metode animasi lebih efektif daripada metode pengajaran secara tradisional dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan pengertian di atas, penelitian ini ingin memadukan kedua media tersebut yaitu wayang dan media animasi yang akan dikemas menjadi satu
media pembelajaran yang menarik yaitu film animasi wayang. Media animasi wayang adalah media yang berupa wayang namun berupa simulasi gambar
bergerak yang menggambarkan perpindahan atau pergerakan suatu objek. Penggunaan media animasi dapat meningkatkan daya tarik, serta motivasi siswa
dalam proses pembelajaran.
2.3 Kerangka Berpikir
Media pembelajaran yang selama ini digunakan dalam pembelajaran Bahasa Jawa pada umumnya cenderung menggunakan media yang monoton dan
kurang melibatkan keaktifan siswa. Hal tersebut tidak sesuai dengan karakteristik siswa SD yang pada umumnya senang bermain dan bergerak atau dengan kata lain
aktif dalam
belajarnya, sehingga
menjadikan siswa
kurang mampu
mengembangkan potensinya dan minat siswa dalam belajar bahasa Jawa menjadi rendah yang menyebabkan hasil belajarnya pun ikut rendah.
Berawal dari kenyataan tersebut, maka perlu adanya suatu perubahan pada penggunaan media pembelajaran dalam pelaksanaan pembelajaran bahasa Jawa.
Hal tersebut dimaksudkan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Jawa, baik yang menyangkut aktivitas siswa maupun hasil
belajar yang dicapai siswa. Salah satu media pembelajaran yang dapat diterapkan
sebagai upaya peningkatan kualitas pembelajaran bahasa Jawa tersebut adalah media pembelajaran film animasi wayang.
Melalui media film animasi wayang, siswa akan lebih tertarik untuk mendengarkan wayang sehingga kompetensi mengidentifikasi unsur cerita benar-
benar dikuasai siswa yang berakibat pada meningkatnya hasil belajar siswa dan keterampilan berbahasa lainnya berbicara, menulis, membaca.
Jadi, dapat diduga bahwa dengan media pembelajaran animasi wayang akan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar bahasa Jawa siswa kelas V
SD Kalisegoro.
Kerangka berpikir dalam penelitian ini digambarkan dalam bagan sebagai berikut.
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berfikir
Alternatif penggunaan media animasi wayang
Siswa kelas V SD Kalisegoro kesulitan dalam pembelajaran mendengarkan
cerita wayang
Terdapat perbedaan signifikan antara hasil belajar dan perilaku siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dalam pembelajaran keterampilan
mendengarkan cerita wayang pada siswa kelas V SD Kalisegoro Penerapan pembelajaran
konvensional pada kelas kontrol Penerapan media animasi wayang
pada kelas eksperimen
2.4 Hipotesis