signifikan antara minuman mineral yang bermerek dan tidak bermerek berdasarkan kualitas
produk. H
a
= Ada perbedaan yang signifikan antara minuman mineral yang bermerek dan tidak bermerek berdasarkan kualitas produk.
Kualitas pelsayanan. Jika t
hitung
≥ t
tabel
, maka ditolak, dan
diterima Jika t
hitung
t
tabel
, maka diterima, dan
ditolak H
ŏ= Tidak ada perbedaan yang signifikan antara minuman mineralyang bermerek dan tidak bermerek berdasarkan kualitas pelayanan.
Ha= Ada perbedaan yang signifikan antara minuman mineral yang bermerek dan tidak bermerek berdasarkan kualitas pelayanan.
Harga. Jika t
hitung
≥ t
tabel
, maka ditolak, dan
diterima 46
Jika t
hitung
t
tabel
, maka diterima, dan
ditolak Hŏ = Tidak ada perbedaan yang signifikan antara minuman mineral yang
bermerek dan tidak bermerek berdasarkan kelayakan harga. Ha= Ada perbedaan yang signifikan antara minuman mineral yang
bermerek dan tidak bermerek berdasarkan kelayakan harga. 47
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Perkembangan Air Minum
Air Minum Dalam Kemasan AMDK muncul sebagai industri minuman utama hampir di seluruh dunia.Awalnya air kemasan merupakan
salah satu jenis minuman komersil di bagian barat Eropa dimana konsumsi air kemasan telah menjadi kebiasaan masyarakat disana dan sekarang air
kemasan bisa ditemui bahkan di tempat terpencil pun di dunia ini.Beberapa negara di Asia telah menjadi pasar utama dari air kemasan.Di banyak negara
pasar air kemasan masih dikuasai oleh merek-merek lokal, tetapi konsolidasi yang cepat terjadi dimana pasar kemudian hanya dikuasai oleh 4 korporasi
besar Nestle, Danone, Coca Cola dan Pepsi. Industri air kemasan di Indonesia mulai meningkat sejak munculnya
cara pandang air sebagai barang ekonomi yang mendorong praktek-praktek komersialisasi air. Produksi air kemasan pada tahun 2010 terus meningkat
mencapai 13,7 miliar liter dibandingkan tahun 2009 yang hanya 12,8 miliar liter. Tingginya produksi air kemasan di Indonesia juga didorong oleh
buruknya kualitas
layanan air
bersih khususnya
di daerah
perkotaan.Sebanyak kurang lebih 80 produksi air kemasan dikonsumsi oleh masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan di Pulau Jawa. Pasar air
kemasan di Indonesia, 50 dikuasai oleh Aqua-Danone Group salah satu Multinational Companies MNCs yang berasal dari Perancis. Aqua-Danone
48