Metode Wawancara Metode Observasi

3.5.1 Metode Wawancara

Metode wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu Moleong, 2013:186. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikitkecil Sugiyono, 2009:137. Metode wawancara yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah wawancara semi terstruktur, menurut Sugiyono 2009:233 jenis wawancara ini termasuk dalam kategori in depth interview, dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapatnya serta ide-idenya. Wawancara yang dilakukan peneliti dengan narasumber yaitu 1 Kepala Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Wanita Semarang, 2 Kepala Seksi Kegiatan Kerja, 3 Kepala Sub Seksi SaranaKerja dan 4 Narapidana Lembaga Pemasyarakatan KlasIIA Wanita Semarang. Melalui wawancara ini, peneliti berharap bisa memperoleh informasi tentang penyelenggaraan pembinaan narapidana bidang kerajinan tangan di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Wanita Semarang.

3.5.2 Metode Observasi

Observasi adalah kegiatan pemusatan perhatian suatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indra seperti penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap Suharsimi Arikunto, 2013:199. Observasi digunakan untuk menilai tingkah laku individu atau proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Penelitian ini menggunakan metode observasi langsung yaitu di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Wanita Semarang. Peneliti menggunakan metode partisipasi pasif, dalam hal ini peneliti hanya berperan sebagai pengamat di tempat kegiatan dan tidak ikut terlibat dalam kegiatan mereka. Partisipasi pasif yang dilakukan oleh peneliti adalah mengamati kondisi sarana dan prasarana di dalam bengkel kerja Lapas Klas IIA Wanita Semarang, menekankan fokus dari permasalahan yaitu melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan pada kegiatan pembinaan bidang kerajinan tangan serta mengamati sarana dan prasarana penunjang kegiatan pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Wanita Semarang.

3.5.3 Metode Dokumentasi