Faktor lainnya a Faktor Yang Mendukung Keberhasilan Implementasi Program Yodisasi

“ saya rasa kalau sekarang produsen garam di Rembang memproduksi garamnya sudah sesuai dengan perda mbak, sudah sesuai dengan cara yang benar. Soalnya sudah pernah ada sosialisasi tentang alat produksi sama yodisasi dulu, sekali kayaknya.. tapi saya rasa sudah mbak...” Berbeda dengan yang diungkapkan oleh informan yang merupakan produsen garam di Rembang : “ ya kan kalo untuk produsen garam Rembang ini kan masih manual ya mba, masih dengan cara trasional, jadi hasilnya juga belum maksimal,...” Dalam mengimplementasikan kebijakan tentang pengadaan garam beryodium di Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang ini para pelaksana sudah memiliki infrastruktur yang baik dan cukup, tapi untuk pihak sasaran berdasarkan hasil wawancara dan informasi yang didapat, sasaran kebijakan belum memiliki infrastruktur yang cukup untuk memaksimalkan kebijakan ini. Hal tersebut karena keterbatasan anggaran dari pihak sasaran sendiri dan belum adanya bantuan dari pemerintah setempat untuk dapat memaksimalkan infrastruktur mereka.

4.6.5 Faktor lainnya a Faktor Yang Mendukung Keberhasilan Implementasi Program Yodisasi

Faktor lain yang penting dalam mendukung keberhasilan implementasi program pengadaan garam beryodium menurut informan adalah komitmen. Hal tersebut diungkapkan oleh petugas pengimplementasi kebijakan yaitu informan dari Bappeda : “... dari pengambil kebijakan, komintmen bersama dari perda, perbu, kalo mau menjalankan git kalo komitmennya nggak kuat susah lho mba, kaya ini kepala bappeda juga sebenernya kan ngomong ngapa lho masalah garam aja kok dipikirin nemen-nemen, tapi kan akhirnya di paham dan dia tau, makanya anggaran bi sa turun ...” Pendapat tersebut senada dengan yang disampaikan oleh informan dari Perindakop Kabupaten Rembang yang menuturkan bahwa : “... komponen masyarakat, tidak hanya petani garam, tidak hanya produsen garam, tidak hanya instansi pemerintah, ini kan semua tergabung dalam satu kelompok diibaratkan membentuk satu kelmbagaan yang mereka percaya bahwa ini lho garam yang beredar di masyarakat, kalau nggak ada komitmen dari semua institusi itu, nggak mungkin program itu akan berjalan... “ Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di lokasi penelitian maka faktor yang mendukung keberhasilan implementasi kebijakan tentang pengadaan garam beryodium adalah Komitmen. Komitmen dari pelaksana kebijakan menjadi faktor yang sangat mendukung keberhasilan kebijakan tersebut, karena dengan adanya komitmen antar pelaksana kebijakan, maka kebijakan tersebut dapat bejalan. Apapun tantangan yang ada di depan, jika para pelaksana kebijakan saling berkomitmen untuk menjalankan kebijakan tersebut dengan baik, maka mereka akan selalu berusaha menemukan jalan untuk mengatasi halang rintang dalam mengimplementasikan kebijakan tersebut. b Faktor Penghambat Dalam Implementasi Program Yodisasi Faktor penghambat dalam implementasi program pengadaan garam beryodium sendiri menurut peneliti berdasarkan hasil dari lapangan adalah kurangnya komitmen dan ketegasan dari petugas dengan adanya pelanggaran yang dilakukan oleh produsen yang nakal. “... kalau kita mencari kedala atau kelemahan yang sifatnya negatif itu kalau menurut saya nggak usah dibahas, tapi kalo ngomongin kelemahan yang sifatnya menjadi peluang yang bisa diangkat yang bisa menyelesaikan suatu persoalan itu yang harus kita sikapi, karena apapun yang namanya masukan harus kita terima kita terima, tapi bagaiman mengimplementras ikan masukan itu , itu yang harus dicarikan solusi...” Kemudian masalah utama dalam sistem kontrol yang dilakukan oleh pemerintah adalah tidak adanya kontrol tentang pengecekan ulang terhadap hasil produksi garam secara maksimal. Karena sifat pengawasan yang hanya bimbingan-bimbingan, menjadikan kemungkinan adanya ketidaksesuaian dengan isi kebijakan tentang pengadaan garam beryodium. Disamping lemahnya pengawasan faktor penghambat lainnya adalah masih adanya produsen nakal yang memproduksi garam krosok dan briket, padahal pada isi kebijakan tentang pengadaan garam beryodium tersebut juga dijelaskan bahwa adanya larangan memproduksi garam krosok, pengawasan ini lah yang belum maksimal dilakukan oleh pemerintah setempat. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan di lapangan yang menjadi penghambat implementasi program pengadaan garam beryodium di Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang adalah tidak ada. Dari pihak pelaksana menyatakan bahwa dalam pengimplementasian kebijakan tentang pengadaan garam beryodium ini tidak mengalami kendala atau mendapat hambatan, namun saja memang belum maksimal karena kecakapan personil yang kurang dalam tugasnya.

4.7 KELEMAHAN PENELITIAN