organisasi mencapai tujuan dengan menerapkan pendekatan yang sistematis.
2. Kinerja Audit Internal a.
Definisi Kinerja
Kinerja seorang karyawan merupakan hal yang bersifat individual, karena setiap karyawan mempunyai tingkat kemampuan
yang berbeda-beda
dalam mengerjakan
dan menyelesaikan
tugasnya.Pihak manajemen dapat mengukur karyawan atas hasil dari pekerjaanya.Kinerja merupakan sebuah aksi yang terdiri dari banyak
komponen dan bukan merupakan hasil yang dapat dilihat pada saat itu juga.Kinerja tergantung pada kombinasi antara kemampuan, usaha,
dan kesempatan yang diperoleh.Hal ini berarti bahwa kinerja merupakan hasil kerja karyawan dalam bekerja untuk periode tertentu
dan penekanannya pada hasil kerja yang diselesaikan karyawan dalam periode tertentu.Kinerja juga dapat diartikan sebagai seluruh hasil
yang diproduksi poada fungsi pekerjaan atau aktivitas khusus selama periode khusus.
Menurut Wirawan, “Kinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu
profesi dalam waktu tertentu ”2009: 5. Dalam arti lain kinerja
merupakan kemampuan kerja dan hasil atau prestasi yang dicapai dalam melaksanakan suatu pekerjaan untuk mencapai suatu tujuan.
Pabundu Tika 2006 mendefinisikan kinerja sebagai hasil- hasil fungsi pekerjaan atau kegiatan seseorang atau kelompok dalam
suatu orgaanisasi yang dipenuhi oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode tertentu, dimana yang dimaksudkan
fungsi pekerjaan atau kegiatan di sini adalah pelaksanaan hasil pekerjaan atau kegiatan seseorang sekelompok atau sekelompok yang
menjadi wewenang dan tanggung jawabnya dalam suatu organisasi. Menurut Pabundu Tika 2006: 122, faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap hasil pekerjaan atau prestasi kerja seseorang terdiri dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang
mempengaruhi kinerja karyawan terdiri dari kecerdasan, keterampilan, kestabilan emosi, motivasi, persepsi peran, kondisi keluarga, kondisi
fisik seseorang dan karakteristik kelompok kerja, sedangkan pengaruh eksternal antaralain berupa aturan ketenagakerjaan, Kinerja yang
tinggi dapat tercapai oleh karena kepercayaan dan timbal balik yang tinggi di antara anggota-anggota, dalam artian para anggota yang
percaya akan integritas, kemampuan, dan karakteristik setiap anggota lainnya. Untuk mencapai kinerja yang tinggi tentunya juga
memerlukan waktu yang lama untuk membangunnya, memerlukan kepercayaan, serta menuntut perhatian yang seksama juga dari pihak
manajemen.