19
yang seharusnya bisa digunakan untuk membayar dividen kepada para pemegang saham lebih diprioritaskan untuk membayar hutang. Dengan melihat debt to
equity ratio dalam laporan perusahaan, investor bisa melihat seberapa besar perbandingan hutang dan modal yang dimiliki perusahaan tersebut. Perusahaan
yang memiliki debt to equity ratio yang rendah lebih disukai oleh para investor yang menginginkan dividen daripada perusahaan yang memiliki debt to equity
ratio yang tinggi, karena diasumsikan perusahaan yang memiliki debt to equity ratio tinggi akan membagikan dividen yang kecil atau tidak sama sekali.
2.3 Teori Dividen
Dividen merupakan nilai pendapatan bersih perusahaan setelah pajak dikurangi dengan laba ditahan retained earnings yang ditahan sebagai cadangan
perusahaan Andriyani, 2008. Sedangkan Stice dkk 2005 dalam Suharli 2010 mengartikan dividen sebagai pembagian laba kepada para pemegang saham
perusahaan sebanding dengan jumlah saham yang dipegang oleh masing-masing pemilik. Ross 1997 dalam Suharli 2010 mendefinisikan dividen sebagai
pembayaran kepada pemilik perusahaan yang diambil dari keuntungan perusahaan, baik dalam bentuk saham maupun tunai. Dari beberapa difinisi
tersebut dapat dijelaskan bahwa dividen merupakan pembayaran perusahaan kepada pemegang saham baik dalam bentuk tunai maupun saham diambil dari
pendapatan laba bersih setelah pajak dan dikurangi laba ditahan yang dibagikan sesuai dengan presentase kepemilikan saham. Besarnya dividen yang dibagi
20
ditentukan oleh rapat umum pemegang saham dan jenis pembayarannya ditentukan oleh pemimpin perusahaan Puspita, 2009.
Tujuan perusahaan membagikan dividen adalah Handayani, 2010: 1. Meningkatkan kemakmuran para pemegang saham. Sebagian besar investor
tertarik membeli saham adalah untuk mendapatkan pengembalian yang layak sesuai dengan pengorbanan yang dikeluarkan dalam bentuk modal.
2. Untuk menunjukkan likuiditas perusahaan. Dengan membayarkan dividen, maka perusahaan bisa menunjukkan bahwa keuangan perusahaan dalam
keadaan likuid, dengan ditunjukan dengan adanya laba yang diperoleh perusahaan.
3. Anggapan bahwa pendapatan dari dividen lebih aman dan pasti dibandingkan dengan capital gain.
4. Dividen merupakan pendapatan tetap bagi investor. 5. Sebagai sarana pemegang saham dan manajer dalam membahas kondisi
keuangan perusahaan. Bentuk dari dividen menurut Kieso dan Weygandt 1995 dalam
Hadiwidjaja 2007 ada 4 macam, yaitu : 1. Cash dividend yaitu pembayaran dividen dalam bentuk tunai.
2. Stock dividend yaitu pembayaran dividen dalam bentuk saham dengan proporsi tertentu.
3. Script dividend promissory notes yaitu hutang dividen dalam bentuk script atau pembayaran dividen pada masa yang akan datang.
21
4. Property dividend yaitu pembayaran dividen dalam bentuk kekayaan seperti barang dagangan, real estate atau investasi dalam bentuk lain yang dirancang
oleh dewan direksi. Menurut bentuknya dividen dibagi menjadi 2 Ang, 1997 dalam Andriyani
2008 yaitu : 1. Dividen Tunai Cash Dividend
Merupakan bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk cash tunai. Tujuan dari pemberian dividen
dalam bentuk tunai adalah untuk memacu kinerja saham dibursa efek, yang juga merupakan return dari para pemegang saham. Dividen tunai cash
dividend umunya lebih menarik bagi para pemgang saham dibandingkan dengan dividen saham stock dividend. Yang perlu
diperhatikan oleh pimpinan perusahaan sebelum membuat pengumuman adanya dividen kas ialah apakah jumlah uang kas yang ada mencukupi
untuk pembagian dividen tersebut. 2. Dividen Saham Stock Dividend
Merupakan bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk saham. Pemberian stock dividend
tambahan sering dimaksudkan untuk menahan kas untuk membiayai aktivitas perusahaan yang dihubungkan dengan pertumbuhan perusahaan.
22
Menurut Brealey dan Myers 2004 dalam Hadiwidjaja 2007 beberapa macam bentuk dividen yaitu :
1. Cash Dividend yaitu dividen yang diberikan kepada pemegang saham dalam bentuk tunai. Bentuk ini sangat sering digunakan karena tingkat likuiditasnya
cukup tinggi sehingga cenderung disukai oleh para pemegang saham. 2. Stock Dividend yaitu dividen yang diberikan kepada pemegang saham dalam
bentuk lembar saham. Bentuk ini pun sering digunakan, terutama jika perusahaan kesulitan menyediakan dividen dalam bentuk tunai.
3. Extra Dividend yaitu dividen tambahan yang diberikan kepada pemegang saham jika perusahaan mendapatkan keuntungan besar. Namun bentuk
dividen ini hanya bersifat sementara. 4. Noncash Dividend
Plan’s seperti pemberian sample produk dan dividend reinvestment plans
DRIP’S. jika tidak dapat memberikan dividen dalam bentuk tunai maupun lembar saham, perusahaan dapat memberikan contoh
produk yang akan dipasarkan lembar saham di bawah pasar.
2.4 Kebijakan Dividen