PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BENTUK MOLEKUL DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE AURORA 3D.

(1)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi

Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

MUSLIM ARIEF SETIAWAN NIM 12303241021

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


(2)

ii

PERSETUJUAN

Skripsi yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Bentuk Molekul dengan Menggunakan Software AURORA 3D” yang disusun oleh Muslim Arief Setiawan, NIM 12303241021 ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diujikan.

Disetujui pada Tanggal 10 Oktober 2016


(3)

iii PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang telah lazim.

Tanda tangan dosen penguji yang tertera dalam halaman pengesahan adalah asli. Jika tidak asli, saya siap menerima sanksi ditunda yudisium pada periode selanjutnya.


(4)

iv

Yogyakarta, 4 November 2016

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Bentuk Molekul dengan Menggunakan Software AURORA 3D” yang disusun oleh Muslim Arief Setiawan, NIM 12303241021 ini telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal 25 Oktober 2016 dan dinyatakan lulus.


(5)

v

MOTTO

Mencari Ilmu itu wajib bagi setiap orang islam ( Rowahu ibnu majah )

Ada tiga ilmu yang wajib dicari, adapun selainnya hanyalah tambahan yaitu Al-Quran, Al-Khadist dan ilmu Faroid ( Rowahu Abu Daud)

Barang siapa yang mengatakan sesuatu yang tidak ada ilmunya maka Hendaknya dia bertempat pada tempatnya di neraka ( Rowahu Termidzi)


(6)

vi

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah...

Sebuah pencapaian yang patut disyukuri. Karya yang luar biasa ini dapat terselesaikan karena ridloMu. Nikmat yang luar biasa ini, saya dapat mencicipinya

dengan senyum yang sumringah.

Teruntuk kedua orang tuaku, Bapak Dalhari dan Ibu Sunarti, terimakasih atas segala hal yang engkau berikan kepada saya. Entah itu kasih sayang, nasihat, teguran, doa, dukungan moral, maupun dukungan material. Inilah karya saya dan

inilah pencapaian saya.

Semua ini untuk saya, tapi persembahan itu milik engkau.

Tak lupa, teruntuk sosok kakak yang selalu berusaha memberikan teladan, Devi Nurtiyasari. Serta adik-adikku, Astri Putri Wijayanti dan Kevin Akbar. Terimakasih atas semua hal yang kalian berikan, entah tanpa sadar maupun yang

kalian sadari. Kalian menjadi penyemangat yang luar biasa.

Untuk keluarga besar Pendidikan Kimia 2012. Terimakasih untuk semuanya. Harapku ikatan persahabatan dan pertemanan akan semakin erat. Sukses selalu

buat kalian.

Dan untuk semua orang yang telah berada di sekelilingku. Terimakasih.


(7)

vii

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BENTUK MOLEKUL

DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE AURORA 3D

Oleh:

Muslim Arief Setiawan NIM 12303241021

Pembimbing: Drs. Heru Pratomo Al, M.Si. ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan media pembelajaran bentuk molekul menggunakan software AURORA3D bagi siswa SMA/MA dan menentukan kualitas produk yang telah dikembangkan.

Penelitian ini menggunakan model pengembangan prosedural meliputi 5 tahap, yaitu tahap pengumpulan informasi, tahap perencanaan, tahap pengembangan bentuk awal produk, tahap uji lapangan awal, dan tahap revisi produk. Produk awal media diberi masukan peer reviewer, ahli materi, dan ahli media, untuk selanjutnya dilakukan revisi. Instrumen penilaian kualitas produk berupa angket yang berisi 5 aspek, yang dijabarkan dalam 30 indikator penilaian. Kualitas produk ditentukan berdasarkan penilaian oleh 5 orang guru kimia di Kabupaten Klaten.

Produk yang dikembangkan mempunyai karakterisitik berupa CD pembelajaran berisi materi bentuk molekul. Produk inimempunyai kualitas sangat baik (SB) dengan skor rata-rata ( ̅ 128 dari skor maksimal 150. Skor tersebut berada pada kriteria sangat baik, yaitu ̅ > 126. Oleh karena itu, produk ini layak digunakan sebagai media pembelajaran bagi siswa.


(8)

viii

THE DEVELOPMENT LEARNING MEDIA OF MOLECULAR GEOMETRY WITH AUORORA3D SOFTWARE

By:

Muslim Arief Setiawan NIM 12303241021

Supervisor: Drs. Heru Pratomo Al, M.Si. ABSTRACK

The aims of this research were to develop learning media of molecular geometry using AURORA3D software for SMA/MA’s student and to determine the quality of the products that had been developed.

This research used procedural model to develope the product. The procedure included five stages, i.e. the researching and information aggregation, planning, the development of the product, initial field test, and product revision. The initial media product was advice by the supervisor, peer reviewers, the material experts, and the media experts, henceforward would be revised also by them. The assesment of the product was given by 5 aspects which was displayed into 30 assessment indicators. The quality of product was determined based on the assessment given by 5 chemistry teachers regency.

The products developed have the characteristic form of learning CD contains material molecular geometry. This product have a very good quality (SB) with an average score ( ̅ 128 out of a maximum score of 150. The scores were in very good criteria, because ̅ > 126. Therefore, the product was fit to use for students media learning.


(9)

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamiin. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Pengembangan Media Pembelajaran Bentuk Molekul Menggunakan

Software AURORA3D.

Penelitian dan penulisan skripsi ini dilakukan untuk melengkapi sebagian persyaratan yang telah ditetapkan oleh Jurusan Pendidikan Kimia guna memperoleh gelar sarjana pendidikan kimia. Penelitian dan penyusunan skripsi ini juga tidak akan berhasil tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Hartono, selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan dukungan dan motivasi.

2. Bapak Jaslin Ikhsan, M. App.Sc., Ph.D., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan dukungan dan motivasi.

3. Bapak Sukisman Purtadi, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan dukungan dan motivasi.

4. Bapak Drs. Heru Pratomo Al, M.Si., selaku dosen pembimbing, ahli materi, dan ahli media yang telah banyak memberikan bimbingan mulai dari penyusunan proposal, dan pelaksanaan penelitian.


(10)

x

5. Bapak Aris Sutaka, S.Pd. M.Pd (SMAN 1 Klaten), Ibu Duwi Retnaningsih, S.Pd.Si. (SMAN 2 Klaten), Ibu Suprapti Murni, S.Pd. (SMAN 1 Cawas), Ibu Sarinah, S.Pd. (SMAN 1 Jogonalan), dan Ibu Dra. Hj Endang Susila. (SMAN 1 Prambanan), selaku reviewer yang telah memberikan penilaian dan masukan terhadap produk yang dikembangkan.

6. Sdri Dewi Masitoh, Suryanto, dan Rizal Adtya irfa’i, selaku peer reviewer yang telah memberikan masukan dan saran terhadap produk yang dikembangkan.

7. Bapak dan Ibu penulis di Klaten yang telah memberikan doa, kepercayaan, keyakinan, dan motivasi serta nasihatnya. Kakak dan semua adik-adikku yang juga memberikan dukungan, motivasi, dan doanya.

8. Sahabat dan teman-teman yang telah memberikan motivasi dan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis masih merasa bahwa skripsi ini belum sempurna, untuk itu penulis mengharapkan saran yang bersifat membangun. Demikian skripsi ini disusun dan semoga bermanfaat bagi pembaca.


(11)

xi

DAFTAR ISI

Halaman

PERSETUJUAN ... ii

PERNYATAAN ... iii

PENGESAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Perumusan Masalah ... 4

E. Tujuan Pengembangan ... 4

F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ... 5

G. Manfaat Penelitian ... 5

H. Pentingnya Pengembangan ... 5


(12)

xii

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Deskripsi Teori ... 7

1. Pembelajaran Kimia ... 7

2. Bentuk Molekul ... 9

3. Media Pembelajaran ... 12

4. Software AURORA3D ... 14

5. Penelitian Pengembangan ... 15

6. Kualitas Media Pembelajaran ... 17

B. Penelitian yang Relevan ... 18

C. Kerangka Berpikir ... 19

D. Pertanyaan Penelitian ... 20

BAB III METODE PENELITIAN ... 22

A. Model Pengembangan ... 22

B. Prosedur Pengembangan ... 22

1. Tahap Analisis ... 22

2. Tahap Desain ... 23

3. Tahap Pengembangan ... 23

4. Tahap Implementasi ... 24

5. Tahap Evaluasi ... 24

C. Pengembangan Produk ... 24

1. Desain Pengembangan Produk ... 24


(13)

xiii

3. Jenis Data ... 26

4. Instrumen Pengambilan Data ... 26

5. Teknik Analisis Data ... 27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 30

A. Hasil Penelitian Pengembangan ... 30

B. Analisis Data ... 31

C. Kajian Produk Akhir ... 40

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 44

A. Kesimpulan ... 44

B. Saran ... 44

DAFTAR PUSTAKA ... 46


(14)

xiv DAFTAR TABEL

. Hlm

Tabel 1 Bentuk Molekul beserta Jumlah PEB dan PEI 10

Tabel 2 Orbital Hibrida dan Bentuk Molekulnya 12

Tabel 3 Penilaian dengan Skala Likert 27

Tabel 4 Kriteria Kategori Penilaian ideal Kualitas Produk 28 Tabel 5 Data Penilaian Media Pembelajaran Bentuk Molekul. 31 Tabel 6 Masukan dan Saran dari Dosen Pembimbing Terhadap

Produk Awal.

32

Tabel 7 Masukan dan Saran dari Peer Reviewer terhadap Hasil Revisi 1

33

Tabel 8 Masukan dan Saran dari dosen pembimbing sebagai ahli materi dan ahli media terhadap Hasil Revisi I1

33

Tabel 9 Masukan dan Saran dari reviewer terhadap Hasil Revisi III

34

Tabel 10 Data Kualitas Media yang dikembangkan. 36

Tabel 11 Kriteria Kategori Penilaian Ideal untuk Aspek Kelayakan Materi

62

Tabel 12 Kriteria Kategori Penilaian Ideal untuk Aspek Kelayakan Penyajian

63

Tabel 13 Kriteria Kategori Penilaian Ideal untuk Aspek Kelayakan kebahasaan dan model 3D.

64

Tabel 14 Kriteria Kategori Penilaian Ideal untuk Aspek Kelayakan Backsound.

66

Tabel 15 Kriteria Kategori Penilaian Ideal untuk Aspek Penampilan dan Background.

67

Tabel 16 Kriteria Kategori Penilaian Ideal untuk media pembelajaran bentuk molekul dengan menggunakan software AURORA 3


(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Hlm

Gambar 1 Bentuk molekul BeCl2 dengan teori VSEPR 11

Gambar 2 Bentuk molekul BeCl2 dengan teori hibridisasi 12

Gambar 3 Bagan peran media pembelajaran 13

Gambar 4 Layout Bentuk Molekul BeCl2 dengan Software

AURORA

15

Gambar 5 Desain Penilaian Produk 25

Gambar 6 Menu Utama dalam Media Pemeberlajaran Bentuk Molekul

30

Gambar 7 Diagram Perbandingan Skor Rata-Rata Tiap Aspek dengan Skor Ideal


(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Hlm Lampiran 1 Instrumen Penilaian Kualitas Media

Pembelajaran Bentuk Molekul

49

Lampiran 2 Penjabaran Indikator Instrumen Penilaian Kualitas Media Pembelajaran Bentuk Molekul

52

Lampiran 3 Perhitungan Kualitas Produk untuk Setiap Aspek Penilaian Berdasarkan Penilaian Reviewer

61

Lampiran 4 Tabulasi Penilaian Kualitas Produk untuk Setiap Aspek Penilaian Berdasarkan Penilaian Reviewer

68

Lampiran 5 Perhitungan kategori kualitas produk berdasarkan perolehan skor dari reviewer

70

Lampiran 6 Daftar Ahli Materi, Ahli Media, Peer Reviewer, dan Reviewer Produk


(17)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Guru mempunyai peran penting dalam proses pembelajaran. Guru harus mempunyai perencanaan pembelajaran yang baik. Perencanaan pembelajaran ini meliputi tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, strategi pembelajaran, model pembelajaran, metode pembelajaran, sumber belajar, dan evaluasi hasil belajar. Selain perencanaan pembelajaran, guru juga perlu memiliki pengetahuan tentang media pembelajaran yang kreatif dan inovatif

Beberapa materi pelajaran kimia dianggap sulit oleh siswa, termasuk materi bentuk molekul. Pernyataan tersebut disampaikan beberapa guru kimia di SMK N 3 Yogyakarta yang mengatakan bahwa bentuk molekul adalah salah satu materi yang sulit bagi siswa. Bentuk molekul merupakan salah satu materi dalam ilmu kimia yang bersifat abstrak dan memerlukan daya pandang ruang yang baik sehingga untuk memahaminya memerlukan daya abstraksi yang tinggi. Bentuk molekul adalah susunan tiga dimensi dari atom-atom dalam suatu molekul. Siswa dapat mengamati bentuk molekul tersebut dengan bantuan media pembelajaran.

Media pembelajaran digunakan sebagai alat bantu untuk mempermudah pembelajaran dan membantu tugas guru dalam menyampaikan berbagai bahan dan materi pembelajaran, agar siswa mudah memahami materi dan bahan pembelajaran tersebut. Menurut penelitian Ida Bagus (2010), molimod adalah alat peraga struktur molekul tiga dimensi yang penggunaannya terbatas pada beberapa siswa saja, oleh karena itu diperlukan media pembelajaran lain agar dapat membantu siswa dalam pembelajaran bentuk molekul.


(18)

2

Menurut Sanaky (2015: 39), media pembelajaran dikatakan baik apabila dapat digunakan dalam kondisi praktek di sekolah dan bersifat sederhana. Media pembelajaran harus menyesuaikan kondisi siswa dan sarana prasarana yang ada di sekolah. Media pembelajaran dapat diterapkan guru apabila sarana prasarana di sekolah memadai. Saat ini, rata-rata siswa di SMA sudah dapat mengoperasikan komputer maupun laptop. Komputer maupun laptop tersebut, dapat digunakan siswa untuk belajar di rumah maupun di sekolah. Banyak media pembelajaran yang dapat dioperasikan menggunakan komputer maupun laptop. Salah satunya adalah media pembelajaran yang dikembangkan dengan software AURORA 3D.

Saat ini kebanyakan guru SMA hanya menggunakan molimod dalam proses pembelajaran bentuk molekul. Sehubungan dengan hal tersebut diperlukan media lain yang dapat membantu kinerja guru. Penelitian ini mengembangkan media pembelajaran bentuk molekul menggunakan software AURORA 3D. Dengan media ini diharapkan pembelajaran bentuk molekul akan menjadi lebih baik, terarah, dan menarik bagi siswa. Media pembelajarn ini dikembangkan karena terinspirasi dari pengalaman Praktik Pengalaman Lapangan ketika mengajar di kelas XGB2 SMK N 3 Yogyakarta. Praktik di lapangan, penggunaan molimod dinilai peserta didik masih kurang efektif. Oleh karena itu, peneliti membuat media pembelajaran bentuk molekul ini dengan software AURORA 3D.

Pembelajaran memerlukan adanya sarana belajar yang mampu mendukung proses secara teknis. Media pembelajaran ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sarana belajar mandiri serta memotivasi peserta didik untuk belajar, karena dapat menyajikan materi secara menarik. Media pembelajaran ini diharapkan dapat menambah variasi media pembelajaran kimia serta mampu meningkatkan kualitas


(19)

3

belajar siswa. Oleh karena itu, perlu ditentukan kualitas dari media pembelajaran ini berdasarkan 5 aspek penilaian dari Tria Sukma (2013) yaitu aspek kelayak materi, aspek kelayakan penyajian, aspek kelayaka bahasa dan model 3D, aspek kelayakan backsound, dan aspek kelayakan penampilan dan background.

Penelitian dan pengembangan atau research and development (R&D) yang artinya metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2010: 407). Model pengembangan dalam penelitian ini adalah prosedural yaitu model yang bersifat deskriptif, menggariskan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk media pembelajaran dengan software Aurora3D untuk pembelajaran bentuk molekul di SMA/MA. Benny A. Pribadi (2009: 124-128) menjelaskan bahwa salah satu model pengembangan yang sederhana dan mudah dipelajari adalah model ADDIE. Model ini sesuai dengan namanya, terdiri dari lima fase atau tahap utama, yaitu (A)nalysis, (D)esign, (D)evelopment, (I)mplementation, dan

(E)valuation. Kelima fase atau tahap dalam model ADDIE perlu dilakukan secara sistemik dan sistematik.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah yang telah dijelaskan, maka identifikasi masalah yang muncul adalah sebagai berikut.

1. Media pembelajaran selain molimod dalam pembelajaran bentuk molekul masih sedikit.

2. Adanya media pembelajaran bentuk molekul yang dikembangkan maka perlu ditentukan kualitas.


(20)

4 C. Pembatasan Masalah

Permasalahan yang dikaji dan diidentifikasi dalam penelitian ini masih banyak dan luas, maka perlu adanaya pembatasan dari permasalahan yang ada yaitu:

1. Media pembelajaran yang dikembangkan membahas tentang cara meramal bentuk molekul dengan teori VSEPR dan teori Hibridisasi.

2. Kualitas media pembelajaran ini meliputi beberapa aspek yaitu kelayakan materi, kelayakan penyajian, kelayakan bahasa dan 3D, kelayakan penampilan dan background, dan kelayakan backsound,

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian pengembangan ini, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana karakterisitik media pembelajaran bentuk molekul menggunakan software AURORA 3D?

2. Bagaimana kualitas media pembelajaran bentuk molekul yang dikembangkan berdasarkan penilaian 5 guru kimia SMA di Kabupaten Klaten?

E. Tujuan Pengembangan

Penelitian pengembangan media pembelajaran ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui karakteristik media pembelajaran bentuk molekul menggunakan software AURORA 3D.

2. Mengetahui kualitas media pembelajaran bentuk molekul yang dikembangkan menurut penilaian 5 guru SMA di Kabupaten Klaten.


(21)

5 F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

Media pembelajaran ini memiliki spesifikasi sebagai berikut:

1. Media pembelajaran dikembangkan menggunakan software AURORA 3D 2. Media pembelajaran dikembangkan dengan bantuan google sketchup.

3. Media pembelajaran dikembangkan dengan 7 menu utama yaitu kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, materi, latihan soal, referensi belajar dan profil pembuat.

4. Media pembelajaran dikemas dalam bentuk CD pembelajaran.

G. Manfaat Pengembangan

Media pembelajaran ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi berbagai pihak, antara lain:

1. Bagi peneliti, sebagai wawasan baru mengenai penelitian pengembangan dan pengetahuan awal untuk melakukan penelitian selanjutnya.

2. Bagi Perguruan Tinggi, sebagai wadah yang mampu memberikan inspirasi untuk penelitian pengembangan sehingga dapat menghasilkan produk pengembangan yang lebih berkualitas.

3. Bagi guru, sebagai media alternatif pembelajaran kimia sehingga menjadikan kegiatan belajar menjadi lebih menarik dan menyenangkan.

4. Bagi siswa, sebagai media untuk yang dapat mempermudah dalam memahami materi bentuk molekul.

H. Pentingnya Pengembangan

Adanya pengembangan media pembelajaran ini akan memberikan kemudahan guru untuk melaksanakan pembelajaran di SMA/MA yang menuntut


(22)

6

siswa untuk aktif dan belajar secara mandiri. Hasil penelitian pengembangan ini juga diharapkan dapat menjadi sarana belajar alternatif seiring dengan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

I. Asumsi Pengembangan

Dalam pengembangan media ini, diasumsikan bahwa:

1. Ahli materi memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai bentuk molekul 2. Ahli media memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai media

pembelajaran secara baik dan berkualitas.

3. Peer reviewer memahami media pembelajaran secara baik dan berkualitas. 4. Reviewer memahami media pembelajaran secara baik dan berkualitas serta


(23)

7 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pembelajaran Kimia

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 70 Tahun 2013 disebutkan bahwa kimia merupakan ilmu yang termasuk rumpun IPA oleh karena itu mempunyai karakteristik yang sama dengan ilmu IPA yang lain seperti fisika dan biologi. Kimia merupakan ilmu yang pada awalnya diperoleh dan dikembangkan berdasarkan percobaan (induktif) namun pada perkembanganya juga diperoleh dan dikembangkan berdasarkan teori (deduktif).

Kimia adalah ilmu yang mencari jawaban atas pertanyaan apa, mengapa dan bagaimana gejala-gejala alam berkaitan dengan komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika dan energetika zat. Oleh karena itu mata pelajaran kimia di SMA/MA mempelajari segala sesuatu tentang zat meliputi komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika dan energetika zat yang melibatkan ketrampilan dan penalaran. Ada dua hal yang berkaitan dengan kimia yang tidak bisa dipisahkan yaitu kimia sebagai produk temuan ilmiah (pengetahuan kimia berupa fakta, konsep, prinsip, hukum dan teori), dan kimia sebagai proses (kerja ilmiah). Ilmu kimia mempunyai ciri khas sehingga dalam mempelajarinya diperlukan teknik pembelajaran tertentu (Tresna Sastrawijaya, 1988; 174-178) Ciri-ciri kimia yaitu:


(24)

8 a. Materi pelajarannya cukup banyak

Belajar kimia menuntut waktu yang banyak karena materi yang ada juga banyak sehingga waktu yang tersedia agar digunakan secara efisien.

b. Belajarnya bukan sekedar menyelesaikan soal-soal

Ilmu kimia termsauk ilmu pengetahuan alam. Jadi mempelajari kimia adalah mempelajari teori-teori, aturan-aturan, fakta, deskripsi, dan peristilahan kimia. Semua pengetahuan ini diperlukan juga dalam pemecahan masalah. Jika hanya memecahkan soal-soal bukanlah belajar kimia. Dalam mempelajari kimia dituntut untuk memahami, menerapkan dan mengembangkan.

c. Konsep lebih banyak bersifat abstrak

Teknik mempelajari hal-hal abstrak adalah dengan cara membayangkannya atau menciptakan gambaran mengenai hal yang abstrak tersebut. Gambaran ini akan menolong untuk mengingat hal-hal yang menjadi ruang lingkup kimia seperti atom, bentuk molekul dan sebagainya.

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 22 Tahun 2016 disebutkan bahwa sasaran pembelajaran kimia mencangkup pengembangan ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan menciptakan. Keterampilan itu diperlukan siswa untuk memahami materi bentuk molekul. Sebagian keterampilan itu dapat diperoleh siswa melalui tersedianya media pembelajaran tentang bentuk molekul.

Pembelajaran kimia merupakan proses interaksi antara siswa dengan lingkungannya dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran kimia. Kualitas


(25)

9

pembelajaran atau ketercapaian tujuan pembelajaran kimia sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya strategi belajar mengajar, metode dan pendekatan pembelajaran, serta sumber belajar yang digunakan seperti buku, model, dan media. Penggunaaan media dalam pembelajaran kimia dapat membantu keterbatasan guru dalan menyampaikan informasi maupun keterbatasan jam pelajaran di sekolah. Media pembelajaran berfungsi sebagai sumber informasi materi pembelajaran maupun sumber latihan soal. Kualitas pembelajaran kimia juga dipengaruhi oleh perbedaan individu siswa seperti gaya belajar, perbedaan kemampuan, perbedaan kecepatan belajar, latar belakang sosial dan sebagainya.

2. Bentuk Molekul

Molekul adalah kumpulan dua atom atau lebih yang ada dalam susunan tertentu yang terikat oleh gaya kimia atau ikatan kimia. Molekul dapat terbentuk dari atom unsur- unsur yang sama misal O2, maupun unsur yang berbeda misal

H2O. Molekul yang terdiri dari atom yang sama disebut molekul unsur dan yang

tersusun oleh atom yang berbeda disebut molekul senyawa. Atom-atom harus berikatan membentuk ikatan kovalen, dan kedudukan atom-atom dalam molekul disebut bentuk molekul. Bentuk molekul lebih mudah dipahami siswa apabila divisualisasikan dengan media.

Bentuk molekul dapat diprediksi dengan teori VSEPR dan teori hibridisasi. Teori VSEPR merupakan prosedur untuk memprediksi geometri molekul dengan mengecilkan energi potensial berdasarkan tolakan pasangan elektron (Oxtoby, Gillis dan Norman, 2001: 76). Pasangan-pasangan elektron yang semuanya bermuatan negatif akan berusaha saling menjauhi sehingga tolak menolak antarpasangan elektron menjadi minimum. Perbedaan kekuatan daya tolak


(26)

10

menolak antar domain elektron mengakibatkan perbedaan sudut ikatan mengecil sehingga berbeda pada bentuk molekulnya. Urutan kekuatan daya tolak menolak antardomain adalah PEB-PEB > PEB-PEI > PEI-PEI.

Keterangan : PEB = Pasangan Elektron Bebas PEI = Pasangan Elektron Ikat

Tabel 1. Bentuk Molekul beserta Jumlah PEB dan PEI

NO PEI PEB RUMUS BENTUK MOLEKUL Contoh Molekul

1 2 - AX2 Linier BeCl2

2 3 - AX3 Segitiga datar BF3

3 2 1 AX2E1 Bentuk V SO2

4 4 0 AX4 Tetrahedral CH4

5 3 1 AX4E1 Segitiga trigonal NH3

6 2 2 AX2E2 Bentuk V H2O

7 5 - AX5 Bipiramida trigonal PCl5

8 4 1 AX4E1 Tetrahedron terdistorsi SF4

9 3 2 AX3E1 Bentuk T ClF3

10 2 3 AX2E2 Linier XeF2

11 6 - AX6 Oktahedral SF6

12 5 1 AX5E1 Bipiramida segiempat BrF5

13 4 2 AX6E2 Segiempat Datar XeF4

Keterangan A = Atom pusat


(27)

11 E = Pasangan elektron bebas

Contoh : langkah meramal bentuk molekul BeCl2 dengan toeri VSEPR adalah:

a) Tuliskanlah konfigurasi elektron atom Be. b) Tuliskanlah konfigurasi elektron atom Cl. c) Tentukanlah struktur Lewis atom Be. d) Tentukanlah struktur Lewis atom Cl. e) Tentukanlah struktur Lewis molekul BeCl2.

f) Ramalkanlah bentuk molekul BeCl2. Gambar bentuk molekul BeCl2 dapat

dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1 Bentuk molekul BeCl2 dengan teori VSEPR

Teori hibridisasi merupakan teori yang menjabarkan proses pembentukan orbital karena adanya penggabungan dua atau lebih orbital atom dalam suatu satuan atom (Oxtoby, Gillis dan Norman, 2001: 84). Beberapa kemungkinan hibridisasi dan bentuk geometrinya dapat dilihat pada Tabel 2.

Contoh : langkah meramal bentuk molekul BeCl2 dengan teori VSEPR adalah,

a) Tuliskanlah konfigurasi elektron atom Be. b) Tuliskanlah konfigurasi elektron atom Cl


(28)

12 c) Tentukanlah orbital elektron valensi atom Be d) Tentukanlah orbital elektron valensi atom Cl e) Tentukanlah hibridisasi molekul BeCl2.

f) Ramalkanlah bentuk molekul BeCl2..

Gambar bentuk molekul BeCl2 dapat dilihat pada Gambar 2

Tabel 2 Orbital Hibrida dan Bentuk Molekulnya

Orbital hibrida Jumlah ikatan Bentuk Geometri Contoh Molekul

Sp 2 Linier BeCl2

sp2 3 Segitiga datar BF3

sp3 4 Tetrahedral CH4

sp3 d 5 Segitiga bipiramida SCl5

sp3 d2 6 Oktahedral SF6

Gambar 2 Bentuk molekul BeCl2 dengan teori hibridisasi

3. Media Pembelajaran

Media merupakan bagian dari proses komunikasi. Baik buruknya sebuah komunikasi ditunjang oleh penggunaan saluran dalam komunikasi tersebut. Saluran atau channel yang dimaksud di atas adalah media. Karena pada dasarnya


(29)

13

pembelajaran merupakan proses komunikasi, maka media yang dimaksud adalah media pembelajaran (Rudi Susilana dan Cepi Riyana, 2008: 4). Peran media pembelajaran digambarkan pada Gambar 3.

Gambar 3.Bagan peran media pembelajaran

Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut media pembelajaran (Sanaky, 2015: 45). Bagan di atas menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran terdapat pesan-pesan yang harus dikomunikasikan. Pesan tersebut biasanya merupakan isi dari suatu topik pembelajaran.Pesan-pesan tersebut disampaikan oleh guru kepada siswa melalui suatu media dengan menggunakan prosedur pembelajaran tertentu.

Menurut Sanaky (2015:3), media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah proses komunikasi antara guru, siswa dan bahan ajar. Oleh karena itu, proses pembelajaran tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana untuk menyampaikan pesan. Proses pembelajaran materi bentuk molekul dapat dibantu dengan media pembelajaran yang dikembangkan menggunakan software AURORA 3D.

Dewasa ini perkembangan teknologi semakin pesat yang tentunya menuntut guru untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media belajar


(30)

14

yang akan digunakannya dalam proses pembelajaran. Tentunya media pembelajaran yang ada harus bermanfaat bagi guru maupun siswa. Manfaat media pembelajaran bagi guru adalah meningkatkan kualitas pengajaran dan meningkatkan variasi belajar. Sementara manfaat media pembelajaran bagi siswa dapat meningkatkan motivasi, memudahkan dalam proses belajar dan siswa dapat memahami materi pelajaran secara sistematis.

Media pembelajaran yang dibuat guru tentunya harus memperhatikan beberapa pertimbangan. Pertimbangan media pembelajaran menurut Sanaky (2015: 4) adalah sesuai dengan kondisi siswa, minat dan kemampuan pembelajaran. Media pembelajaran harus menyesuaikan kondisi siswa dan sarana prasarana yang ada di sekolah.

4. Software AURORA 3D

Software mempunyai atau perangkat lunak mempunyai sifat tidak dapat disentuh dan tidak berwujud benda, namun dapat dioperasikan oleh manusia. Menurut Shmily Valen (2009: 16), software merupakan program komputer yang berfungsi menghubungkan antara manusia dan hardware komputer. Software menerjemahkan perintah manusia untuk ditampilkan di layar monitor. Sebagai contoh, ketika menuliskan kata “aku” maka software akan berusaha untuk menampilkan kata “aku” di layar monitor. Software terbagi menjadi tiga macam yaitu sistem operasi, aplikasi, dan driver.

Dewasa ini, banyak software dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Software tersebut antara lain software AUORARA macromedia flash, dan lectora. Media pembelajaran yang dikembangkan melalui software tersebut bermanfaat bagi guru dan siswa. Media pembelajaran tersebut membantu guru dalam proses


(31)

15

pembelajaran di kelas. Media pembelajaran tersebut juga membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran di kelas. Software dikatakan baik apabila memenuhi kebutuhan pemakai.

Saat ini, sofware AURORA 3D sudah dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Software AURORA 3D merupakan salah satu software canggih terbaik yang dapat digunakan untuk membuat/ menciptakan Text 3D, Button dan Logo kreasi sendiri dengan sangat mudah dan cepat (Kuswari Hernawati, 2012: 1). Software tersebut dapat digunakan sebagai media pembelajaran kimia, fisika, dan bahasa arab. Software tersebut dapat membantu guru dalam menyampaikan materi yang memerlukan dimensi tiga. Ada sebagian materi pembelajaran kimia lebih mudah dipahami siswa melalui dimensi tiga antara lain bentuk molekul, isomer, dan gaya antar molekul

Contoh Layout Bentuk Molekul BeCl2 dengan Software AURORA.

Gambar 4 Layout Bentuk Molekul BeCl2 dengan Software AURORA

Keterangan : bentuk molekul yang diberi tanda dapat diputar 5. Penelitian Pengembangan

Secara umum penelitian pengembangan adalah penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan, teori pendidikan yang sudah ada, atau menghasilkan suatu produk di bidang pendidikan. Adapun secara khusus


(32)

16

penelitian pengembangan adalah penelitian yang bertujuan mengembangkan suatu produk dan menguji produk yang dihasilkan (Sukardjo, 2009: 65).

Penelitian dan pengembangan dalam bidang pendidikan bukan untuk merumuskan atau menguji teori, tetapi untuk mengembangkan produk-produk yang efektif untuk digunakan di sekolah-sekolah (Emzir, 2012: 263). Borg dan Gall (Emzir, 2012: 271) mengemukakan langkah-langkah dalam penelitian dan pengembangan yang bersifat siklus. Adapun langkah-langkah penelitian dan pengembangan meliputi, (1) penelitian dan pengumpulan informasi, (2) perencanaan, (3) pengembangan bentuk awal produk, (4) uji lapangan awal, (5) revisi produk, (6) uji lapangan utama, (7) revisi produk operasional, (8) uji lapangan operasional, (9) revisi produk akhir, dan (10) diseminasi dan implementasi.

Menurut Yusuf Bilfaqih dan M Nur Qomarudin (2012: 9-10) menjelaskan bahwa salah satu model pengembangan yang sederhana dan mudah dipelajari adalah model ADDIE. Model ini sesuai dengan namanya, terdiri dari lima fase atau tahap utama, yaitu (A)nalysis, (D)esign, (D)evelopment, (I)mplementation, dan

(E)valuation. Kelima fase atau tahap dalam model ADDIE perlu dilakukan secara sistemik dan sistematik. Model pengembangan ADDIE adalah sebagai berikut.

a. Analisis

Pada langkah ini yang dilakukan yaitu mengidentifikasi kebutuhan, mencari literatur, dan mempertimbangkan dari manfaatnya.

b. Desain

Pada langkah ini yang dilakukan yaitu merumuskan tujuan pembuatan media dan mendesain langkah-langkah penelitian.


(33)

17 c. Pengembangan

Pada langkah ini yang dilakukan yaitu mengembangkan materi pembelajaran dan mengemasnya sebagai produk media.

d. Implementasi

Pada langkah ini yang dilakukan yaitu penilaian produk awal terhadap beberapa guru di beberapa sekolah.

e. Evaluasi

Pada langkah ini yang dilakukan evaluasi produk berdasarkan hasil penilaian guru di sekolah.

6. Kualitas Media Pembelajaran.

Menurut Hujair Sanaky (2015: 6) Kualitas media pembelajaran dapat dilihat dari pertimbangan pemilihan media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran kimia harus sesuai dengan tujuan pembelajaran, bahan pelajaran, metode mengajar, tersedia alat yang dibutuhkan, pribadi mengajar, kondisi siswa, kemampuan siswa, minat siswa, situasi pembelajaran yang sedang berlangsung. Keterkaitan antara media pembelajaran dengan tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran dan kondisi siswa menjadi perhatian dan pertimbangan guru dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran di kelas. Media pembelajaran tidak dapat berjalan tanpa hubungan empat aspek tersebut. Oleh karena itu, media pembelajaran yang digunakan harus sesuai dengan empat aspek tersebut, sehingga dapat tercapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.

Menurut Tria Sukma, media pembelajaran dapat digunakan dalam pembelajaran di kelas apabila berkualitas baik. Media pembelajaran ini


(34)

18

berkualitas baik apabila materi yang disampaikan benar dan layak, penyajian materi sudah tepat, bahasa, model 3D, backsound dan background yang dipilih tepat. Selain itu media pembelajaran kimia harus memenuhi syarat rasional, ilmiah, ekonomis dan praktis.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan media pembelajaran yang dikembangkan adalah penelitian yang dilakukan oleh Tria Sukma (2013) yang berjudul Pengembangan Media Pembelajaran Gaya Antar Molekul dengan Menggunakan Software AURORA 3D. Hasil uji coba produk tersebut menunjukan media pembelajaran dengan software AURORA 3D pada materi gaya antar molekul dikategorikan sangat baik. Penelitian tersebut relevan karena mengembangkan media pembelajaran dengan software yang sama. Perbedaan dari penelitian pengembangan ini terletak pada metode penelitiannya mengadaptasi model pengembangan Lee n Owen. Ada 5 tahapan utama dalam penelitian tersebut yaitu tahap analisis, desain, pengembangan, penerapan dan evaluasi.

Penelitian yang relevan selanjutnya dilakukan oleh Tutut Her Rakhmawati (2013). Penelitian tersebut berjudul “ 3D Aurora Presentation 2.012 Sebagai Media Berbasis Multimedia Interaktif untuk Pembelajaran Bahasa Arab di MTs Negeri Bobotsari”. Hasil penelitian menunjukan peningkatan rata-rata hasil belajar sebesar 40% Penelitian tersebut relevan karena menggunakan software yang sama. Perbedaan dari penelitian ini terletak pada jenis penelitiannya yaitu penelitian eksperimen.

Penelitian yang relevan selajnutnya dilakukan oleh Supajrin Nadori, Menza Hendri dan Darmaji (2014). Penelitian tersebut berjudul Pengembangan


(35)

19

Media Pembelajaran Fisika pada Kelas X dengan Pokok Bahasan Pengukuran dengan Menggunakan Software AURORA 3D Model penelitian yang diapakai adalah model penelitiaan ADDIE. Hasil Uji coba menunjukan persepsi siswa tentang kriteria tampilan program masuk dalam kategori baik (83,33%), persepsi siswa tentang kesesuaian program dengan bahan ajar fisika masuk dalam kategori baik (85,42%), dan persepsi siswa tentang kualitas teknis termasuk dalam kategori baik (84,27%). Penelitian tersebut relevan karena mengembangkan media pembelajaran dengan software yang sama. Perbedaan dari penelitian pengembangan ini terletak pada produk sudah diuji cobakan ke siswa. Dari penelitian-penelitian relevan tersebut dapat digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan media pembelajaran ini.

C. Kerangka Berpikir

Dalam proses pembelajaran guru memiliki peran sebagai fasilitator yang menfasilitasi dalam proses pembelajaran. Agar proses pembelajaran berlangsung dengan baik diperlukan perencanaan pembelajaran yang matang. Dalam perencanaan pembelajaran, guru harus mempersiapkan rencana pembelajaran (RPP), metode, media dan perangkat pembelajaran lain agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif, efisien, inovatif serta menarik.

Dalam menyusun perencanaan pembelajaran kimia dan proses pembelajarannya guru dituntut kreatif dan peka terhadap kebutuhan siswanya. Guru diharapkan tepat dalam memilih metode, media, dan perangkat apa saja yang dapat digunakan di dalam kelas

Berdasarkan praktik pengalaman lapangan (PPL), menurut sebagian siswa bentuk molekul merupakan materi yang dianggap abstrak, maka diperlukan media


(36)

20

pembelajaran agar bentuk molekul mudah dipahami siswa. Media pembelajaran yang sering digunakan adalah molimod. Molimod membantu peserta didik melihat bentuk molekul secara 3D. Penerapan molimod dalam proses pembelajaran sudah cukup baik, namun penerapannya masih terbatas pada siswa. Oleh karena itu diperlukan media pembelajaran yang dapat menggantikan molimod. Salah satunya adalah media yang dikembangkan dengan software AURORA 3D. Media yang dikembangkan dapat disisipkan model-model 3D termasuk bentuk molekul.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Tria Sukma dan Supajrin Nadori (2013), penerapan software AURORA 3D dalam media pembelajaran dinilai peserta didik sangat baik. Software tersebut digunakan dalam pembelajaran materi gaya antar molekul. Berdasarkan penelitian tersebut, peneliti mengembangkan media pembelajaran materi bentuk molekul. Dengan adanya pengembangan media pembelajaran ini, maka diharapkan dapat membantu proses pembelajaran di kelas menjadi lebih menarik agar dapat meningkatkan minat belajar dan tingkat pemahaman siswa.

D. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian kerangka berpikir, pertanyaan penelitian pengembangan media pembelajaran bentuk molekul menggunakan software AURORA 3D dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Bagaimana karakteristik media pembelajaran ini berdasarkan lima tahapan yaitu tahap pengumpulan informasi, perencanaan, pengembangan produk, uji coba produk, dan revisi produk?


(37)

21

2. Bagaimana kualitas media pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan aspek-aspek penilaian yaitu, kelayakan materi, kelayakan penyajian, kelayakan kebahasaan dan model 3D, kelayakan backsound, dan kelayakan penampilan dan background?


(38)

22 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Model Pengembangan

Penelitian dan pengembangan atau research and development (R&D) yang artinya metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2010: 407). Model pengembangan dalam penelitian ini adalah prosedural yaitu model yang bersifat deskriptif, menggariskan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk media pembelajaran dengan software Aurora3D untuk pembelajaran bentuk molekul di SMA/MA.

B. Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan ini berdasarkan pada 5 langkah (Analysis, Design, Development, Implementation and Evaluation) model pengembangan ADDIE dan disesuaikan dengan penelitian yang akan dilakukan. Adapun tahapan pengembangan yang dilakukan dijelaskan sebagai berikut.

1. Tahap Analisis

Pada tahap ini yang dilakukan adalah:

a. Mengidentifikasi adanya kebutuhan media pembelajaran untuk menggantikan molimod dalam pembelajaran bentuk molekul.

b. Mencari literatur tentang bentuk molekul yaitu :

- Burdge, Julia. 2009. Chemistry Second Edition. New York : Mc Graw Hill


(39)

23

- Sudarmo, Unggul. 2013. Kimia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Erlangga

- Chang, Raymond. 2010. Chemistry 10th Edition. New York : Mc Grow Hill.

- John Olmsted & Gregory M Williams. 1997. Chemistry The Molecular Science Second Edition. California : Wm C Brown

c. Menentukan molekul-molekul yang ditampilkan dalam model tiga dimensi.

2. Tahap Desain

Pada tahap ini yang dilakukan adalah: a. Mendesain langkah-langkah penelitian

b. Merumuskan tujuan pembuatan media pembelajaran.

c. Mendesain layout dan membuat storyboard media pembelajaran. 3. Tahap Pengembangan

Pada tahap ini yang dilakukan adalah:

a. Membuat media pembelajaran yang dikembangkan menggunakan software AURORA 3D.

b. Mengkonsultasikan produk yang telah dibuat kepada dosen pembimbing.

c. Melakukan perbaikan produk berdasarkan masukan yang diperoleh dari dosen pembimbing.

d. Meminta masukan kepada lima orang peer reviewer yang merupakan teman sejawat atau mahasiswa jurusan pendidikan kimia.


(40)

24

e. Melakukan perbaikan produk berdasarkan masukan yang diperoleh dari peer reviewer.

f. Mengkonsultasikan produk yang telah dibuat kepada ahli materi dan ahli media untuk memperoleh masukan. Daftar nama ahli materi dan ahli media dapat dilihat pada lampiran 6.

g. Melakukan perbaikan produk berdasarkan masukan yang diperoleh dari ahli materi dan ahli media.

4. Tahap Implementasi

Pada tahap ini produk diberikan keapada lima orang guru kimia SMA sebagai reviewer untuk diberikan penilaian. Tujuan tahap ini adalah untuk mengetahui kualitas terhadap produk sebagai media pembelajaran kimia.

5. Tahap Evaluasi

Pada tahap ini dilakukan pengolahan data. Data diperoleh dari para reviewer dianalisis untuk menentukan kualitas media pembelajaran yang dikembangkan. Data yang diperoleh juga digunakan untuk menyempurnakan produk.

C. Pengembangan Produk

1. Desain Pengembangan Produk

Desain penilaian produk yang digunakan dalam penelitian tersaji pada bagan Gambar 5.


(41)

25

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian pengembangan produk ini berupa media pembelajaran materi bentuk molekul yang dikembangkan menggunakan software AURORA 3D, sedangkan objek penelitiannya adalah kualitas produk yang telah dikembangkan.

DOSEN PEMBIMBING

AHLI MATERI DAN AHLI MEDIA REVISI PRODUK 1

PEER REVIEWER

ANALISIS DATA

REVISI PRODUK IV REVISI PRODUK II

Gambar 5 Desain Pengembangan Produk REVIEWER

REVISI PRODUK III PRODUK AWAL


(42)

26 3. Jenis Data

Data yang digunakan dalam pengembangan ini adalah data deskriptif berupa:

a. Data tentang proses penyusunan dan pengembangan media dari hasil tinjauan serta masukan peer reviewer, ahli materi dan ahli media

b. Data tentang kualitas kelayakan media berdasarkan penilaian 5 orang guru kimia SMA.

4. Instrumen Penilaian Produk.

Instrumen penilaian produk pengembangan media pembelajaran ini, berupa lembar penilaian produk seperti pada Lampiran 1. Lembar penilaian berupa angket cheklist. Angket berupa checklist diberikan kepada guru kimia SMA di kabupaten Klaten untuk mendapatkan data kualitas produk.. Kualitas yang dinilai mencakup.

a. Aspek kelayakan materi. b. Aspek kelayakan penyajian.

c. Aspek kelayakan kebahasaan dan model 3D. d. Aspek Kelayakan Backsound.

e. Aspek Kelayakan penampilan dan background.

Intrumen ini diberikan kepada dosen pembimbing selaku sebagai ahli materi dan ahli media pembelajaran untuk memberikan masukan dan saran. Setelah mendapat masukan serta revisi produk, instrumen diberikan kepada 5 guru kimia SMA di Kabupaten Klaten untuk menentukan kualitas media pembelajaran yang dikembangkan ini.


(43)

27 5. Teknik Analisis Data.

Data yang dianalisis adalah data proses pengembangan dan data kualitas produk.

a. Data Proses Pengembangan Produk.

Data proses pengembangan ini berupa data deskriptif sesuai dengan prosedur pengembangan produk meliputi tahap pengumpulan informasi; tahap perencanaan; tahap pengembangan; tahap uji coba dan revisi.. Penilaian dilakukan oleh dosen pembimbing, peer reviewer, ahli media, ahli materi, dan reviewer.

b. Data Kualitas Produk yang dihasilkan..

Data kualitas produk diperoleh dari 5 reviewer dikumpulkan dan dianalisis. Analisis yang dilakukan sebagai berikut:

1. Mengubah skor kualitatif menjadi skor kuantitatif berdasarkan ketentuan sebagai berikut:

Tabel 3. Penilaian dengan Skala Likert

Penilaian Skor Nilai

SK (Sangat Kurang) 1

K (Kurang) 2

C (Cukup) 3

B (Baik) 4

SB ( Sangat baik) 5

2. Setelah data terkumpul, kemudian menghitung skor rata-rata untuk setiap aspek berdasarkan penilaian dari 5 reviewer dengan rumus:


(44)

28

̅

Keterangan:

̅ = skor rata-rata setiap instrumen ∑X = jumlah skor total tiap instrumen n = jumlah reviewer

3. Mengubah nilai tiap aspek menjadi nilai kualitatif sesuai dengan kriteria kategori penilaian ideal menurut Eko Putro Widoyoko seperti Tabel 3. Tabel 4. Kriteria Kategori Penilaian ideal Kualitas Produk

NO

Rentang Skor Kuantitatif

Kategori Kualitas Produk 1 ̅ > ̅i +1,8 Sbi Sangat Baik (SB) 2 ̅i + 0,6 Sbi < ̅ ≤ ̅i + 1,8 Sbi Baik (B)

3 ̅i - 0,6 Sbi < ̅ ≤ ̅i + 0,6 Sbi Cukup (C) 4 ̅i - 1,8 Sbi < ̅ ≤ ̅i - 0,6 Sbi Kurang (K)

5 ̅ ≤ ̅i - 1,8 Sbi Sangat Kurang (SK)

Keterangan: ̅ : skor akhir

̅i : rerata ideal (mean ideal), yang dihitung dengan rumus, ̅i =

Sbi : simpangan baku ideal, yang dihitung dengan rumus,

SBi =


(45)

29

Skor terendah ideal = ∑ butir kriteria x skor terendah

Skor ideal adalah skor minimal yang harus dicapai untuk kategori sangat baik.


(46)

30

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian Pengembangan.

Penelitian pengembangan ini telah menghasilkan media audio visual tentang bentuk molekul yang dikemas dalam CD (Compact Disc) serta kualitas dari produk tersebut. Hasil pengembangan pertama berupa produk media pembelajaran bentuk molekul yang dikembangkan dengan software AURORA 3D. Produk ini berisi beberapa menu seperti pada Gambar 6.

Gambar 6 Menu Utama dalam Media Pemeberlajaran Bentuk Molekul. Hasil pengembangan yang kedua berupa data kualitas produk berdasarkan penilaian lima guru kimia SMA di Kabupaten Klaten provinsi Jawa Tengah. Data kualitas produk berupa skor yang diperoleh dari guru kimia SMA dari instrumen penilaian. Hasil data penilaian dari 5 reviewer dapat dilihat di Tabel 5


(47)

31

Tabel 5. Data Penilaian Media Pembelajaran Bentuk Molekul.

Aspek Penilaian

Reviewer

Skor Total Skor Rata-rata

1 2 3 4 5

A 32 33 31 32 30 158 31,6

B 25 25 27 27 23 127 25,4

C 28 31 32 33 26 150 30

D 17 15 16 17 15 80 16

E 25 26 25 25 24 125 25

JUMLAH 127 130 131 134 118 640 128

Keterangan

A = Aspek kelayakan materi B = Aspek kelayakan penyajian C = Aspek kebahasaan dan model 3D D = Aspek Kelayakan Backsound

E = Aspek Kelayakan penampilan dan background

B. Analisis Data.

Penelitian pengembangan ini menghasilkan dua jenis data yaitu yang pertama adalah data proses pengembangan, sedangkan yang kedua adalah data kualitas produk.

1. Data Proses Pengembangan Produk

Data proses pengembangan produk adalah penjabaran dari proses pengembangan media pembelajaran bentuk molekul. Prosedur pengembangan penelitian ini melalui lima prosedur penelitian dan pengembangan ADDIE. Tahap pertama adalah tahap analisis. Pada tahap ini, mengumpulkan referensi yang relevan tentang materi bentuk molekul. Referensi yang relevan yaitu buku-buku pelajaran untuk perkuliahan maupun untuk SMA/MA. Tahap selanjutnya


(48)

32

menyusun materi sesuai indikator-indikator pembelajaran. Indikator-indikator pembelajaran disesuaikan dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar pada kurikulum 2013.

Tahap kedua adalah tahap desain. Pada tahap ini yang dilakukan adalah mendesain langkah-langkah penelitian, merumuskan tujuan pembuatan media pembelajaran, mendesain layout dan membuat storyboard media pembelajaran.

Tahap ketiga adalah tahap pengembangan. Pada tahap ini membuat media pembelajaran yang dikembangkan menggunakan software AURORA 3D. Setelah produk awal selesai, mengkonsultasikan produk yang telah dibuat kepada dosen pembimbing dan melakukan perbaikan produk berdasarkan masukan yang diperoleh dari dosen pembimbing seperti Tabel 6.

Tabel 6. Masukan dan Saran dari Dosen Pembimbing Terhadap Produk Awal.

Bagian Masukan dan Saran Revisi

Materi

a. Lebih teliti dalam menuliskan konfigurasi elektron atom.

Revisi telah dilakukan sesuai dengan masukan. b. Menambahkan keterangan axial dan

equatorial

Revisi telah dilakukan sesuai dengan masukan.

Media

a. Sebaiknya ditambahkan icon next. Revisi telah dilakukan sesuai dengan masukan. b. Perbaiki Ukuran huruf dan tata

letaknya.

Revisi telah dilakukan sesuai dengan masukan. c. Gunakan backsound yang tidak

mengganggu konsentrasi.

Revisi telah dilakukan sesuai dengan masukan. d. Tampilan menu awal dibuat lebih

menarik

Revisi telah dilakukan sesuai dengan masukan. Setelah melakukan revisi I maka meminta masukan kepada lima orang peer reviewer yang merupakan teman sejawat atau mahasiswa jurusan pendidikan kimia dan melakukan perbaikan produk seperti Tabel 7.


(49)

33

Tabel 7. Masukan dan Saran dari Peer Reviewer terhadap Hasil Revisi 1.

Bagian Masukan dan Saran Revisi

Materi Perbaiki penggunaan kata atau kalimat

Revisi telah dilakukan sesuai dengan masukan.

Media

a. Kurangi pemakaian efek 3D Revisi telah dilakukan sesuai dengan masukan. b. Pemilihan musik yang lebih semangat Revisi telah dilakukan

sesuai dengan masukan. c. Menambahkan contact person dan

profil dosen pembimbing

Revisi telah dilakukan sesuai dengan masukan.

d. Menambahkan icon back Revisi telah dilakukan

sesuai dengan masukan. e. Loading awal membuka media

sebaiknya dipercepat

Revisi telah dilakukan sesuai dengan masukan.

Setelah melakukan revisi II maka mengkonsultasikan produk yang telah direvisi II kepada dosen pembimbing sebagai ahli materi dan ahli media untuk memperoleh masukan dan melakukan perbaikan produk seperti Tabel 8.

Tabel 8. Masukan dan Saran dari dosen pembimbing sebagai ahli materi dan ahli media terhadap Hasil Revisi II.

Bagian Masukan dan Saran Revisi

Materi a. Menambahkan materi hibridisasi Revisi telah dilakukan sesuai dengan masukan. b. Lebih teliti lagi dalam menulis Revisi telah dilakukan

sesuai dengan masukan.

Media

a. Penataan ulang layout Revisi telah dilakukan

sesuai dengan masukan.

b. Pemilihan efek sound Revisi telah dilakukan

sesuai dengan masukan. c. Menambahkan booklet petunjuk media Revisi telah dilakukan

sesuai dengan masukan. Tahap keempat adalah tahap implementasi. Setelah melakukan revisi III maka selanjutnya adalah menilaikan produk. Pada tahap ini produk dinilaikan pada lima orang guru kimia SMA sebagai reviewer. Selanjutnya tahap Kelima


(50)

34

adalah tahap evaluasi. Pada tahap ini mendapat masukan dan saran dari reviewer sebagai revisi IVseperti Tabel 9.

Tabel 9. Masukan dan Saran dari reviewer terhadap Hasil Revisi III

Bagian Masukan dan Saran Revisi

Materi

a. Menampilkan proses terbentuknya molekul.

Revisi belum dilakukan karena keterbatasan waktu dan belum mengetahui proses terbentuknya molekul b. Lebih teliti lagi dalam menulis Revisi telah dilakukan

sesuai dengan masukan.

Media a. Menambahkan icon next Revisi telah dilakukan

sesuai dengan masukan. b. Menambahkan efek sound pada icon Revisi telah dilakukan

sesuai dengan masukan. c. Sebaiknya menggunakan software Revisi belum dilakukan

karena belum mengetahui software lainnya.

d. Sebaiknya File dikompres Revisi belum dilakukan karena belum

diketahuinya cara mengkompres.

2. Data Kualitas Produk

Data ini berupa saran dan masukan reviewer. Masukan dan saran digunakan sebagai bahan pertimbangan revisi dan penyempurnaan pengembangan produk. Data kualitas produk diperoleh dari 5 reviewer yang digunakan untuk mengetahui kualitas atau kelayakan produk yang telah dikembangkan.

a. Kualitas Media Pembelajaran Bentuk Molekul yang dikembangkan. Penilaian media pembelajaran ini dilakukan oleh 5 orang guru SMA di Kabupaten Klaten dengan cara mengisi lembar check lis yang telah tersedia. Berdasarkan hasil penilaian, diperoleh skor rata-rata 128. Sedangkan skor ideal


(51)

35

media pembelajaran secara keseluruhan yang diharapkan tercapai sebesar 126. Media pembelajaran ini secara umum berdasarkan kriteria penilaian ideal dengan menggunakan skala lima memiliki kualitas yang sangat baik (SB), karena skor rata-rata yang diperoleh ̅ > 126.

b. Kualitas Media Pembelajaran Bentuk Molekul yang dikembangkan dengan software AURORA 3D dari setiap aspek penilaian.

Media pembelajaran ini secara keseluruhan mendapat skor penilaian sebesar 128, sehingga memilik kualitas yang sangat baik (SB). Hasil analisis data secara ringkas dapat dilihat dalam Tabel 10. Berdasarkan Tabel 10 dapat dibuat grafik yang menampilkan perbandingan skor rata-rata setiap aspek dengan skor ideal menurut kriteria penilaian ideal. Grafik perbandingan antara skor rata-rata tiap aspek dengan skor ideal ( skor minimal kategori sangat baik) dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Diagram Perbandingan Skor Rata-Rata Tiap Aspek dengan Skor Ideal

31,6

25,4

30

16

25 29,4

25,2

29,4

16,8

25,2

0 5 10 15 20 25 30 35

A B C D E

Skor Rata-rata Skor Ideal

Aspek penilaian S

K O R


(52)

36

Tabel 10. Data Kualitas Media yang dikembangkan.

Aspek Butir ke- Total Skor Skor Rata-Rata Tiap Butir Skor Total Tiap Aspek Skor Rata-Rata Tiap Aspek

Rentang Skor yang sesuai

KATEGORI

A

1 24 4,8

158 31,6 ̅ > 29,4 SB 2 23 4,6

3 21 4,2 4 23 4,6 5 22 4,4 6 21 4,2 7 24 4,8

B

8 22 4,4

127 25,4 ̅ > 25,2 SB 9 22 4,4

10 21 4,2 11 19 3,8 12 22 4,4 13 21 4,2

C

14 21 4,2

150 30 ̅ > 29,4 SB

15 22 4,4 16 20 4 17 23 4,6 18 20 4 19 22 4,4 20 22 4,4

D

21 20 4

80 16 13,6 < ̅

16,8 B

22 19 3,8 23 21 4,2 24 20 4

E

25 22 4,4

125 25 20,4 < ̅

25,2 B

26 21 4,2 27 21 4,2 28 21 4,2 29 20 4 30 20 4

Jumlah Skor Keseluruhan Aspek


(53)

37

.Keterangan :

A = Aspek Kelayakan Materi B = Aspek Kelayakan Penyajian

C = Aspek Kelayakan Kebahasaan dan Model 3D D = Aspek Kelayakan Backsound

E = Aspek Kelayakan Penampilan dan Background

a) Aspek Kelayakan Materi

Pada aspek pertama yaitu aspek kelayakan materi (aspek A) diperoleh skor rata-rata 31,6, sedangkan skor ideal yang harus tercapai untuk kualitas sangat baik sebesar 29,4. Menurut kriteria penilaian ideal untuk aspek A, diperoleh kualitas sangat baik (SB). Hal ini karena rata-rata skor ̅ > 29,4. Berdasarkan penilaian 5 orang guru kimia SMA, konten materi dalam media pembelajaran ini sudah sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Materi yang terdapat dalam media pembelajaran ini juga sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran kimia pada materi bentuk molekul. Oleh karena itu secara keseluruhan pada aspek ini mendapat penilaian yang sangat baik (SB) karena sudah sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Pada aspek ini skor rendah terdapat pada butir 3 dan ke-6, karena produk ini hanya sebagai media pembelajaran bukan sumber belajar sehingga akan lebih jelas apabila mempelajari materi pada buku pelajaran. Sedangkan skor tinggi pada butir ke-1 dan ke-7, karena materi yang disampaikan sudah sesuai dengan Indikator.


(54)

38 b) Aspek Kelayakan Penyajian

Pada aspek kedua yaitu aspek kelayakan penyajian (aspek B) diperoleh skor rata-rata 25,4, sedangkan skor ideal yang harus tercapai untuk kualitas sangat baik sebesar 25,2. Menurut kriteria penilaian ideal untuk aspek B, diperoleh kualitas sangat baik (SB). Hal ini karena rata-rata skor ̅ > 25,2. Beberapa masukan yang diberikan 5 orang guru kimia SMA menunjukan bahwa materi yang disajikan sederhana, mudah dipahami dan runtut. Materi yang disajikan juga sudah memadai, relevan dan menarik. Oleh karena itu secara keseluruhan pada aspek ini mendapat penilaian yang sangat baik (SB) karena sudah sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Pada aspek ini skor terendah terdapat pada butir ke-11, karena produk ini materi yang disampaikan hanya poin-poin saja, sehingga perlu adanya buku pelajaran. Sedangkan skor tinggi pada butir 8, 9 dan ke-12, karena materi yang disampaikan sederhana.

c) Aspek Kelayakan Kebahasaan dan Model 3D

Pada aspek ketiga yaitu aspek Kelayakan Kebahasaan dan Model 3D (aspek C) diperoleh skor rata-rata 30, sedangkan skor ideal yang harus tercapai untuk kualitas sangat baik sebesar 29,4. Menurut kriteria penilaian ideal untuk aspek C, diperoleh kualitas sangat baik (SB). Hal ini karena ̅ > 29,4. Beberapa masukan dari 5 orang guru kimia SMA menunjukan bahwa bahasa yang digunakan sudah sederhana. Bentuk molekul yang ditampilkan sudah sesuai dengan materi. Bentuk molekul yang ditampilkan juga mudah dipahami dan menarik perhatian. Oleh karena itu secara keseluruhan pada aspek ini mendapat penilaian yang sangat baik (SB) karena sudah sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Pada aspek ini skor terendah terdapat pada butir ke-14, karena bahasa


(55)

39

yang digunakan ada yang tidak sesuai dengan bahasa Indonesia baku, maka perlu dilakukan perbaikan. Sedangkan skor tertinggi pada butir ke-17, karena bentuk molekul yang ditampilkan sesuai dengan teori.

d) Aspek Kelayakan Backsound

Pada aspek keempat yaitu aspek Kelayakan Backsound (aspek A) diperoleh skor rata-rata 16, sedangkan skor ideal yang harus tercapai untuk kualitas sangat baik sebesar 16,8. Menurut kriteria penilaian ideal untuk aspek A, diperoleh kualitas baik (B). Hal ini karena rata-rata skor pada rentang 13,6 < ̅ ≤ 16,8. Beberapa masukan dari 5 orang guru kimia SMA menunjukan bahwa backsound digunakan sudah tepat. Backsound yang digunakan tidak mengganggu konsentrasi siswa. Backsound yang digunakan juga terdengar jelas dan menarik perhatian. Oleh karena itu secara keseluruhan pada aspek ini mendapat penilaian yang baik (B) karena sudah sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Pada aspek ini skor terendah terdapat pada butir ke-22, karena backsound yang dipilih mengganggu konsentrasi belajar peserta didik, maka perlu dilakukan pemilihan backsound lain. Sedangkan skor tertinggi pada butir ke-23, karena backsound yang dipilih terdengar dengan jelas.

e) Aspek Kelayakan Penampilan dan Background

Pada aspek kelima yaitu aspek kelayakan Penampilan dan Background (aspek E) diperoleh skor rata-rata 25, sedangkan skor ideal yang harus tercapai untuk kualitas sangat baik sebesar 25,2. Menurut kriteria penilaian ideal untuk aspek E, diperoleh kualitas baik (B). Hal ini karena karena rata-rata skor pada rentang 20,4 < ̅ ≤ 25,2. Beberapa masukan dari 5 orang guru kimia SMA menunjukan bahwa background digunakan sudah tepat. background yang


(56)

40

digunakan tidak mengganggu konsentrasi siswa. Tampilan secara keseluruhan sudah tepat. Oleh karena itu secara keseluruhan pada aspek ini mendapat penilaian yang baik (B) karena sudah sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Pada aspek ini skor rendah terdapat pada butir ke-26, ke-27 dan ke-28 karena sebagian background kurang tepat, maka perlu dilakukan pemilihan background lain. Sedangkan skor tertinggi pada butir ke-25, karena ukuran, jenis dan warna huruf sudah memenuhi syarat keterbacaan

C. Kajian Produk Akhir .

Produk yang dihasilkan dari penelitian ini adalah media pembelajaran bentuk molekul dikembangkan dengan software AURORA3D telah dilakukan empat kali revisi. Revisi pertama didasarkan pada masukan dari dosen pembimbing terhadap produk awal. Revisi kedua didasarkan pada masukan dan saran dari lima orang peer reviewer terhadap produk hasil revisi pertama. Revisi ketiga didasarkan pada masukan dan saran dari dosen pembimbing sebagai ahli materi dan ahli media terhadap produk hasil revisi kedua. Revisi keempat didasarkan pada masukan dan saran dari lima orang reviewer atau guru kimia SMA/MA.

Media pembelajaran ini dikembangkan sebagai salah satu media yang dapat digunakan guru untuk pembelajaran bentuk molekul. Siswa juga dapat menggunakan media ini sebagai alternatif sumber belajar yang menarik, efektif dan efisien. Media ini dikemas dalam CD pembelajaran dan dilengkapi dengan buku/booklet petunjuk penggunaan media. Isi buku/booklet tersebut yaitu spesifikasi minimal perangkat yang kompatibel, prosedur membuka media, dan petunjuk navigator.


(57)

41

Media pembelajaran ini dioperasikan pada perangkat elektronik yaitu laptop atau komputer. Langkah awal, CD pembelajaran dimasukkan dalam CD/DVD-room pada laptop atau komputer. Setelah CD terbaca oleh perangkat, kemudian buka folder “bentuk molekul” kemudian klik “bentukmolekul.exe”. Penggguna tidak perlu menginstal software tambahan atau software Aurora3D Presentation, karena media ini dieksport pada format exe yang mana bisa langsung dapat digunakan pada perangkat yang kompatibel. Sehingga hal ini memberikan kemudahan, kepraktisan dan keefisiensian waktu bagi pengguna.

Produk media pembelajaan ini memiliki tujuh menu yaitu: 1. Kompetensi Inti

2. Kompetensi Dasar 3. Indikator

4. Materi

a. Teori VSEPR b. Teori Hibridisasi 5. Latihan

6. Referensi

7. Profil Pembuat Media

Pengembangan media pembelajaran ini melalui beberapa tahap revisi untuk mendapatkan produk akhir yang berkualitas. Revisi dilakukan berdasarkan masukan dan saran mulai dari dosen pembimbing, peer reviewer, ahli meateri, ahli media dan yang terakhir dari reviewer. Selain masukan dan saran, reviewer juga memberikan data skor kualitatif penilaian sebagai dasar untuk ditentukan kualitas produk ini.


(58)

42

Penentuan kualitas media pembelajaran ini diawali dengan mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif dengan menggunakan pedoman konversi skor penilaian ideal skala Linkert. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, skor total keseluruhan aspek penilaian yang diperoleh dari lima orang reviewer adalah 128. Skor tersebut masuk dalam rentang kategori kualitas sangat baik yaitu ̅ > 126. Sehingga, kualitas dari media pembelajaran ini adalah “Sangat Baik”.

Beberapa kelebihan dan kekurangan media pembelajaran ini adalah : 1. Kelebihan:

a. Dilengkapi dengan model 3D bentuk molekul yang dapat membantu siswa memahami pembelajaran bentuk molekul yang bersifat abstrak dan dapat menarik minat belajarnya.

b. Menyajikan materi bentuk molekul dengan langkah meramal beberapa bentuk molekul yang sederhana.

c. Menyajikan beberapa latihan soal yang membantu peserta didik dalam memahami materi bentuk molekul.

d. Desain produk menarik karena pemilihan konsep cover, jenis huruf, background dipertimbangkan dengan matang supaya dapat meningkatkan minat baca.

e. Penggunaan bahasa yang sederhana sehingga peserta didik akan lebih mudah untuk memahami materi yang disajikan.

f. Media ini kompatibel di laptop dan komputer, sehingga penggunaannya dapat sebagai alternatif sumber belajar mandiri siswa yang tidak terbatas tempat dan waktu.


(59)

43

g. Media ini tidak hanya diakses satu pengguna tetapi dapat diakses banyak pengguna dengan bantuan perangkat proyektor.

h. Media ini mempunyai navigasi yang mudah dipahami, sehingga dapat digunakan berulang-ulang.

i. Media ini tidak perlu menginstal software tambahan atau Aurora3D Presentation karena sudah di eksport dalam format .exe yang langsung dapat dibuka di laptop atau komputer.

2. Kekurangan:

a. Materi yang disampaikan berkaitan dengan teori hibridisasi dan teori VSEPR belum lengkap sehingga membutuhkan sumber belajar lain. b. Backsound yang digunakan tidak bisa berganti-ganti.

c. Memerlukan waktu untuk cukup lama untuk membuka media ini. d. Backsound yang dipilih terlalu ramai.

e. Membutuhkan waktu yang lama untuk membuka file hyperlink sehingga guru perlu mengkondisikan siswa ketika mengoperasikan media pembelajaran ini.

f. Ketika membuka file hyperlink muncul warna hitam yang mengurangi penampilan.

g. Sound Effect terlalu ramai bisa mengganggu konsentrasi siswa saat belajar.

h. Bentuk molekul yang ditampilkan terbatas pada media pembelajaran saja oleh karena itu diperlukan sumber belajar lainnya.


(60)

44 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini, diperoleh kesimpulan bahwa:

1. Media pembelajaran bentuk molekul telah berhasil dibuat dan dikembangkan memiliki karakteristik sebagai beribut:

a. Media pembelajaran berupa CD pembelajaran b. Media pembelajaran berisi 7 menu.

c. Media pembelajaran berisi materi bentuk molekul dengan sub materi teori VSEPR dan teori Hibridisasi.

2. Kualitas media yang dikembangkan berdasarkan penilaian 5 orang reviewer yaitu lima orang guru dari lima SMA/MA yang berbeda di Kabupaten Klaten berada dalam kategori Sangat Baik (SB) dengan skor rata-rata total 128 dari skor rata-rata minimal kategori sangat baik sebesar 126. Dengan demikian media ini layak digunakan sebagai media pembelajaran bentuk molekul di SMA/MA.

B. Saran

Berdasarkan penelitian pengembangan ini terdapat beberapa saran yang diajukan oleh peneliti, yaitu:

1. Media ini perlu diujicobakan ke peserta didik agar dapat diketahui fungsi dan manfaatnya sebagai media pembelajaran lebih valid dan terealisasi.

2. Perlu dikembangkan media pembelajaran dengan software AURORA 3D untuk materi kimia lainnya. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan minat belajar peserta didik.


(61)

45

3. Ketika guru mengoperasikan media pembelajaran ini maka guru harus bisa mengkondisikan siswa karena waktu loading media yang lama.

4. Apabila backsound dalam media pembelajaran mengganggu konsentrasi bisa dinonaktifkan melalui volume laptop.

5. Materi pembelajarn dalam media ini perlu dikembangkan dengan software lain yang lebih cepat dalam mengoperasikannya.


(62)

46

DAFTAR PUSTAKA

Aditya. (2007). 101 Tip and Trik 3DS Max 9. Jakarta : PT Elek Media Komputindo Kelompok Gramedia.

Benny A. Pribadi. (2009). Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat

Dita Haryati Istiqomah, Pinta Deniyanti, dan Tutuk Narfanti. (2013). Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Program Flash kelas VIII pada Materi Persamaan Linier 2 Variabel (SPLDV). Jurnal Pendidikan. 12(2). Hlm. 11

Eko Putro Widoyoko. (2009). Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Emzir. (2012). Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Rajawali Press

Etty Endriati, Ph.D. (2006). Menulis Karya Ilmiah Artikel, Skripsi, Thesis dan Disertasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Hujair Sanaky. (2015). Media Pembelajaran Interaktif - Inovatif. Yogyakarta: Kaukaba Dipantara.

Ida Bagus N.S. (2010). Model Visual Dalam Pembelajaran Aspek Partikulat Kimia. Jurnal Pendidikan. 37(4). Hlm 4-5

Jamil Suprihatiningrum. (2014). Strategi Pembelajaran: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

John Olmsted & Gregory M Williams. (1997). Chemistry The Molecular Science. California : Wm C Brown

Julia Burdge. (2009). Chemistry. New York : Mc Graw Hill

Kuswari Hernawati. (2012). Membuat Slide Presentasi dengan AURORA3D Presentation. Jurnal Pendidikan, Vol 1 (1), 19 Oktober 2016, Hal: 1-25. Nana Syaodih. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rasdakarya

Oxtoby, Gillis & Norman. (2001). Prinsip-Prinsip Kimia Modern. Jakarta: Erlangga

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 70 Tahun (2013). Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.


(63)

47

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 22 Tahun (2016). Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No 70 Tahun (2013). Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Raymond Chang. (2010). Chemistry. New York : Mc Grow Hill.

Retno Dwi Suyanti. (2010). Strategi Pembelajaran Kimia. Yogyakarta: Graha Ilmu

Rudi Susila & Cepi Riyana. (2008). Media Pembelajaran Hakikat Pengembangan Pemanfaatan dan Penilaian. Bandung : CV Wacana Prima

Sari Indah Anatta Setiawan. (2011). Google Sketchup Perangkat Alternatif dalam Pemodelan 3D. Jurnal Teknologi Informatika dan Komunikasi. III(2). Hlm. 6

Shmily Valen. (2009). Superman IT Jagoab Komputer dan Koneksi. Cianjur: Gagas Media.

Sri Haryani, A.T. Prasetya, & Saptarini. (2014). Identifikasi Materi Kimia SMA Sulit Menurut Pandangan Guru dan Calon Guru Kimia. Dalam (SN-KPK) Proseding Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia PMIPA FKIP UNS. Surakarta

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Sukardjo (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan Kimia. Yogyakarta: FMIPA

UNY

Sunyono, I Wayan Wirya, Eko Suyanto, & Gimin Suyadi. (2009). Identifikasi Masalah Kesulitan dalam Pembelajaran Kimia SMA kelas X di Provinsi Lampung. Jourrnal Pendidikan MIPA (JP MIPA), Vol 10, Nomor 2, Juli 2009, Hal:9-18.

Supajrin Nadori, Menza Hendri & Darmaji. (2014). Pengembangan Media Pembelajaran FISIKA Kelas X pada Pokok Bahasan Pengukuran dengan Menggunakan Software AURORA3D. Skripsi. Universitas Jambi: Jurdik Kimia FKIP.

Tresna Sastrawijaya. (1998). Proses Belajar Mengajar Kimia. Jakarta: Depdikbud.

Tria Sukma. (2013). Pengembangan Media Pembelajaran Gaya Antar Molekul Menggunakan Software AURORA 3D. Laporan Penelitian. Jambi : Universitas Jambi


(64)

48

Tutut Her Rahkmawati. (2013). Pengembangan 3D AURORA PRESENTATION sebagai Media Berbasis Multimedia Interaktif untuk Pembelajaran Pahasa Arab di MTs Negeri Bobotsari. Laporan Penelitian. Yogyakarta : Universitas Negeri Islam Sunan Kalijaga.

Unggul Sudarmo. (2013). Kimia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Erlangga Yusuf Bilfaqih & M Nur Qomarudin. (2012). Esensi Penyusunan Materi


(65)

49 LAMPIRAN 1

Instrumen Penilaian Media Pembelajaran Bentuk Molekul

dengan Menggunakan Software Aurora 3D

Petunjuk Pengisian

1. Berilah tanda check(√) pada kolom skor sesuai dengan penilaian anda terhadap Media Pembelajaran Bentuk Molekul

dengan Menggunakan Software Aurora 3D

2. Gunakan kriteria pada penjabaran instrument untuk memberikan penilaian. Skor SK = Sangat Kurang, K = Kurang, C = Cukup, B = Baik, dan SB = Sangat Baik.

3. Apabila penilaian Anda adalah SK, K, atau C maka berilah saran/masukan yang menjadi penyebab kekurangan atau perlu adanya penambahan sesuatu hal.

ASPEK

PENILAIAN NO INDIKATOR

SKOR

SB B C K SK

KELAYAKAN MATERI

1 Materi yang disampaikan sudah sesuai dengan indikator. 2 Materi yang disampaikan

sudah sesuai dengan

kompetensi dasar yang ada. 3 Materi yang disampaikan

sudah jelas.

4 Materi yang disampaikan sesuai kemampuan peserta didik.

5 Materi yang disampaikan dapat membantu belajar peserta didik.

6 Materi yang disampaikan mudah dipahami peserta didik. 7 Materi yang disampaikan dapat

digunakan untuk belajar mandiri peserta didik.

KELAYAKAN PENYAJIAN

8 Materi yang disajikan rumit. 9 Materi yang disajikan mudah


(66)

50 dipahami.

10 Materi yang disajikan sederhana.

11 Materi yang disajikan relevan dan menarik.

12 Materi yang disajikan sesuai dengan pembelajaran yang ada. 13 Materi yang disajikan sudah

memadai. KELAYAKAN

BAHASA DAN MODEL 3D

14 Bahasa yang digunakan sudah

sesuai dengan bahasa

Indonesia baku.

15 Bahasa yang digunakan mudah dipahami.

16 Bahasa yang digunakan menarik perhatian peserta didik.

17 Model 3D yang ditampilkan sesuai dengan materi yang disampaikan.

18 Model 3D yang ditampilkan sesuai dengan background yang dipilih.

19 Model 3D yang ditampilkan mudah dipahami peserta didik. 20 Model 3D yang ditampilkan

dapat menarik perhatian peserta didik.

BACKSOUND 21 Backsound yang dipilih tepat.

22 Backsound yang dipilih

mengganggu konsentrasi belajar peserta didik.

23 Backsound yang dipilih

terdengar jelas peserta didik.

24 Backsound yang dipilih

menarik perhatian peserta didik.

PENAMPILAN DAN

BACKGROUND

25 Ukuran, jenis dan warna huruf memenuhi syarat keterbacaan 26 Tata letak gambar dan huruf

menarik

27 Background yang dipilih tepat.

28 Background yang dipilih


(67)

51 belajar peserta didik.

29 Background yang dipilih

mudah dimengerti.

30 Background yang dipilih

menarik perhatian peserta didik.

JUMLAH 30 butir soal . . .

. . . . .


(68)

52

LAMPIRAN 2

Penjabaran Instrumen Penilaian Media Pembelajaran Bentuk

Molekul dengan Menggunakan Software Aurora 3D

No INDIKATOR SKOR PENJABARAN INDIKATOR

A. Aspek Kelayakan Materi

1

Materi yang disampaikan sudah sesuai dengan

indikator.

SB Jika semua materi yang disampaikan sangat sesuai dengan indikator. B Jika semua materi yang disampaikan

sesuai dengan indikator.

C Jika semua materi yang disampaikan cukup sesuai dengan indikator. K Jika semua materi yang disampaikan

kurang sesuai dengan indikator. SK Jika semua materi yang disampaikan

tidak sesuai dengan indikator.

2 Materi yang disampaikan sudah sesuai dengan kompetensi dasar yang ada.

SB Jika semua materi yang disampaikan sangat sesuai dengan kompetensi dasar yang ada.

B Jika semua materi yang disampaikan sesuai dengan kompetensi dasar yang ada.

C Jika semua materi yang disampaikan cukup sesuai dengan kompetensi dasar yang ada.

K Jika semua materi yang disampaikan kurang sesuai dengan kompetensi dasar yang ada.

SK Jika semua materi yang disampaikan tidak sesuai dengan kompetensi dasar yang ada.

3

Materi yang disampaikan sudah jelas.

SB Jika semua materi yang disampaikan sangat jelas.

B Jika semua materi yang disampaikan sudah jelas.

C Jika semua materi yang disampaikan cukup jelas.

K Jika semua materi yang disampaikan kurang jelas.

SK Jika semua materi yang disampaikan tidak jelas.


(1)

67

K` = ̅i - 1,8 Sbi < ̅ ≤ ̅i - 0,6 Sbi = 18 – (1,8 x 4) < ̅ ≤ 18 – (0,6 x 4) = 10,8 < ̅ ≤ 15,6

SK = ̅ ≤ ̅i - 1,8 Sbi = ̅ ≤ 18–(1,8 x4) = ̅ ≤ 10,8

Tabel 15. Kriteria Kategori Penilaian Ideal untuk Aspek Penampilan dan Background.

No. Rentang Skor Kuantitatif Kategori

1 ̅ > 25,2 Sangat Baik (SB)

2 20,4 < ̅ ≤ 25,2 Baik (B) 3 15,6 < ̅ ≤ 20,4 Cukup (C) 4 10,8 < ̅ ≤ 15,6 Kurang (K)


(2)

68

Tabulasi Penilaian Kualitas Produkuntuk Setiap Aspek Penilaian Berdasarkan Penilaian Reviewer

Aspek Kriteria

Penilai Jumlah Skor Jumlah Skor per Aspek Rata-rata Rentang Skor 1 2 3 4 5

Kategori

A 1 5 5 5 5 4 24

158 31,6 ̅>29,4

2 5 5 4 5 4 23

3 4 4 4 5 4 21

4 4 5 5 5 4 23 SB

5 5 4 4 4 5 22

6 4 5 4 4 4 21

7 5 5 5 4 5 24

B 8 4 5 5 5 3 22

127 25,4 ̅>25,2

9 4 5 5 5 3 22

10 4 4 4 5 4 21

11 4 3 4 4 4 19 SB

12 4 4 5 4 5 22

13 5 4 4 4 4 21

C 14 4 4 4 5 4 21

150 30 ̅>29,4

15 4 5 4 5 4 22

16 4 4 4 4 4 20

17 4 5 5 5 4 23 SB

18 4 4 5 4 3 20

19 4 5 5 5 3 22

20 4 4 5 5 4 22

D 21 5 4 4 4 3 20

80 16

13,6 < ̅ 16,8

22 4 3 4 4 4 19

23 4 5 4 4 4 21 B

24 4 3 4 5 4 20

E 25 5 4 4 4 5 22

125 25

20,4 < ̅ 25,2

26 4 4 4 5 4 21

27 4 5 5 4 3 21 B

28 4 5 4 4 4 21

29 4 4 4 4 4 20

30 4 4 4 4 4 20

JUMLAH 640 128


(3)

69 KETERANGAN

1 Penilai Nama Instansi

1 Bapak Aris Sutaka, S.Pd. M.Pd. SMA N 1 KLATEN 2 Ibu Duwi Retnaningsih, S.Pd.Si. SMA N 2 KLATEN 3 Ibu Suprapti Murni, S.Pd. SMA N 1 CAWAS 4 Ibu Sarinah, S.Pd. SMA N 1 JOGONALAN 5 Ibu Dra. Hj Endang Susila. SMA N 1 PRAMBANAN 2 Aspek Aspek Penilain

A Kelayakan Materi B Kelayakan Penyajian

C Kelayakan Bahasa dan Model 3D D Kelayakan Backsound


(4)

70

PERHITUNGAN KATEGORI KUALITAS PRODUK BERDASARKAN

PEROLEHAN SKOR DARI REVIEWER

a. Jumlah kriteria = 30

b. Skor tertinggi ideal = 30 x 5 = 150 c. Skor terndah ideal = 30 x 1 = 30

d. ̅i = = 90

e. Sbi = = 20

SB = ̅ > ̅i +1,8 Sbi = ̅ > 90 + (1,8x 20) = ̅ > 126

B = ̅i + 0,6 Sbi < ̅ ≤ ̅i + 1,8 Sbi = 90 + (0,6 x 20) < ̅ ≤ 90 + (1,8 x 20) = 102 < ̅ ≤ 126

C = ̅i - 0,6 Sbi < ̅ ≤ ̅i + 0,6 Sbi = 90–(0,6 x 20)< ̅ ≤ 90 + (0,6x 20) = 78 < ̅ ≤ 102

K` = ̅i - 1,8 Sbi < ̅ ≤ ̅i - 0,6 Sbi = 90–(1,8 x 20)< ̅ ≤ 90–(0,6 x20) = 54 < ̅ ≤ 78

SK = ̅≤ ̅i - 1,8 Sbi = ̅≤ 90–(1,8 x20) = ̅≤ 54


(5)

71

Tabel 16. Kriteria Kategori Penilaian Ideal untuk media pembelajaran bentuk molekul dengan menggunakan software AURORA 3D

No. Rentang Skor Kuantitatif Kategori

1 ̅ > 126 Sangat Baik (SB)

2 102 < ̅ ≤ 126 Baik (B) 3 78 < ̅ ≤ 102 Cukup (C)

4 54 < ̅ ≤ 78 Kurang (K)


(6)

72

Daftar Ahli Materi, Ahli Media, Peer Reviewer, dan Reviewer Produk 1. Daftar Ahli Materi dan Ahli Media

No. Nama Keterangan

1. Drs. Heru Pratomo Al, M.Si. Dosen Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY

2. Daftar Peer Reviewer

No. Nama Keterangan

1. Dian Ernawati Mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia Angkatan 2012

2. Dewi Masitoh Mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia Angkatan 2012

3. Rizal Aditya Irfai Mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia Angkatan 2012

3. Daftar Reviewer

No. Nama Keterangan

1.

Bapak Aris Sutaka, S.Pd. M.Pd. SMA N 1 KLATEN 2.

Ibu Duwi Retnaningsih, S.Pd.Si. SMA N 2 KLATEN 3.

Ibu Suprapti Murni, S.Pd. SMA N 1 CAWAS 4.

Ibu Sarinah, S.Pd. SMA N 1 JOGONALAN

5.