digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Seiring dengan meningkatnya pemahaman anak terhadap perilaku- perilaku sosial, berkembang pula daya nalar anak untuk memahami alasan
mengapa ia mau berbuat sedemikian rupa. Anak sudah memiliki nalar yang digunakan untuk membenarkan suatu keputusan moral. Misalnya
pada suatu ketika, ada seorang siswa di IIS PSM Magetan yang mau untuk menolong adik kelasnya ketika adik kelasnya tersebut ingin
berhajat. Dengan penuh jiwa sosial dan kemampuan bernalar yang tinggi, ia mengesampingkan egosentrisme diri sendiri untuk menolong adiknya
tersebut.
3. Sikap empati anak
Perubahan-perubahan sikap maupun kepribadian seiring dengan bertambahnya usia anak merupakan perubahan kualitatif dari setiap fungsi
kepribadian akibat dari pertumbuhan dan proses belajar. Ketika anak semakin nyaman di dalam lingkungan sosial dimana ia berada sekarang,
maka hendaknya ada sistem kontrol sosial untuk memastikan perkembangan anak berada di jalan yang benar.
Sebagaimana disebutkan bahwa otak memberi petunjuk tentang kontrol emosional. Belahan otak kanan lebih bertanggung jawab untuk
memproses emosi negatif, emosi intens dan kreativitas. Sedangkan otak kiri bertanggung jawab untuk emosi positif, perkembangan bahasa dan
minat pada benda dan pengalaman baru. Karena dalam tahapan perkembangan otak kanan mendapatkan porsi pengalaman yang lebih
banyak, maka hendaknya guru memberikan kontrol sosial terhadap anak.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Perilaku helping and carrying to each other siswa di IIS PSM Magetan sangat baik. Mereka sangat peduli terhadap temannya yang sedang
mengalami musibah, sakit dan lain semacamnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa kecerdasan emosi anak untuk mampu berempati dengan
anak lainnya berkembang secara maksimal. Namun yang harus digaris bawahi adalah ketidakmampuan anak untuk mengontrol pikiran dan
tindakan yang sesuai dengan situasi. Misalnya ketika pada jam pelajaran sedang berlangsung, anak meminta izin untuk menjenguk temannya yang
sedang dirawat di UKS Unit Kesehatan Sekolah. Dilihat dari sisi emosional anak, memang anak telah mencapai tingkatan perkembangan
emosi yang signifikan. Namun disisi yang lain dia mengabaikan rule dan aturan tentang pelajaran, sehingga dikhawatirkan akan mengganggu
jadwal yang telah ada. Oleh karena itulah pada usia primary perlu ditekankan pentingnya disiplin bagi anak sesuai dengan pemahaman anak
secara proporsional.
4. Adab dan etika anak
Sebagaimana tujuan penerapan Islamic Parenting di lembaga IIS PSM Magetan adalah untuk menciptakan kultur lingkungan yang Islami,
dimulai dari ucapan maupun tindakan. Oleh karena itu adab kesopanan dan etika menjadi prioritas pembentukan karakter anak. Dalam kultur
adab masyarakat Indonesia, menundukkan pandangan dan badan ketika sedang berpapasan dengan orang lain adalah suatu bentuk penghormatan
kepada orang tersebut. Selain itu, mengucapkan salam setiap kali bertemu