pembelajaran kooperatif Agus Suprijono 2009: 46. Tiap-tiap model mempunyai kebaikan dan keburukan, dengan demikian model pembelajaran
yang dipilih memainkan peranan utama dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik. Model pembelajaran yang dipilih haruslah disesuaikan dengan
tujuan dan materi pelajaran yang akan diajarkan.
a. Model Pembelajaran langsung
Menurut Agus Suprijono 2009: 46 model pembelajaran langsung mempunyai teori pendukung yaitu teori behaviorisme dan teori belajar
sosial. Berdasar kedua teori tersebut, pembelajaran langsung menekankan belajar sebagai perubahan perilaku. Jika behaviorisme menekankan belajar
sebagai proses stimulus-respon bersifat mekanis, maka teori belajar sosial beraksentuasi pada perubahan perilaku bersifat organis melalui peniruan.
Modelling adalah pendekatan utama dalam pembelajaran langsung.
Modelling berarti mendemonstrasikan suatu prosedur kepada peserta didik.
Modelling mengikuti urutan-urutan sebagai berikut:
1 Guru mendemonstrasikan perilaku yang hendak dicapai sebagai hasil
belajar 2
Perilaku itu dikaitkan dengan perilaku-perilaku lain yang sudah di miliki peserta didik.
3 Guru mendemonstrasikan berbagai bagian perilaku dengan cara yang
jelas, terstruktur, dan berurutan disertai penjelasan mengenai apa yang dikerjakannya setelah setiap langkah dikerjakanya.
4 Peserta didik perlu mengingat langkah-langkah yang dilihatnya dan
kemudian menirukanya. Model-model yang ada di lingkungan senantiasa memberikan
rangsangan kepada peserta didik yang membuat peserta didik memberikan tindak balas jika rangsangan tersebut terkait dengan keadaan
peserta didik.
b. Model pembelajaran Berbasis masalah
Model pembelajaran berbasis masalah dikembangkan berdasar konsep-konsep yang dicetuskan oleh Jerome Bruner. Konsep tersebut
adalah belajar penemuan atau discovery learning. Berdasarkan belajar penemuan peserta didik didorong belajar aktif dengan konsep-konsep dan
prinsip-prinsip Agus Suprijono, 2009: 68. Peserta didik didorong menghubungkan pengalaman yang telah
dimiliki dengan pengalaman baru yang dihadapi sehingga peserta didik menemukan prinsip-prinsip baru. Peserta didik dimotivasi menyelesaikan
pekerjaanya sampai mereka menemukan jawaban-jawaban atas masalah yang dihadapi mereka.
Hasil belajar dari pembelajaran berbasis masalah adalah peserta didik memiliki ketrampilan penyelidikan. Peserta didik mempunyai
ketrampilan mengatasi masalah. Peserta didik mempunyai kemampuan mempelajari peran orang dewasa. Peserta didik dapat menjadi pembelajar
yang mandiri dan independen.
c. Model Pembelajaran Kooperatif