2. Hitam : Kegelapan, berlawanan dengan cahaya dan kekuatan yang
gelap, seksualitas, kecanggihan, keagungan, kemakmuran Dharmaprawira, 2002 : 33
3. Putih : Menandakan kemurnian, kebersihan, kesucian serta
kehalusan. Sebagai tambahan bagi dampak emosional dan prestise, bisa ditambahkan pada produk Sobur, 2003 :25.
4. Biru : Mencerminkan kepercayaan, konservatif, keamanan,
teknologi, kebersihan dan keteraturan. Warna ini banyak digunakan sebagai logo bank-bank di Amerika Serikat untuk
memberi kesan “Kepercayaan”. 5. Kuning
: Dihubungkan dengan optimis, harapan. 6. Abu-abu
: Mencerminkan intelek, masa depan seperti milenium, kesederhanaan, kesedihan. Warna abu-abu adalah warna yang
paling gampang atau mudah dilihat mata. 7. Merah
: Dihubungkan dengan power kekuatan, energi, kehangatan, cinta, nafsu, agresi, dan bahaya.
2.2 Kerangka Berpikir
Televisi telah menjadi medium yang sangat banyak menciptakan budaya popular. Televisi juga merupakan medium iklan yang banyak digunakan pada
produsen. Iklan televisi sebagai agen pencipta dunia imaji telah menjadi media
ampuh bagi perusahaan dalam mempromosikan produk. Kehadiran iklan televise yang menarik dan mudah diingat akan memperoleh perhatian pemirsa.
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pemaknaan pada iklan Gudang Garam Merah versi Sarjana Ojek dengan pendekatan analisis semiotic John Fiske
yang membagi iklan menjadi tiga level utama yaitu pada realitas, representasi, dan ideology dalam iklan berdurasi 26 detik, 10 scene yang terbagi menjadi 17 shot
gambar dalam iklan Gudang Garam Merah versi Sarjana Ojek di televisi, sehingga didapat pemaknaan dari keseluruhan tampilan iklan tersebut.
Adapun hasil kerangka berpikir diatas digambarkan dalam bentuk bagan :
Analisiis simiotik John Diske yang membagi iklan menjai
tiga level utama yaitu pada level realitas, level
representasi dan level ideologi dalam tiap scene.
Hasil pemaknaan iklan rokok
Gudang Garam Merah versi
Sarjana Ojek Iklan rokok
Gudang Garam Merah versi
Sarjana Ojek
Gambar 2.1 ` Bagan kerangka berpikir tentang pemaknaan iklan rokok
Gudang Garam Merah Versi Sarjana Ojek
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan semiotic film iklan John Fiske dan semiologi Roland
Barthes. Metode penelitian ini untuk mengetahui pemaknaan secara menyeluruh pada iklan rokok Gudang Garam Merah versi Sarjana Ojek di televisi dimana
proses pembentukan makna oleh semiotika bersifat subyektif dan memiliki motivasi.
3.2 Kerangka Konseptual
3.2.1 Corpus
Corpus merupakan sekumpulan bahan batasan yang ditentukan pada perkembangannya oleh analisa dengan semacam kesemenaan, bersifat sehomogen
mungkin dengan harapan bahwa unsure-unsurnya dapat dianalisis sebagai keseluruhan Kurniawan, 2001:70. Corpus bersifat terbuka pada konteks yang
beraneka ragam, sehingga memungkinkan untuk memahami banyak aspek dari sebuah teks yang tidak dapat ditangkap yang terpisah dan berdiri sendiri dari teks
yang bersangkutan. Pada penelitian kualitatif ini memberikan peluang besar untuk membuat imterpretasi alternative. Corpus penelitian ini adalah tiap potongan
scene iklan rokok Gudang Garam Merah versi Sarjana Ojek.
35