BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian
5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang terletak di Jl. Dr. T. Mansur No. 5, Kampus USU,
Medan. Jumlah seluruh mahasiswa program Sarjana Kedokteran S.Ked saat ini adalah 1.777 orang yang terdiri dari mahasiswa angkatan 2011
507 orang, 2012 523 orang, 2013 476 orang, dan 2014 271 orang.
5.1.2. Deskripsi Karakteristik Subyek Penelitian
Responden dalam penelitian ini berjumlah 300 orang, terdiri dari mahasiswa angkatan 2011, 2012, dan 2013, masing-masing 100 orang per
angkatan. Dari 300 orang tersebut, hanya 278 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Responden yang tidak dapat diikutsertakan karena usia
mereka berada dibawah delapan belas tahun sebanyak dua orang, karena data yang tidak lengkap sebanyak lima orang, serta karena memiliki
riwayat penyakit diabetes melitus hipertensi gagal ginjal keganasan sebanyak lima belas orang.
Berikut ini dapat dilihat karakteristik dasar dari subyek penelitian pada tabel 5.1 dan jenis dispepsia yang dialami subyek penelitian pada
tabel 5.2.
Tabel 5.1 Karakteristik Dasar Subyek Penelitian
Variabel Frekuensi
Persentase
USIA 18-19 tahun
102 36.7
20-21 tahun 158
56.8
Universitas Sumatera Utara
22-23 tahun 18
6.5 JENIS KELAMIN
Laki-laki 140
50.4 Perempuan
138 49.6
SUKU Aceh
9 3.2
Batak Karo 26
9.4 Batak Mandailing
18 6.5
Batak Simalungun 6
2.2 Batak Toba
100 36.0
Jawa 22
7.9 Manado
1 0.4
Melayu 13
4.7 Minang
24 8.6
Nias 2
0.7 Tiong Hoa
43 15.5
India 14
5.0 GANGGUAN POLA MAKAN
Ya 137
49.3 Tidak
141 50.7
KEBIASAAN MEROKOK Perokok Aktif
8 2.9
Pernah Merokok 15
5.4 Tidak Merokok
255 91.7
RIWAYAT KONSUMSI NSAID Ya
82 29.5
Tidak 188
67.6 Tidak tahu
8 2.9
STRESS Ya
149 53.6
Tidak 129
46.4 TOTAL
278 100
Tabel 5.2 Jenis Dispepsia pada Subyek Penelitian
Variabel Frekuensi
Persentase
Postprandial distress syndrome 88
31.7 Epigastric pain syndrome
16 5.8
Universitas Sumatera Utara
Mixed dyspepsia 71
25.5 Tidak Dispepsia
103 37.0
TOTAL 278
100
Tabel 5.3 Jenis Makanan dan Minuman yang Menginduksi Keluhan
Dispepsia
Jenis Makanan Frekuensi
Persentase
Coklat 71
63.4 Daging
116 59.5
Jeruk 42
61.8 Keju
24 55.8
Kopi 52
71.2 Minuman Bersoda
32 64.0
Nanas 20
62.5 Roti Pasta
105 66.9
Susu 110
62.9
Dari tabel 5.1 diatas dapat dilihat bahwa usia 20-21 tahun merupakan kelompok usia terbanyak yang menjadi subyek penelitian
dengan jumlah responden 158 orang 56.8. Untuk karakteristik jenis kelamin didapatkan 140 orang 50.4 laki-laki sebagai subyek penelitian
terbanyak. Suku terbanyak yang didapatkan pada subyek penelitian adalah suku Batak Toba dengan jumlah responden 100 orang 36. Pada
gangguan pola makan, kebiasaan merokok, dan riwayat konsumsi NSAID diperoleh jumlah subyek penelitian terbanyak di kelompok yang tidak
memiliki faktor-faktor tersebut. Jumlah respondennya secara berturut-turut yaitu 141 orang 50.7, 255 orang 91.7, dan 188 orang 67.6.
Berbeda halnya dengan faktor stress, jumlah subyek penelitian terbanyak ada pada kelompok yang memang memiliki faktor tersebut. Jumlah
respondennya adalah 149 orang 53.6. Pada tabel 5.2 diperoleh 175 orang 63 yang mengalami
dispepsia dan 103 orang 37 yang tidak. Dispepsia ini sendiri dapat
Universitas Sumatera Utara
dibagi lagi ke dalam tiga jenis: Postprandial distress syndrome PDS, Epigastric pain syndrome EPS, dan mixed dyspepsia. Jumlah
respondennya secara berturut-turut yaitu 88 orang 31.7, 16 orang 5.8, dan 71 orang 25.5.
Untuk jenis-jenis makanan minuman yang menginduksi keluhan dispepsia pada responden dapat dilihat pada tabel 5.3. Dari tabel tersebut,
kopi merupakan jenis minuman yang paling banyak menginduksi keluhan dispepsia dengan jumlah responden 52 orang 71.2.
5.1.3. Hasil Analisis Bivariat