6. Motor activities, yang termasuk di dalamnya antara lain: melakukan
percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, beternak.
7. Mental activities, sebagai contoh misalnya: menganggapi, mengingat,
memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, mengambil keputusan. 8.
Emotional activities, seperti misalnya: menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, dan gugup”.
Berdasarkan uraian di atas, disimpulkan bahwa aktivitas belajar siswa adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan siswa dalam mengikuti pembelajaran
sehingga menimbulkan perubahan perilaku belajar pada diri siswa, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu atau dari tidak mampu melakukan kegiatan menjadi
mampu melakukan kegiatan. Adapun indikator aktifitas siswa dengan metode Mind Mapping meliputi: a mempersiapkan diri dalam menerima pembelajaran
emosional activities; b mendengarkan penjelasan guru listening activities; c tanya jawab dalam pembelajaran oral activities; d memperhatikan gambar Mind
Mapping yang dibawa guru visual activities; e membuat Mind Mapping sesuai dengan tema drawing activities; f siswa menulis karangan narasi berdasarkan
gambar Mind Mapping yang telah dibuat writing activities.
2.2 Kajian Empiris
Hasil Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan oleh Puspitasari 2010 dengan judul Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Metode Peta
Pikiran Mind Mapping pada Siswa Kelas V B SD Negeri Dukuhan Kerten No.58
Surakarta Tahun Pelajaran 20092010, bahwa hasil menulis narasi siswa kelas V B SD Negeri Dukuhan Kerten No.58 Surakarta mengalami peningkatan. Hal ini
dapat dilihat pada siklus I menunjukkan peningkatan kemampuan menulis puisi untuk tema pemandangan dengan nilai rata-rata nilai 65,5 dan persentase siswa
yang mencapai KKM sebanyak 61,7 21 siswa. Pada siklus II menunjukkan peningkatan kemampuan menulis puisi untuk tema bencana alam dengan nilai
rata-rata nilai 70,1 dan persentase siswa yang mencapai KKM sebanyak 73,5 25 siswa. Pada siklus III menunjukkan peningkatan kemampuan menulis puisi
untuk tema sekolah dengan rata-rata nilai 74,5 dan persentase siswa yang
mencapai KKM sebanyak 85,2 29 siswa.
Selanjutnya hasil Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan oleh Aini 2011 dengan judul Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi dengan Model
“Contextual Teaching and Learning” CTL pada Siswa Kelas IV SD Negeri Dersansari 01 Suruh Semarang Tahun Ajaran 20102011, bahwa secara umum
hasil pembelajaran menulis narasi dengan model Contextual Teaching and Learning CTL meningkat. Hal ini dapat dilihat dari hasil tes menulis narasi
siswa yang menunjukkan adanya peningkatan yaitu pada pra tindakan nilai rata- rata kelas 57 dengan ketuntasan klasikal 41. Pada siklus I menunjukkan nilai
rata-rata kelas mencapai 64 dan ketuntasan klasikal meningkat menjadi 62. Pada siklus II nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 68 dan ketuntasan klasikal
meningkat menjadi 82.
Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan tersebut, dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran Mind Mapping dapat meningkatkan keterampilan
menulis siswa. Dengan demikian dapat menjadi dasar untuk menguatkan penelitian ini, yang berjudul Penerapan Metode Mind Mapping untuk
Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasi pada Siswa Kelas IVA
SDN Wonosari 2 Semarang.
2.3 Kerangka Berpikir