Pertambahan bobot badan HASIL DAN PEMBAHASAN

Pemberian zeolit partikel halus yang diaktivasii ulang berbeda nyata lebih sedikit dikonsumsi dari pada zeolit partikel halus yang diaktivasii pabrik 1543 vs 1698 gr. Hal ini secara grafis diperlihatkan pada Gambar 2. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian zeolit taraf 9,0 partikel kasar yang diaktivasii pabrik lebih sedikit dikonsumsi, sedangkan pemberian pemberian zeolit taraf 4,5 partikel halus yang diaktivasii ulang lebih banyak dikonsumsi dibandingkan perlakuan zeolit lainnya dalam ransum. Konsumsi grekhr 1694 1664 Aktivasi pabrik 1690 Aktivasi ulang 1596 1562 1528 1494 55 65 Partikel zeolit mesh Gambar 2. Grafik interaksi ukuran partikel zeolit dengan aktivasi ulang terhadap konsumsi ransum

4.4 Pertambahan bobot badan

Pada Tabel 5 disuguhkan rataan pertambahan berat badan selama 10 minggu percobaan. Bila diamati data pertambahan berat badan diperoleh perbaikan sebesar 2,66 dan 3,63 masing–masing untuk taraf pemberian 4,5 dan 9,0 zeolit dibandingkan pemberian ransum kontrol 443 vs 455 dan 460 gr. Perbaikan performans yang diberi zeolit diduga Pond et al 1981 dalam Pond dan Yen 1982 berlangsung melalui pengikatan amonium oleh zeolit terutama klinoptilolit yang diberikan secara bersamaan, sehingga konsentrasi amonia didalam darah portal menurun. Akan tetapi bila diperhatikan koefisien terhadap kecernaan zat – zat makanan dalam persentase bahan kering dan bahan organik secara menyeluruh berbeda lebih tinggi, meskipun tidak dilakukan pengujian secara statistik. Tabel 5. Rataan pertambahaan berat badan selama penelitian Z e o l i t a, b 4,5 9,0 Halus Kasar Halus Kasar Ula- ngan kontrol AP c PU D AP PU AP PU AP PU 1 486 539 523 480 417 466 423 500 461 2 417 578 426 354 447 410 446 450 547 3 426 501 423 366 407 356 364 592 501 Rata rata 443 539 457 400 424 411 411 514 503 Keterangan : a Interaksi antara taraf dengan partikel zeolit P 0,01 b Interaksi antara partikel dengan aktivasi zeolit P0,01 c AP = aktivasi pabrik; d PU = Aktivasi ulang Koefisien keragaman = 14,84 Hasil analisis sidik ragam tidak menunjukkan adanya perbedaan pemberian zeolit baik taraf 4,5 maupun 9,0 terhadap perbedaan pertambahaan berat badan harian babi, meskipun sedikit berbeda lebih tinggi dengan taraf zeolit yang lebih tinggi dalam ransum 460 vs 455 gr Hal ini mungkin pemberian zeolit pada taraf 4,5 proses pertukaran kation dan penyerapan tidak berlangsung sempurna sehingga diperlukan penambahan jumlah zeolit Liu et al, 1984. Namun hasil penelitian ini didukung juga dengan konsumsi ransum yang tidak berbeda nyata P0,05 . Lebih lanjut hasil penelitian ini sejalan dengan percobaan Castro dan Pastrana 1988, Tsitsisvili et al 1984, dan Sianturi 1988 melaporkan pemberian zeolit yang bervariasi dari 4,5 sampai 10 dalam ransum babi tidak menunjukkan adanya perbedaan terhadap perbedaan berat badan. Akan tetapi penelitian Aritonang dan Silalahi 1990 pemberian 4,5 zeolit yang berasal dari sumber yang sama menghasilkan perbedaan yang nyata lebih baik dibandingkan taraf pemberian 6,0 dalam ransum. Ukuran partikel zeolit lebih baik partikel halus maupun partikel kasar tidak nyata menghasilkan perbedaan pertambahan berat badan harian babi, tetapi sedikit berbeda lebih baik bila zeolit dila diberikan ber partikel kasar 460 vs 455 gr. Hal ini mungkin karena semakin kecil ukuran berpartikel zeolit maka semakin besar porositas dan lebih luas permukaan zeolit untuk melakukan kontak atau hubungan dengan molekul yang akan diserap Flaningen, 1984 ; Shepard, 1984. Hal ini serupa penelitian Pond dan Yen 1982 bahwa pemberian klinoptilolit partikel kasar asal Mexico memberikan respon yang lebih baik dari pada zeolit partikel halus terhadap kecepatan pertambahan berat badan babi. Hal ini dijelaskan karena zeolit partikel halus mempunyai perbandingan unsur K dan Fe yang lebih rendah serta Na dan Fe lebih tinggi dibandingkan dengan zeolit partikel kasar. Dalam percobaan ini perbandingan komposisi kimiawi zeolit partikel halus dan kasar tidak teramati. Ditemukan interaksi taraf dengan ukuran partikel zeolit yang sangat nyata P0,01 menunjukkan bahwa pemberian zeolit partikel halus memberikan respon yang nyata berbeda lebih baik terhadap pertambahan berat badan babi dibandingkan pemberian zeolit partikel kasar pada taraf pemberian 4,5 498 vs 412 g, tetapi pada taraf pemberian 9,0 zeolit partikel kasar memberikan respon lebih tinggi dari pada zeolit partikel halus 508 vs 411 g. Pertambahan berat badan secara nyata lebih baik bila zeolit partikel halus diberikan pada taraf 9,0 dibandingkan taraf pemberian 4,5 498 vs 411 gr, atau zeolit partikel kasar taraf 9,0 berbeda nyata lebih baik dibandingkan taraf pemberian 4,5 498 vs 411g, atau zeolit partikel kasar taraf 9,0 berbeda nyata lebih baik dibandingkan taraf pemberian 4,5 508 vs 410 g. Pemberian zeolit partikel kasar taraf 4,5 dan zeolit partikel halus taraf 9,0 412 vs 411 gr dan antara pemberian zeolit partikel halus taraf 4,5 dengan partikel kasar taraf 9,0 498 vs 508 gr tidak menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap pertambahan berat badan babi. Hal ini secara grafis ditunjukkan pada Gambar 3. Aktivasi pemanasan ulang zeolit tidak berpengaruh nyata terhadap pertamban berat badan babi, tetapi aktivasii ulang zeolit memberikan respon kearah yang lebih buruk 449 vs 466 gr. Hal ini mungkin dengan memanaskan ulang zeolit maka struktur zeolit mengalami perubahan dan Pertembahan bobot badan 500 U1 : Y = 585,7 – 19,42 X 480 Partikel kasar 460 Partikel halus 440 420 400 U2 : Y = 315,3 + 21,47 X 4,5 9,0 Taraf zeolit Gambar 3. Grafik interaksi taraf dengan ukuran partikel zeolit terhadap pertambahan bobot badan aktivasi zeolit melakukan pertukaran kation dan penyerapan menurun. Meskipun demikian pertambahan berat badan babi dalam percobaan ini masih lebih baik dibandingki hasil penelitian pemberian ransum kontrol. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian zeolit taraf 9,0 partikel kasar yang diaktivasii pabrik memberikan respon lebih baik terhadap pertambahan berat badan harian babi, sedangkan pemberian zeolit taraf 4,5 partikel halus yang diaktivasi ulang memberikan respon lebih buruk dibandingkan perlakuan zeolit lainya dalam ransum.

4.4. Konversi Ransum