14
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada kegiatan ekstrakurikuler KIR yang berlangsung di MAN Brebes 1 pada semester genap tahun ajaran 2010 2011 di
bulan Maret sampai April 2011.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi penelitian adalah siswa kelas X dan kelas XI MAN Brebes 1 tahun ajaran 2010 2011. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah siswa
kelas X dan XI yang menjadi anggota KIR MAN Brebes 1, sedangkan sampel pembanding yaitu siswa bukan anggota KIR. Jumlah sampel dari anggota KIR
dan sampel pembanding dari bukan anggota KIR masing-masing sebanyak 20 siswa. Kedua sampel ini kemudian diberikan perlakuan yaitu keterampilan proses
sains dan sikap ilmiah.
C. Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas yaitu kegiatan ekstrakurikuler Kelompok Ilmiah Remaja KIR, sedangkan
variabel terikat yaitu keterampilan proses sains dan sikap ilmiah.
D. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimental Design dengan pola One-Shot Case Study, secara umum desain penelitiannya adalah sebagai
berikut.
Gambar 2 Desain penelitian Quasi Eksperimental Design
Gambar 3 Desain One-Shot Case Study Sugiyono 2008 Keterangan.
Perlakuan Kondisi awal
observasi Hasil
X
1
O
1
X
2
O
2
X
1
: perlakuan KPS dan sikap ilmiah pada kelompok X
1
. X
2
: perlakuan KPS dan sikap ilmiah pada kelompok X
2
. O
1
: hasil observasi setelah perlakuan pada kelompok X
1
. O
2
: hasil observasi setelah perlakuan pada kelompok X
2
. Hasil observasi pada kondisi awal, kegiatan ekstrakurikuler KIR di MAN
Brebes 1 belum begitu diminati oleh siswa, karena berhubungan erat dengan kegiatan ilmiah, seperti menulis karya ilmiah dan melakukan percobaan
penelitian. Siswa dalam kegiatan tersebut dituntut untuk bisa berfikir kritis, kreatif menyalurkan gagasan dan memiliki keterampilan untuk memecahkan persoalan
terhadap permasalahan yang ada di lingkungannya. Penelitian dilakukan melalui pengamatan observasi yaitu siswa anggota
KIR dan bukan anggota KIR, kemudian diberikan perlakuan yaitu kemampuan keterampilan proses sains dan sikap ilmiah. Kemampuan dasar tersebut meliputi
kemampuan mengamati, menafsirkan data, mengelompokkan, meramalkan, merencanakan penelitian, melakukan percobaan, menerapkan konsep dan
berkomunikasi. Keterampilan proses ini kemudian dikelompokkan berdasarkan proses berfikir merencanakan percobaan, bertindak melakukan percobaan dan
berkomunikasi. Sikap ilmiah yang dikembangkan yaitu sikap rasa ingin tahu, jujur, tanggung jawab, terbuka, objektif dan kreatif.
Siswa diharapkan dapat memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam melakukan kegiatan ilmiah pada ekstrakurikuler KIR MAN Brebes 1,
sehingga dapat menciptakan iklim dan tradisi imiah di sekolah dengan menerapkan dan mengembangkan keterampilan proses sains dan sikap ilmiah
tersebut.
E. Alat dan Bahan Penelitian