20
III. METODE PENELITIAN
A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
Penelitian dilakukan mulai akhir bulan Desember 2005 sampai dengan bulan Januari 2006. Pengamatan proses pemeliharaan tanaman belum
menghasilkan hingga pemetikan di lakukan di kebun Sukaati dan Kalorama. Pengambilan data dilakukan di pabrik dan di bagian administrasi PTPN VIII
Parakan Salak, Sukabumi.
B. BAHAN DAN ALAT
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pucuk teh segar, pucuk layu, pucuk tergiling, bubuk terfermentasi dan teh hitam di pabrik
PTPN VIII, Parakan Salak. Peralatan-peralatan yang diamati adalah Withering trough
WT, mesin pengering FBD dan VFBD dan elektromotor- elektromotor penggerak mesin-mesin yang ada di pabrik.
Alat-alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data adalah: stop watch
, KWh-meter, voltmeter, tang ampere, 2 termometer alkohol bola basah- bola kering, 1 termometer raksa, anemometer, Halogen moisture analyzer
HG53 dan termokopel inlet dan outlet pada mesin pengering.
C. PENDEKATAN MASALAH DAN BATASAN SISTEM
Sistem produksi merupakan sistem yang komplek. Oleh karena itu, di dalam penelitian ini hanya bagian sistem tertentu saja yang akan dianalisa.
Sistem produksi yang dianalisa mencakup penyulaman, pemeliharaan tanaman menghasilkan, pemetikan, transportasi pucuk dan kegiatan pengolahan teh.
Batasan sistem dapat dilihat pada diagram pada Gambar 8. Batasan sistem yang dibuat dalam penelitian ini, antara lain:
1. Seluruh kegiatan yang dilakukan di kebun teh dan berhubungan langsung dengan tanaman maupun pucuk hasil dilibatkan dalam analisa energi
2. Nilai input energi dari sinar matahari yang diserap oleh tanaman tidak
diperhitungkan
21
Mesin
dan peralatan
Keterangan: Batasan proses
= Batasan sistem
= Aliran bahan
= Energi langsung
= Energi tidak langsung =
Embodied energy mesinperalatan
=
Gambar 8. Batasan sistem yang diaudit. 3. Seluruh input energi tenaga kerja yang terkait langsung dengan proses
produksi diperhitungkan termasuk supir truk, kecuali pegawai administrasi dan petugas keamanan.
Pemeliharaan TM Pemetikan pucuk
Pengangkutan Pelayuan
Penggilingan CTC
Fermentasi Pengeringan
Manusia Listrik
1. PLN 2. Genset
Bahan Bakar Pupuk
Pestisida
Sortasi Pengemasan
22 4. Setiap tahapan produksi teh dianggap merupakan tahapan produksi yang
dapat diisolasi satu dengan lainnya 5. Semua kegiatan di kebun maupun di pabrik dianggap berjalan kontinu dan
mengikuti jadwal kegiatan perusahaan 6. Penerangan ruang produksi saat produksi diperhitungkan dalam analisa
7. Nilai input energi untuk kegiatan-kegiatan di kebun diambil dari nilai-rata- rata input selama tahun 2003-2005, kecuali tenaga pemetikan
8. Embodied energy untuk perbaikan dan manufaktur mesin-mesinperalatan- peralatan tidak diperhitungkan karena tidak ada data yang dapat dirujuk
9. Embodied energy pupuk diperhitungkan seluruhnya kecuali jika tidak diperoleh data yang dianggap valid.
D. PARAMETER PENGUKURAN