implementasi program bantuan pendidikan yang diberikan oleh RPSA Gratama kepada anak jalanan, sehingga pencarian data tidak bertujuan untuk membuktikan
hipotesis yang telah dirumuskan sebelum penelitian. Ketiga, sesuai dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian, maka pendekatan yang tepat adalah
pendekatan kualitatif, dimana peneliti sebagai instrumen dan sebagai pengumpul data harus turun secara langsung ke objek penelitian. Hal tersebut adalah ciri dari
penelitian kualitatif.
3.2 Lokasi Penelitian
Lokasi dalam penelitian ini adalah RPSA Rumah Perlindungan Sosial
Anak
dilakukan upaya perlindungan serta untuk mewujudkan kesejahteraan anak dengan memberikan jaminan terhadap pemenuhan hak-haknya serta adanya
perlakuan tanpa diskriminasi. Salah satu hak anak adalah mendapatkan pendidikan, namun masalah
kemiskinan yang menimpa bangsa Indonesia masih belum bisa teratasi sehingga masih banyak anak yang terpaksa tidak bersekolah dan bahkan sebagian dari
mereka harus mengais rejeki sebagai anak jalanan. Hal ini tentu tidak sejalan dengan pasal 31 UUD 1945 yang menyatakan bahwa setiap warga negara berhak
mendapatkan pendidikan. Dalam penelitian ini, yang menjadi fokus penelitian adalah
implementasi program bantuan pendidikan di RPSA Gratama Semarang dalam upaya
penanganan anak jalanan di Kota Semarang yaitu terkait tahapan pelaksanaan
penanganan anak jalanan, macam-macam program bantuan pendidikan, besarnya bantuan pendidikan, pemanfaatan bantuan pendidikan, kontrol atau pengawasan
terhadap implementasi program bantuan pendidikan, dampak dari pemberian bantuan pendidikan terhadap anak jalanan, implementasi program bantuan
pendidikan, serta faktor yang menjadi hambatan dalam mengimplementasikan program bantuan pendidikan di RPSA Gratama Semarang dalam upaya
penanganan anak jalanan di Kota Semarang.
3.4 Sumber Data Penelitian 3.4.1 Sumber Data Primer
Sumber data primer dalam penelitian ini adalah anak jalanan, pekerja sosial, pengelola RPSA Gratama, ketua pengelola RPSA Gratama, dan pemerintah
Kota Semarang Dinsospora Kota Semarang. Diharapkan dari sumber data
primer ini dapat memberikan informasi dan keterangan-keterangan yang memadai sesuai aspek kajian yang dirumuskan.
3.4.2 Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder dalam penelitian ini berupa arsip-arsip, dokumen- dokumen, catatan-catatan, yang terdapat di RPSA Gratama Semarang serta bahan
studi lainnya yang dapat digunakan untuk studi kelayakan.
3.5 Metode Pengumpulan Data 3.5.1 Wawancara Interview
Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tidak terstruktur, yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang
akan ditanyakan. Wawancara tidak terstruktur ini digunakan untuk menemukan informasi yang tidak baku atau informasi tunggal. Hasil wawancara seperti ini
menekankan perkecualian, penyimpangan, penafsiran yang tidak lazim, penafsiran kembali, pendekatan baru, pandangan ahli, atau perspektif tunggal.
Responden dalam wawancara ini terdiri dari mereka yang terpilih karena sifat-sifatnya yang khas yaitu mereka yang memiliki pengetahuan dan mendalami
situasi, dan mereka lebih mengetahui informasi yang diperlukan. Wawancara tidak terstruktur ini digunakan untuk memperoleh data tentang
implementasi program bantuan pendidikan di RPSA Gratama Semarang dalam upaya penanganan anak jalanan di Kota Semarang.
3.5.2 Pengamatan Observasi
Pengamatan yang dilakukan peneliti untuk mendapatkan data dalam penelitian ini adalah pengamatan nonpartisipatif yaitu dalam melaksanakan
pengamatan, peneliti tidak secara terus menerus atau intens dan aktif mengikuti
kegiatan yang dilaksanakan oleh RPSA Gratama Semarang dalam penerapan program bantuan pendidikan bagi anak jalanan. Dalam penelitian ini, yang
diamati adalah sikap pekerja sosial terhadap anak jalanan, kondisi tempat tinggal anak jalanan, serta sarana dan prasarana di RPSA Gratama.
3.5.3 Dokumentasi
Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumen resmi yang ada di RPSA Gratama Semarang serta catatan-catatan tertulis yang dapat
dipertanggungjawabkan serta menjadi alat bukti yang resmi.
3.6 Validitas Data
Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar
data itu, untuk keperluan pengecekan data sebagai pembanding data itu. Teknik triangulasi yang paling banyak di gunakan ialah pemeriksaan melalui sumber
lainya Moleong, 2007: 330. Metode pengukuran data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan teknik triangulasi sumber dan teknik triangulasi teknik. Di sini peneliti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi
yang diperoleh melalui waktu, sumber dan alat yang berbeda. Dalam hal ini dapat dicapai dengan jalan sebagai berikut.
1 Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.
2 Membandingkan apa yang di katakan orang di depan umum dengan apa yang
dikatakan secara pribadi. 3
Membandingkan apa-apa yang di katakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang di katakan sepanjang waktu.
4 Membandingkan keadaan dengan perspektif seseorang dengan berbagai
pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, dan orang pemerintahan.
5 Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan
Moleong, 2007: 330.
3.7 Metode Analisis Data