5. Pengalaman Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh
kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu.
6. Usia Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin
bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperoleh semakin membaik.
Pengetahuan sangat menentukan seseorang dalam berperilaku, hal ini sesuai dengan pendapat Green dan Kauter 2005 bahwa perilaku dipengaruhi oleh faktor
predisposisi antara lain pengetahuan, dan hal tersebut sejalan dengan pendapat H.L.Blum dikutip oleh Notoatmodjo 2003 bahwa pengetahuan atau kognitif
merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku nyata tindakan seseorang.
Pendidikan kesehatan khususnya mengenai pemeriksaan payudara sendiri SADARI dapat meningkatkan pengetahuan remaja putri dalam upaya pendeteksian
kanker payudara secara dini, sehingga remaja putri dapat segera mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi pada payudara yang kemungkinan dapat
menimbulkan terjadinya kanker payudara.
2.2 Motivasi
Motivasi secara umum mengacu pada adanya kekuatan dorongan yang menggerakkan kita untuk berperilaku tertentu. Oleh karena itu dalam mempelajari
Universitas Sumatera Utara
motivasi kita akan berhubungan dengan hasrat, keinginan want, dorongan drive dan tujuan Thoha, 2007.
Motivasi seseorang untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri SADARI adalah daya upaya yang mendorong seseorang baik dari dalam diri
maupun dari lingkungan sekitar untuk dapat melakukan pemeriksaan payudara sendiri SADARI. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam
sehingga mengarahkan remaja putri untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri SADARI sebagai upaya deteksi dini kanker payudara.
Menurut Notoatmodjo 2010, ada 2 aliran teori motivasi yaitu : 1. Content Theory
Merupakan teori-teori yang mengajukan cara untuk menganalisis kebutuhan yang mendorong seseorang untuk bertingkah laku tertentu. Salah satu teori kebutuhan
yang terkenal adalah teori kebutuhan berhierarki dari Maslow. 2. Process Theory
Merupakan teori-teori yang berusaha memahami proses berpikir yang ada yang dapat mendorong seseorang untuk berperilaku tertentu. Salah satu teori ini dalah
teori harapan expectancy theory.
2.3 Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau obyek Notoatmodjo, 2007.
Newcomb, salah seorang ahli psikologis sosial, menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan
pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas,
Universitas Sumatera Utara
akan tetapi merupakan predisposisi tindakan perilaku. Sikap itu masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku terbuka. Sikap
merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai
suatu penghayatan terhadap objek.
Allen, Guy and Edgley mengatakan bahwa sikap adalah suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi
sosial atau secara sederhana, sikap merupakan respon terhadap stimuli sosial yang
telah terkondisikan Azwar, 2005.
Dalam bagian lain Allport 1954 menjelaskan bahwa sikap itu mempunyai 3
komponan pokok yaitu:
1. Kepercayaan keyakinan, ide dan konsep terhadap suatu objek. 2. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek.
3. Kecenderungan untuk bertindak tend to behave. Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh total
attitude. Dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan, pikiran, keyakinan dan emosi memegang peranan penting.
Faktor - faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap menurut Azwar 2009 adalah:
1 Pengalaman pribadi Sesuatu yang telah dan sedang kita alami akan ikut membentuk dan
mempengaruhi penghayatan kita terhadap stimulus sosial. Tanggapan akan menjadi salah satu dasar terbentuknya sikap. Untuk dapat mempunyai tanggapan
Universitas Sumatera Utara
dan penghayatan, seseorang harus mempunyai pengalaman yang berkaitan dengan obyek psikologis.
2 Kebudayaan Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar
terhadap pembentukan sikap kita. Apabila kita hidup dalam budaya sosial yang sangat mengutamakan kehidupan berkelompok, akan sangat mungkin kita akan
mempunyai sikap negatif terhadap kehidupan individualisme yang mengutamakan kepentingan perorangan.
3 Orang lain yang dianggap penting Orang lain di sekitar kita merupakan salah satu diantara komponen sosial yang
ikut mempengaruhi sikap kita. Seseorang yang kita anggap penting, sesorang yang kita harapkan persetujuannya bagi setiap gerak dan tingkah dan pendapat kita,
seseorang yang tidak ingin kita kecewakan atau seseorang yang berarti khusus bagi kita, akan banyak memengaruhi pembentukan sikap kita terhadap sesuatu.
Diantara orang yang biasanya dianggap penting bagi individu adalah orang tua, orang yang status sosialnya lebih tinggi, teman sebaya, teman dekat, guru, teman
kerja, istri atau suami dan lain-lain. 4 Media massa
Media massa sebagai sarana komunikasi. Berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah dll, mempunyai pengaruh besar dalam
pembentukan opini dan kepercayaan orang. Penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya. Media massa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang
Universitas Sumatera Utara
dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut.
5 Institusi lembaga pendidikan dan lembaga agama Lembaga pendidikan serta lembaga agama sebagai suatu sistem mempunyai
pengaruh dalam pembentukan sikap karena keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu. Pemahaman akan baik-dan buruk, garis
pemisah antara sesuatu yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan diperoleh dari pendidikan dan dari pusat keagamaan serta ajaran-ajarannya.
6 Faktor emosi dalam diri individu Bentuk sikap tidak semuanya ditentukan oleh situasi lingkungan dan pengalaman
pribadi seseorang. Kadang-kadang, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau
pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. Sikap demikian dapat merupakan sikap yang sementara dan segera berlalu begitu frustasi telah hilang akan tetapi
dapat pula merupakan sikap yang lebih persisten dan bertahan lama. Sikap mempunyai arah artinya sikap terpilah pada dua arah kesetujuan yaitu
setuju atau tidak setuju. Orang yang setuju terhadap suatu objek maka arahnya positif dan sebaliknya orang yang tidak setuju maka arahnya negatif.
2.4 Kanker Payudara 2.4.1 Defenisi Kanker Payudara