RUMUSAN MASALAH PENELITIAN YANG RELEVAN

singkat. 3 Lokasi penelitian lebih mudah diakses oleh peneliti selama proses penelitian. Berdasarkan pemaparan permasalahan tersebut, penulis akan melakukan penelitian dengan judul “Hubungan antara Tingkat Pendidikan dengan Kualitas Rumah Hunian Penduduk Kelurahan Mangunsari Kecamatan Gunungpati Kota Semarang”.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka permasalahan yang diajukan adalah sebagai berikut: 1.2.1. Bagaimana tingkat pendidikan penduduk Kelurahan Mangunsari Kecamatan Gunungpati Kota Semarang? 1.2.2. Bagaimana kualitas rumah hunian penduduk Kelurahan Mangunsari Kecamatan Gunungpati Kota Semarang? 1.2.3. Bagaimana hubungan antara tingkat pendidikan dengan kualitas rumah hunian pada penduduk Kelurahan Mangunsari Kecamatan Gunungpati Kota Semarang? 1.3. TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka tujuan penelitiannya adalah: 1.3.1. Mengetahui tingkat pendidikan penduduk Kelurahan Mangunsari Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. 1.3.2. Mengetahui kualitas rumah hunian penduduk Kelurahan Mangunsari Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. 1.3.3. Mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan dengan kualitas rumah hunian pada penduduk Kelurahan Mangunsari Kecamatan Gunungpati Kota Semarang.

1.4. MANFAAT PENELITIAN

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik secara teoritis maupun praktis. Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini antara lain:

1.4.1. Manfaat Teoritis

1.4.1.1.Bagi Peneliti Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti mengenai hubungan antara tingkat pendidikan dengan kualitas rumah hunian. 1.4.1.2.Bagi Mahasiswa Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi mahasiswa yang ingin mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan dengan kualitas rumah hunian.

1.4.2. Manfaat Praktis

Penelitian ini sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah atau pihak yang berkompeten dalam perancangan kebijakan untuk pembangunan wilayah setempat.

1.5. PENEGASAN ISLTILAH

Peneliti memberikan batasan penelitian dalam penegasan istilah agar tidak terjadi suatu kesalahpahaman tentang pengertian hubungan, tingkat pendidikan, kualitas rumah hunian, dan penduduk seperti berikut ini.

1.5.1. Pengertian Hubungan

Hubungan adalah keadaan saling berkaitan antara jaringan yang terwujud karena interaksi antar satuan-satuan yang aktif KBBI 1990:313. Hubungan dalam ilmu statistik yaitu hubungan kesejajaran antara 2 dua variabel atau lebih Sudjana 2002:167. Penelitian ini mengkorelasikan atau menghubungkan antara tingkat pendidikan dengan kualitas rumah hunian di Kelurahan Mangunsari.

1.5.2. Tingkat Pendidikan

Pendidikan nasional dalam satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. Tingkat pendidikan dalam penelitian ini akan lebih fokus pada pendidikan formal terakhir Kepala Keluarga KK pada penduduk di Kelurahan Mangunsari.

1.5.3. Kualitas Rumah Hunian

Menurut UU RI Nomor 4 Tahun 1992, rumah adalah struktur fisik terdiri dari ruangan, halaman, dan area sekitarnya yang dipakai sebagai tempat tinggal dan sarana pembinaan keluarga. Hal yang sama juga disebutkan dalam UU No.1 Tahun 2011, rumah adalah bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat tinggal yang layak huni, sarana pembinaan keluarga, cerminan harkat dan martabat penghuninya, serta aset bagi pemiliknya. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2005 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung, fungsi hunian sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat 2 mempunyai fungsi utama sebagai tempat tinggal manusia yang meliputi rumah tinggal tunggal, rumah tinggal deret, rumah tinggal susun, dan rumah tinggal sementara. Berdasarkan penjelasan tersebut, istilah rumah dapat mewakili rumah hunian jika rumah tersebut masih menjadi tempat tinggal penduduk. Standar dalam menentukan kualitas rumah hunian dijelaskan dalam komponen rumah sehat oleh DPU Cipta Karya 1994, yaitu: penyediaan ruang yang cukup, langit- langit, atap rumah, dinding, lantai, jendela, peranginan atau ventilasi udara, lubang asap dapur, penerangan atau pencahayaan, penyediaan air bersih, pembuangan air limbah, pembuangan sampah, penghijauan halaman rumah, dan jamban. Kriteria penilaian rumah sehat pada penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 2 halaman 86.

1.5.4. Penduduk

Menurut Undang-Undang RI No.10 Tahun 1992, penduduk adalah orang dalam matranya sebagai pribadi, anggota keluarga, anggota masyarakat, warga negara, dan himpunan kuantitas yang bertempat tinggal di suatu tempat dalam batas wilayah negara pada waktu tertentu. Penduduk dalam penelitian ini adalah sekelompok orang yang tinggal di Kelurahan Mangunsari Kecamatan Gunungpati Kota Semarang.

1.6. PENELITIAN YANG RELEVAN

No. Penulis Tahun Judul Penelitian Kesimpulan 1. Kusumawati dkk 2008 Hubungan antara Pendidikan dan Pengetahuan Kepala Keluarga tentang Kesehatan Lingkungan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS • Pendidikan kepala keluarga sebagian besar yakni 64,1 adalah pendidikan dasar, pengetahuan kesehatan lingkungan sebagian kepala keluarga termasuk kategori sedang yakni sebesar 57,7, sedangkan responden yang berperilaku sehat sebesar 44,6. • Ada hubungan antara pendidikan dan pengetahuan kesehatan lingkungan kepala keluarga dengan perilaku hidup bersih dan sehat PHBS dengan nilai p masing-masing sebesar 0,001. 2. Hermawan 2005 Hubungan antara Tingkat Pendidikan dengan Perilaku Ibu Rumah Tangga dalam Pemeliharaan Kebersihan Lingkungan • Terdapat hubungan yang positif antara tingkat pendidikan ibu rumah tangga dengan perilaku ibu rumah tangga dalam memelihara kebersihan lingkungan; • Terdapat hubungan yang positif antara persepsi ibu rumah tangga tentang kebersihan lingkungan dengan perilaku ibu rumah tangga dalam memelihara kebersihan lingkungan; • 3Terdapat hubungan yang positif antara tingkat pendidikan dan persepsi ibu rumah tangga tentang kebersihan lingkungan dengan perilaku ibu rumah tangga dalam memelihara kebersihan lingkungan. 3. Amalia 2009 Hubungan antara Pendidikan, Pendapatan • Pendidikan pedagang hidangan istimewa kampung HIK di Kecamatan Pasar Kliwon dan Jebres Kota dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS pada Pedagang Hidangan Istimewa Kampung HIK di Pasar Kliwon dan Jebres Kota Surakarta Surakarta sebagian besar berpendidikan sekolah dasar yaitu sebanyak 16 orang 40; • Pendapatan perhari tertinggi pedagang hidangan istimewa kampung HIK yaitu Rp 200.000 dan pendapatan terendah Rp.10.000; • Pedagang HIK sebagian besar berperilaku kurang sehat sebanyak 30 orang 75 dan hanya 10 orang 25 yang berperilaku sehat; • Ada hubungan antara tingkat pendidikan dan PHBS p = 0,003 pada pedagang HIK; dan • 5 Ada hubungan antara tingkat pendapatan dan PHBS p = 0,049 pada pedagang HIK. Berdasarkan penelitian yang relevan, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan kulitas rumah hunian. Dalam penelitian ini penulis beranggapan variabel penelitian penulis memiliki kesamaan dari beberapa penelitian yang relevan tersebut karena saling menghubungkan antara variabel satu dengan variabel satunya. Penelitian ini menghubungkan tingkat pendidikan dengan kualitas rumah hunian penduduk.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. TINGKAT PENDIDIKAN

Tingkat pendidikan dalam penelitian ini terdiri atas pengertian pendidikan; dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan; jalur pendidikan; serta jenjang pendidikan.

2.1.1. Pengertian Pendidikan

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, pendidikan adalah memelihara dan memberi latihan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 1, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, penduduk, dan bangsa. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai- nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.

2.1.2. Dasar, Fungsi, dan Tujuan Pendidikan

Menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003, Pendidikan nasional berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat 14