Sanitasi Kandang Aspek Higiene-Sanitasi

31 ternak. Misalnya: sales, pengantar pakan dan bahan bakar, dan tukang- tukang. 3. Kelompok pengunjung bahaya tinggi high risk visitor adalah orang- orang yang biasanya mengunjungi banyak peternakan dan biasanya berhubungan langsung close contact dengan populasi ayam dari peternakan yang berbeda. Orang-orang ini harus diberi perhatian khusus sebelum masuk dengan cara seperti yang telah dipaparkan di atas. Contoh orang-orang kategori ini adalah dokter hewan, konsultan peternakan, dan pemilik peternakan lainnya Shulaw dan Bowman 2001.

2.3 Sanitasi Kandang

Penerapan sanitasi kandang yang dilakukan pada ketiga peternakan adalah mengosongkan kandang dari ayam periode sebelumnya, lalu membersihkannya dari segala jenis kotoran yang berasal dari periode sebelumnya misalnya: feses, bulu-bulu ayam, debu. Selanjutnya, kandang diberi insektisida untuk membasmi kutu-kutu kandang, didisinfeksi menggunakan sprayer, kemudian mengapur alas kandang. Untuk DOC, alas kandang brooder ditaburi sekam. Alat-alat kandang tempat pakan, tempat minum, dan sebagainya didisinfeksi. Pada peternakan A, alas brooder setelah ditaburi sekam diberi anti- koksidia bahan aktif: cresylic acid, o-phenylphenol, o-benzyl-p chlorophenol, tributylin neodecanoate. Sedangkan, peternakan B dan C tidak melakukan. Ketiga peternakan tidak menerapkan program kebersihan lingkungan sekitar kandang secara teratur. Menurut Jeffrey 1997 prosedur penerapan sanitasi kandang yang baik memiliki beberapa tahapan, yaitu: 1. Mengosongkan kandang dari ayam periode sebelumnya 2. Membersihkan kandang dari segala jenis kotoran yang berasal dari periode sebelumnya misalnya: feses, bulu-bulu ayam, debu, dsb.. Hal ini menjadi sangat penting karena kotoran dari periode sebelumnya banyak mengandung mikroorganisme dan akan sangat rentan terpapar ayam yang baru masuk, apalagi ayam tersebut masih DOC yang imunitasnya rendah. 32 3. Segera setelah kandang bersih sepenuhnya dari kotoran, dilakukan pembasmian kutu-kutu kandang dengan insektisida, perendaman dengan disinfektan, kemudian dilakukan pengapuran. 4. Untuk DOC, kandang berupa brooder, alas ditaburi sekamserutan kayu litter. Setelah ditaburi didisinfeksi dengan antikoksidia. 5. Disinfeksi juga dilakukan terhadap alat-alat kandang tempat pakan, tempat minum, dan sebagainya. 6. Layar penutup juga dilakukan disinfeksi mencegah kotoran dari lalathama yang hinggap pada layar. 7. Terakhir jaga kebersihan lingkungan sekitar kandang dengan melakukan penyemprotan disinfektan secara berkala. Prinsip all-in all-out harus diperhatikan. Maksudnya adalah satu kandang hanya untuk satu jenis umur, tidak boleh dicampur-campur dengan berbagai umur lainnya. Seperti diketahui bahwa umur ayam yang masih muda dan yang sangat tua sangat rentan terkena penyakit. Oleh karena itu, jika seorang pekerja akan masuk ke dalam suatu kandang, diwajibkan dari umur yang termuda menuju umur yang lebih tua McGuire dan Scheideler 2005.

2.4 Gudang Penyimpanan