learning tipe group investigation dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik.
Mencermati dua penelitian di atas, terdapat hal yang relevan dengan penelitian yang dilakukan peneliti, yaitu dalam hal penggunaan model
pembelajaran. Dua hal tersebut sama, yaitu model cooperative learning tipe group investigation untuk meningkatkan hasil belajar siswa di
sekolah dasar. Sedangkan perbedaannya yaitu penerapan model cooperative learning tipe group investigation pada pembelajaran tematik,
tempat, alokasi waktu, dan subjek penelitian.
H. Kerangka Pikir
Kerangka pikir dalam penelitian ini adalah input kondisi awal, tindakan, dan output kondisi akhir. Input dari penelitian ini adalah
masalah-masalah yang ada pada saat proses pembelajaran berlangsung, motivasi belajar siswa rendah, hasil belajar siswa rendah pada
pembelajaran matematika di kelas IVB SD Negeri 3 Metro Pusat yaitu guru masih terpaku pada buku pelajaran, guru hanya memberikan materi
tanpa memberikan kesempatan kepada siswa untuk membangun pengetahuan awal siswa, dan guru kurang mengarahkan siswa untuk
memahami sesuatu yang abstrak tanpa proses yang real dan berkaitan dengan konteks dunia nyata siswa sehingga proses pembelajaran
membosankan, kurang menarik dan kurang komunikatif.
Penelitian ini menerapkan tipe group investigation dengan langkah- langkah yaitu 1 memilih topik, 2 perencanaan cooperative, 3
implementasi, 4 analisis dan sintesis, 5 persentasi hasil dan, 6 evaluasi. Hasil yang diharapkan melalui penerapan tipe group investigation
dalam pembelajaran matematika adalah meningkatnya motivasi dan hasil belajar siswa yang mencakup domain kognitif, afektif, dan psikomotor
sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan. Adapun indikator motivasi yaitu: 1 adanya hasrat dan keinginan berhasil, 2 adanya dorongan dan
kebutuhan dalam belajar, 3 adanya harapan dan cita-cita masa depan, 4 adanya penghargaan dalam belajar, 5 adanya kegiatan yang menarik
dalam belajar, dan 6 adanya lingkungan belajar yang kondusif. Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat digambarkan dalam bagan
kerangka pikir sebagai berikut.
INPUT PROSES
OUTPUT
Gambar 2.1 Kerangka pikir
Siswa belum aktif dalam proses pembelajaran, berpusat
pada guru. Guru belum menerapkan tipe group
investigation sehingga motivasi dan hasil belajar
siswa menjadi rendah. Penerapan
tipe group investigation
Meningkatnya motivasi dan hasil
belajar siswa yang meliputi aspek afektif,
kognitif, dan psikomotor dengan
mencapai KKM 66
Mimilih topik Perencanaan cooperative
Implementasi Analisis dan sintesis
Persentasi hasil Evaluasi
I. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian pustaka di atas dapat dirumuskan hipotesis penelitian tindakan kelas sebagai berikut “Apabila dalam pembelajaran
matematika guru menerapkan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Group Investigation dengan langkah-langkah yang tepat, maka
motivasi dan hasil belajar matematika siswa kelas IVB SD Negeri 3 Metro Pusat dapat meningkat
”