Ekstraksi Metode Pengempaan Rekayasa proses ekstraksi minyak biji Kamandrah dengan pengempaan dan pengembangannya sebagai larvasida nabati pencegah penyakit Demam Berdarah Dengue
Tabel 2. Rendemen minyak dari beberapa biji-bijian pada berbagai kondisi proses pengempaan
No Bahan
Perlakuan Hasil
Referensi
1 Biji Rosella
• Kadar air sampel halus 4,4, 6,4 dan 8,4 wb
• Kadar air sampel kasar 5,14, 7,14 dan 9,14 wb
• Suhu pemanasan 80, 90, 100 dan 110
o
C •
Lama pemanasan 15, 20, 25 dan 30 menit •
Tekanan kempa 15, 22,5 dan 33,7 Mpa •
Lama kempa 10, 20, 30 dan 40 menit •
Rendemen minyak meningkat dari 5-6 dengan peningkatan tekanan sampai 30 Mpa, suhu sampai 100
o
C dan selanjutnya menurun.
• Rendemen minyak meningkat dari 7-8 dengan
peningkatan kadar air. •
Sampel yang digiling halus menghasilkan rendemen minyak lebih tinggi dari pada yang digiling kasar
Banghoye and Adejumo 2011
2 Biji kelapa
sawit •
Kadar air : 4,5, 5,9, 10,4 dan 15,2 bb •
Lama pemanggangan : 5, 10, 15 dan 20 menit •
Suhu pemanggangan : 70, 90, 110 dan 130
o
C •
Rendemen minyak terus menurun dengan meningkatnya kadar air.
• Peningkatan lama dan suhu pemanggangan akan
meningkatkan rendemen minyak. •
Rendemen minyak maksimum 47 dicapai pada kadar air 4,5, lama pemanggangan 5 menit, dan lama
pemanggangan 130
O
C •
Rerata rendemen minyak 25,8 Akinoso et al.
2006
3 Biji kelapa
sawit •
Diameter tabung alat pengempa D : 80, 120, 150 mm
• Diameter pori tabung alat pengempa H : 4, 6, 10
mm •
Tekanan pengempaan P : 0,5, 1, 1,5 Mpa •
Rendemen minyak meningkat dengan peningkatan diameter tabung alat pengempa 80-120 mm, setelah itu menurun
dengan diameter tabung press menjadi 150 mm. •
Rendemen dan aliran volumetri minyak meningkat dengan peningkatan diameter tabung alat pengempa 4-6 mm dan
menurun pada ukuran pori menjadi 10 mm. •
Peningkatan tekanan pengempaan 0,5-1,5 Mpa akan meningkatkan rendemen minyak.
Owalarafe et al. 2007
4 Biji kacang
mete Kadar air 4, 6 dan 8
Suhu pemanasan 70, 85, 100 dan 115
o
C Lama pemanasan 15, 25, 35 dan 45 menit
• Dari hasil obserfasi menunjukkan bahwa nilai tekanan
minyak menurun secara signifikan dengan peningkatan kadar air, suhu pemanasan dan waktu pemanasan.
Ogunsina et al. 2008
Tabel 2 Lanjutan
No Bahan
Perlakuan Hasil
Referensi
• Titik terendah dari nilai tekanan minyak adalah 0,1572 Mpa
untuk mendapatkan agregat biji kacang mete yang baik pada kadar air 4, suhu pemanasan 115
o
C selama 45 menit dan 0,1664 Mpa untuk perlakuan agregat biji
kacang mete pada kadar air 6, suhu 100
o
C selama 45 menit.
• Untuk kedua ukuran partikel dari 8 dan suhu
pemanasan 100
o
C bobot mati tekanan pengempaan cukup memudahkan minyak keluar dari dinding sel.
5 Kacang tanah
• Dilution ratio 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, dan 20
ml •
Temperatur air 20, 40, 60, 80, dan 100
o
C •
Lama pengempaan 5, 10, 15, 20, 25, dan 30 menit •
Peningkatan rendemen minyak dengan meningkatnya nilai delution ratio dari 2–14 ml dan kemudian menurun ketika
nilai delution ratio meningkat dari 14-40 ml air. •
Pada awalnya rendemen minyak menurun dengan meningkatnya suhu dari 20- 40, kemudian meningkat pada
suhu 40-80
o
C. Pada akhirnya terjadi penurunan ketika suhu meningkat dari 80-100
o
C, juga rendemen minyak meningtak secara progresif dengan meningkatnya lama
waktu pengempaan dari 5-30 menit pada semua level suhu. •
Nilai delution ratio optimum dan temperatur air optimum untuk menghasilkan rendemen minyak maksimum adalah
14 ml dan 80
o
C. Aloge et al. 2003
Tabel 3. Rendemen minyak dari beberapa biji-bijian satu famili Euphorbiaceae pada berbagai kondisi proses pengempaan
No Genus
Spesies Perlakuan
Rendemen Minyak Kamandrah
Referensi
Biji disangrai selama 30 menit, kemudian dikempa pada suhu 60
o
C tekanan 10 Ton 16.00
Biji dioven suhu 100-105
o
C selama 30 menit, kemudian dikempa pada suhu 60
o
C tekanan 10 Ton
19,89 1
Croton Croton
tiglium L.
Biji dikempa pada suhu 80
o
C Tekanan 10 Ton selama 30 menit 21,22
Iswantini et al. 2008
Tabel 3. Lanjutan
No Genus
Spesies Perlakuan
Rendemen Minyak Kamandrah
Referensi
Biji dikempa pada suhu 60
o
C Tekanan 10 Ton 29,3
Biji dikempa pada suhu 60
o
C Tekanan 20 Ton 46,8
Sudrajat et al. 2005
Biji dikempa pada suhu 60
o
C lama pengempaan 15 menit 41,50
Biji dikempa pada suhu 60
o
C lama pengempaan 20 menit 45,75
Biji dikempa pada suhu 80
o
C lama pengempaan 15 menit 46,25
Biji dikempa pada suhu 80
o
C lama pengempaan 20 menit 48,50
Wibowo et al. 2007
Biji dioven suhu 50
o
C selama 1 jam, kemudian dikempa suhu 60
o
C lama 15 menit 43,50
Biji dioven suhu 50
o
C selama 1 jam, kemudian dikempa suhu 60
o
C lama 20 menit 45,50
Biji dioven suhu 50
o
C selama 1 jam, kemudian dikempa suhu 80
o
C lama 15 menit 48,63
Biji dioven suhu 50
o
C selama 1 jam, kemudian dikempa suhu 80
o
C lama 20 menit 48,75
Wibowo et al. 2007
2 Jatropha
Jatropha curcus L.
Biji dikempa suhu 80
o
C lama pengempaan 10 menit tekanan 5 Ton 25,46
Agustina 2005 Biji dikempa suhu 50
o
C Tekanan 18 Ton 33,16
Biji dikempa suhu 55
o
C Tekanan 18 Ton 39,35
Biji dikempa suhu 60
o
C Tekanan 18 Ton 43,62
Biji dikempa suhu 50
o
C Tekanan 20 Ton 34,10
Biji dikempa suhu 55
o
C Tekanan 20 Ton 39,50
Biji dikempa suhu 60
o
C Tekanan 20 Ton 45,76
Berry 2008
Biji dioven suhu 80
o
C selama 1 jam suhu kempa 60
O
C 35
Biji dioven suhu 80
o
C selama 1 jam suhu kempa 60
O
C 39,14
Biji dioven suhu 80
o
C selama 1 jam suhu kempa 60
O
C 35,07
Darmawan 2006 Biji utuh dikempa suhu 30
o
C tekanan 100 kgcm
2
selama 10 menit 10
Biji serbuk dikempa suhu 30
o
C tekanan 100 kgcm
2
selama 10 menit 12
Biji utuh dikempa suhu 60
o
C tekanan 100 kgcm
2
selama 10 menit 11
Biji serbuk dikempa suhu 60
o
C tekanan 100 kgcm
2
selama 10 menit 16
Biji utuh dikempa suhu 90
o
C tekanan 100 kgcm
2
selama 10 menit 15
3 Aleurites
Aleurites trisperma
Biji serbuk dikempa suhu 90
o
C tekanan 100 kgcm
2
selama 10 menit 22
Arlene et al. 2010
Besarnya rendemen minyak yang diperoleh dari sampel yang dipanaskan pada suhu 65, 80 dan 95
o
C dengan waktu pemanasan 20 dan 28 menit menunjukkan bahwa rendemen minyak yang tertinggi yaitu sebesar 39,6 diperoleh dari hasil
pemanasan pada suhu 65
o
C selama 28 menit. Fasina and Singh 1985 melaporkan bahwa recovery minyak secara maksimum diperoleh ketika biji bunga
matahari dikempa pada kadar air 6 dan peningkatan kadar air sampai 14 akan menurunkan recovery minyak menjadi 16.
Hasil penelitian mengenai rendemen minyak dari biji-bijian pada berbagai kondisi antara lain kadar air, suhu pemanasan, lama pemanasan, tekanan
pengempaan, lama pengempaan disajikan pada Tabel 2. Pemanfaatan bahan aktif dari tanaman C.tiglium L. telah banyak dilakukan. Hasil penelitian mengenai
rendemen minyak dari tanaman yang masih satu famili dengan Croton yaitu Euphorbiaceae
disajikan pada Tabel 3. Tabel 4 menunjukkan hasil penelitian ekstraksi buah Croton tiglium L.
dengan penggunaan berbagai jenis pelarut, metode ekstraksi dan berbagai kondisi percobaan. Di antaranya adalah metode ekstraksi dengan maserasi Ying et al.
2002; Riyaldi 2008; Saputera et al. 2008, ekstraksi dengan tekanan rendah Wu et al.
2007, jenis pelarut, lama waktu maserasi dan perbandingan bahan dan pelarut.
Tabel 4. Rendemen ekstrak biji Croton tiglium L. Pada berbagai perlakuan ekstraksi
No Perlakuan Ekstraksi
Rendemen Referensi
1 Sampel : petrolium eter = 1 : 2
Lama maserasi 1 hari 11,2
Ying et al. 2002 2
Biji : air = 1 : 7 Lama maserasi 5-6 hari dalam lemari
pendingin 5
o
C 5,21-5,46
3 Biji : etanol = 1 : 7
Lama maserasi 5-6 hari pada suhu kamar 25-30
o
C 4,52-8,77
Riyaldi 2008
4 Ekstraksi dengan etanol bertekanan
rendah 12,67
Wu et al. 2007 5
Biji : etanol = 1 : 3 Lama maserasi 24 jam
18,6 Saputera et al.
2008