30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Pengembangan.
Penelitian pengembangan ini telah menghasilkan media audio visual tentang bentuk molekul yang dikemas dalam CD Compact Disc serta kualitas
dari produk tersebut. Hasil pengembangan pertama berupa produk media pembelajaran bentuk molekul yang dikembangkan dengan software AURORA
3D. Produk ini berisi beberapa menu seperti pada Gambar 6.
Gambar 6 Menu Utama dalam Media Pemeberlajaran Bentuk Molekul. Hasil pengembangan yang kedua berupa data kualitas produk berdasarkan
penilaian lima guru kimia SMA di Kabupaten Klaten provinsi Jawa Tengah. Data kualitas produk berupa skor yang diperoleh dari guru kimia SMA dari instrumen
penilaian. Hasil data penilaian dari 5 reviewer dapat dilihat di Tabel 5
31
Tabel 5. Data Penilaian Media Pembelajaran Bentuk Molekul.
Aspek Penilaian Reviewer
Skor Total Skor Rata-rata
1 2
3 4
5
A 32
33 31
32 30
158 31,6
B 25
25 27
27 23
127 25,4
C 28
31 32
33 26
150 30
D 17
15 16
17 15
80 16
E 25
26 25
25 24
125 25
JUMLAH 127 130
131 134
118 640
128
Keterangan A
= Aspek kelayakan materi B
= Aspek kelayakan penyajian C
= Aspek kebahasaan dan model 3D D
= Aspek Kelayakan Backsound E
= Aspek Kelayakan penampilan dan background
B. Analisis Data.
Penelitian pengembangan ini menghasilkan dua jenis data yaitu yang pertama adalah data proses pengembangan, sedangkan yang kedua adalah data
kualitas produk.
1. Data Proses Pengembangan Produk
Data proses pengembangan produk adalah penjabaran dari proses pengembangan media pembelajaran bentuk molekul. Prosedur pengembangan
penelitian ini melalui lima prosedur penelitian dan pengembangan ADDIE. Tahap pertama adalah tahap analisis. Pada tahap ini, mengumpulkan referensi yang
relevan tentang materi bentuk molekul. Referensi yang relevan yaitu buku-buku pelajaran untuk perkuliahan maupun untuk SMAMA. Tahap selanjutnya
32
menyusun materi sesuai indikator-indikator pembelajaran. Indikator-indikator pembelajaran disesuaikan dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar pada
kurikulum 2013. Tahap kedua adalah tahap desain. Pada tahap ini yang dilakukan adalah
mendesain langkah-langkah penelitian, merumuskan tujuan pembuatan media pembelajaran, mendesain layout dan membuat storyboard media pembelajaran.
Tahap ketiga adalah tahap pengembangan. Pada tahap ini membuat media pembelajaran yang dikembangkan menggunakan software AURORA 3D. Setelah
produk awal selesai, mengkonsultasikan produk yang telah dibuat kepada dosen pembimbing dan melakukan perbaikan produk berdasarkan masukan yang
diperoleh dari dosen pembimbing seperti Tabel 6. Tabel 6. Masukan dan Saran dari Dosen Pembimbing Terhadap Produk Awal.
Bagian Masukan dan Saran
Revisi
Materi a.
Lebih teliti dalam menuliskan konfigurasi elektron atom.
Revisi telah dilakukan sesuai dengan masukan.
b. Menambahkan keterangan axial dan
equatorial Revisi telah dilakukan
sesuai dengan masukan.
Media a.
Sebaiknya ditambahkan icon next. Revisi telah dilakukan
sesuai dengan masukan. b.
Perbaiki Ukuran huruf dan tata letaknya.
Revisi telah dilakukan sesuai dengan masukan.
c. Gunakan backsound yang tidak
mengganggu konsentrasi. Revisi telah dilakukan
sesuai dengan masukan. d.
Tampilan menu awal dibuat lebih menarik
Revisi telah dilakukan sesuai dengan masukan.
Setelah melakukan revisi I maka meminta masukan kepada lima orang peer reviewer yang merupakan teman sejawat atau mahasiswa jurusan pendidikan
kimia dan melakukan perbaikan produk seperti Tabel 7.
33
Tabel 7. Masukan dan Saran dari Peer Reviewer terhadap Hasil Revisi 1. Bagian
Masukan dan Saran Revisi
Materi Perbaiki penggunaan kata atau kalimat
Revisi telah dilakukan sesuai dengan masukan.
Media a.
Kurangi pemakaian efek 3D Revisi telah dilakukan
sesuai dengan masukan. b.
Pemilihan musik yang lebih semangat Revisi telah dilakukan sesuai dengan masukan.
c. Menambahkan contact person dan
profil dosen pembimbing Revisi telah dilakukan
sesuai dengan masukan. d.
Menambahkan icon back Revisi telah dilakukan
sesuai dengan masukan. e.
Loading awal membuka media sebaiknya dipercepat
Revisi telah dilakukan sesuai dengan masukan.
Setelah melakukan revisi II maka mengkonsultasikan produk yang telah direvisi II kepada dosen pembimbing sebagai ahli materi dan ahli media untuk
memperoleh masukan dan melakukan perbaikan produk seperti Tabel 8. Tabel 8. Masukan dan Saran dari dosen pembimbing sebagai ahli materi dan ahli
media terhadap Hasil Revisi II. Bagian
Masukan dan Saran Revisi
Materi a.
Menambahkan materi hibridisasi Revisi telah dilakukan
sesuai dengan masukan. b.
Lebih teliti lagi dalam menulis Revisi telah dilakukan
sesuai dengan masukan.
Media a.
Penataan ulang layout Revisi telah dilakukan
sesuai dengan masukan. b.
Pemilihan efek sound Revisi telah dilakukan
sesuai dengan masukan. c.
Menambahkan booklet petunjuk media Revisi telah dilakukan sesuai dengan masukan.
Tahap keempat adalah tahap implementasi. Setelah melakukan revisi III maka selanjutnya adalah menilaikan produk. Pada tahap ini produk dinilaikan
pada lima orang guru kimia SMA sebagai reviewer. Selanjutnya tahap Kelima
34
adalah tahap evaluasi. Pada tahap ini mendapat masukan dan saran dari reviewer sebagai revisi IV seperti Tabel 9.
Tabel 9. Masukan dan Saran dari reviewer terhadap Hasil Revisi III Bagian
Masukan dan Saran Revisi
Materi
a. Menampilkan proses terbentuknya
molekul.
Revisi belum dilakukan karena keterbatasan
waktu dan belum mengetahui proses
terbentuknya molekul
b. Lebih teliti lagi dalam menulis
Revisi telah dilakukan sesuai dengan masukan.
Media a.
Menambahkan icon next
Revisi telah dilakukan sesuai dengan masukan.
b. Menambahkan efek sound pada icon
Revisi telah dilakukan sesuai dengan masukan.
c. Sebaiknya menggunakan software
Revisi belum dilakukan karena belum
mengetahui software lainnya.
d. Sebaiknya File dikompres
Revisi belum dilakukan karena belum
diketahuinya cara mengkompres.
2. Data Kualitas Produk
Data ini berupa saran dan masukan reviewer. Masukan dan saran digunakan sebagai bahan pertimbangan revisi dan penyempurnaan pengembangan
produk. Data kualitas produk diperoleh dari 5 reviewer yang digunakan untuk mengetahui kualitas atau kelayakan produk yang telah dikembangkan.
a. Kualitas Media Pembelajaran Bentuk Molekul yang dikembangkan.
Penilaian media pembelajaran ini dilakukan oleh 5 orang guru SMA di Kabupaten Klaten dengan cara mengisi lembar check lis yang telah tersedia.
Berdasarkan hasil penilaian, diperoleh skor rata-rata 128. Sedangkan skor ideal
35
media pembelajaran secara keseluruhan yang diharapkan tercapai sebesar 126. Media pembelajaran ini secara umum berdasarkan kriteria penilaian ideal dengan
menggunakan skala lima memiliki kualitas yang sangat baik SB, karena skor rata-rata yang diperoleh
̅ 126.
b. Kualitas Media Pembelajaran Bentuk Molekul yang dikembangkan
dengan software AURORA 3D dari setiap aspek penilaian.
Media pembelajaran ini secara keseluruhan mendapat skor penilaian sebesar 128, sehingga memilik kualitas yang sangat baik SB. Hasil analisis data
secara ringkas dapat dilihat dalam Tabel 10. Berdasarkan Tabel 10 dapat dibuat grafik yang menampilkan perbandingan skor rata-rata setiap aspek dengan skor
ideal menurut kriteria penilaian ideal. Grafik perbandingan antara skor rata-rata tiap aspek dengan skor ideal skor minimal kategori sangat baik dapat dilihat
pada Gambar 7.
Gambar 7. Diagram Perbandingan Skor Rata-Rata Tiap Aspek dengan Skor Ideal
31,6 25,4
30
16 25
29,4 25,2
29,4 16,8
25,2
5 10
15 20
25 30
35
A B
C D
E
Skor Rata-rata Skor Ideal
Aspek penilaian S
K O
R
36
Tabel 10. Data Kualitas Media yang dikembangkan.
Aspek Butir
ke- Total
Skor Skor
Rata- Rata
Tiap Butir
Skor Total
Tiap Aspek
Skor Rata-
Rata Tiap
Aspek Rentang Skor
yang sesuai
KATEGORI
A 1
24 4,8
158 31,6
̅ 29,4
SB 2
23 4,6
3 21
4,2 4
23 4,6
5 22
4,4 6
21 4,2
7 24
4,8
B 8
22 4,4
127 25,4
̅ 25,2
SB 9
22 4,4
10 21
4,2 11
19 3,8
12 22
4,4 13
21 4,2
C 14
21 4,2
150 30
̅ 29,4
SB 15
22 4,4
16 20
4 17
23 4,6
18 20
4 19
22 4,4
20 22
4,4 D
21 20
4 80
16
13,6 ̅ ≤
16,8
B 22
19 3,8
23 21
4,2 24
20 4
E 25
22 4,4
125 25
20,4 ̅ ≤
25,2
B 26
21 4,2
27 21
4,2 28
21 4,2
29 20
4 30
20 4
Jumlah Skor Keseluruhan Aspek
640 128
̅ 126
SB
37
.Keterangan : A = Aspek Kelayakan Materi
B = Aspek Kelayakan Penyajian C = Aspek Kelayakan Kebahasaan dan Model 3D
D = Aspek Kelayakan Backsound E = Aspek Kelayakan Penampilan dan Background
a Aspek Kelayakan Materi
Pada aspek pertama yaitu aspek kelayakan materi aspek A diperoleh skor rata-rata 31,6, sedangkan skor ideal yang harus tercapai untuk kualitas sangat baik
sebesar 29,4. Menurut kriteria penilaian ideal untuk aspek A, diperoleh kualitas sangat baik SB. Hal ini karena rata-rata skor
̅ 29,4 . Berdasarkan penilaian 5
orang guru kimia SMA, konten materi dalam media pembelajaran ini sudah sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Materi yang terdapat dalam
media pembelajaran ini juga sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran kimia pada materi bentuk molekul. Oleh karena itu secara keseluruhan pada aspek ini
mendapat penilaian yang sangat baik SB karena sudah sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Pada aspek ini skor rendah terdapat pada butir ke-3 dan ke-
6, karena produk ini hanya sebagai media pembelajaran bukan sumber belajar sehingga akan lebih jelas apabila mempelajari materi pada buku pelajaran.
Sedangkan skor tinggi pada butir ke-1 dan ke-7, karena materi yang disampaikan sudah sesuai dengan Indikator.
38
b Aspek Kelayakan Penyajian
Pada aspek kedua yaitu aspek kelayakan penyajian aspek B diperoleh skor rata-rata 25,4, sedangkan skor ideal yang harus tercapai untuk kualitas sangat
baik sebesar 25,2. Menurut kriteria penilaian ideal untuk aspek B, diperoleh kualitas sangat baik SB. Hal ini karena rata-rata skor
̅ 25,2. Beberapa
masukan yang diberikan 5 orang guru kimia SMA menunjukan bahwa materi yang disajikan sederhana, mudah dipahami dan runtut. Materi yang disajikan juga
sudah memadai, relevan dan menarik. Oleh karena itu secara keseluruhan pada aspek ini mendapat penilaian yang sangat baik SB karena sudah sesuai dengan
kriteria yang telah ditentukan. Pada aspek ini skor terendah terdapat pada butir ke- 11, karena produk ini materi yang disampaikan hanya poin-poin saja, sehingga
perlu adanya buku pelajaran. Sedangkan skor tinggi pada butir ke-8, ke-9 dan ke- 12, karena materi yang disampaikan sederhana.
c Aspek Kelayakan Kebahasaan dan Model 3D
Pada aspek ketiga yaitu aspek Kelayakan Kebahasaan dan Model 3D aspek C diperoleh skor rata-rata 30, sedangkan skor ideal yang harus tercapai
untuk kualitas sangat baik sebesar 29,4. Menurut kriteria penilaian ideal untuk aspek C, diperoleh kualitas sangat baik SB. Hal ini karena
̅ 29,4. Beberapa masukan dari 5 orang guru kimia SMA menunjukan bahwa bahasa yang
digunakan sudah sederhana. Bentuk molekul yang ditampilkan sudah sesuai dengan materi. Bentuk molekul yang ditampilkan juga mudah dipahami dan
menarik perhatian. Oleh karena itu secara keseluruhan pada aspek ini mendapat penilaian yang sangat baik SB karena sudah sesuai dengan kriteria yang telah
ditentukan. Pada aspek ini skor terendah terdapat pada butir ke-14, karena bahasa
39
yang digunakan ada yang tidak sesuai dengan bahasa Indonesia baku, maka perlu dilakukan perbaikan. Sedangkan skor tertinggi pada butir ke-17, karena bentuk
molekul yang ditampilkan sesuai dengan teori. d
Aspek Kelayakan Backsound Pada aspek keempat yaitu aspek Kelayakan Backsound aspek A
diperoleh skor rata-rata 16, sedangkan skor ideal yang harus tercapai untuk kualitas sangat baik sebesar 16,8. Menurut kriteria penilaian ideal untuk aspek A,
diperoleh kualitas baik B. Hal ini karena rata-rata skor pada rentang 13,6 ̅ ≤
16,8. Beberapa masukan dari 5 orang guru kimia SMA menunjukan bahwa backsound digunakan sudah tepat. Backsound yang digunakan tidak mengganggu
konsentrasi siswa. Backsound yang digunakan juga terdengar jelas dan menarik perhatian. Oleh karena itu secara keseluruhan pada aspek ini mendapat penilaian
yang baik B karena sudah sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Pada aspek ini skor terendah terdapat pada butir ke-22, karena backsound yang dipilih
mengganggu konsentrasi belajar peserta didik, maka perlu dilakukan pemilihan backsound lain. Sedangkan skor tertinggi pada butir ke-23, karena backsound
yang dipilih terdengar dengan jelas. e
Aspek Kelayakan Penampilan dan Background Pada aspek kelima yaitu aspek kelayakan Penampilan dan Background
aspek E diperoleh skor rata-rata 25, sedangkan skor ideal yang harus tercapai untuk kualitas sangat baik sebesar 25,2. Menurut kriteria penilaian ideal untuk
aspek E, diperoleh kualitas baik B. Hal ini karena karena rata-rata skor pada rentang 20,4
̅ ≤ 25,2. Beberapa masukan dari 5 orang guru kimia SMA menunjukan bahwa background digunakan sudah tepat. background yang
40
digunakan tidak mengganggu konsentrasi siswa. Tampilan secara keseluruhan sudah tepat. Oleh karena itu secara keseluruhan pada aspek ini mendapat penilaian
yang baik B karena sudah sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Pada aspek ini skor rendah terdapat pada butir ke-26, ke-27 dan ke-28 karena sebagian
background kurang tepat, maka perlu dilakukan pemilihan background lain. Sedangkan skor tertinggi pada butir ke-25, karena ukuran, jenis dan warna huruf
sudah memenuhi syarat keterbacaan
C. Kajian Produk Akhir .