mempelajari jenis usaha yang dilakukan oleh pelaku pemasaran yang terlibat dalam pemasaran, bagaimana cara melakukan kegiatan pemasaran, mengapa
dilakukan, dan siapa pelaku pemasaran yang terlibat. 2 Pendekatan Serba Lembaga, adalah pendekatan yang mempelajari berbagai macam lembaga
pemasaran yang melakukan tugas pemasaran, bagaimana tugas tersebut dilakukan, dan barang apa yang dikendalikan. 3 Pendekatan Serba Barang, adalah
pendekatan yang mempelajari berbagai barang yang dipasarkan dan sumber barang.
Dalam kajian ini, pemasaran didefinisikan sebagai suatu usaha dengan menggunakan pasar untuk melakukan pertukaran yang bertujuan untuk memenuhi
aktivitas keinginan manusia. Pemasaran merupakan kegiatan produktif karena menciptakan penambahan kegunaan pada barang dan jasa yang dihasilkan.
Kegunaan tersebut meliputi kegunaan tempat, yaitu memiliki kegunaan yang lebih besar di tempat yang berbeda; kegunaan waktu, yaitu memiliki manfaat yang lebih
besar dengan adanya perubahan waktu; dan kegunaan kepemilikan, yaitu mempunyai manfaat karena adanya peralihan hak milik.
Pendekatan yang digunakan dalam kajian ini adalah pendekatan pendekatan fungsi mempelajari fungsi pemasaran yang dilakukan oleh pelaku pemasaran,
pendekatan lembaga mempelajari berbagai macam lembaga yang terlibat dalam proses pemasaran, dan pendekatan barang mempelajari tindakan yang
diperlukan terhadap barang selama proses penyaluran.
2.2 Saluran Pemasaran
Dalam pemasaran komoditas pertanian terdapat pelaku-pelaku ekonomi yang terlibat secara langsung ataupun secara tidak langsung, dengan cara
melaksanakan fungsi-fungsi pemasaran. Pelaku ekonomi pemasaran disebut sebagai lembaga pemasaran. Lembaga pemasaran adalah badan usaha atau
individu yang menyelenggarakan pemasaran, menyalurkan jasa dan komoditi dari produsen ke konsumen akhir serta mempunyai hubungan dengan badan usaha atau
individu lainnya. Tugas lembaga pemasaran adalah menjalankan fungsi pemasaran serta memenuhi keinginan konsumen semaksimal mungkin. Konsumen
memberi balas jasa kepada lembaga pemasaran berupa margin pemasaran.
Yang termasuk ke dalam lembaga pemasaran perikanan diantaranya golongan produsen, pedagang perantara, dan lembaga pemberi jasa. Golongan
produsen memiliki tugas utama sebagai penghasil barang. Mereka adalah nelayan, petani ikan, dan pengolah hasil perikanan. Perorangan, perserikatan, atau
perseroan yang berusaha dalam bidang pemasaran dikenal sebagai pedagang perantara middlemen, atau intermediary. Pedagang perantara mengumpulkan
barang yang berasal dari produsen dan menyalurkannya pada konsumen. Lembaga pemberi jasa facilitating agencies memberikan jasa atau fasilitas untuk
memperlancar fungsi pemasaran yang dilakukan oleh produsen atau pedagang perantara. Lembaga ini terdiri dari bank, usaha pengangkutan, biro iklan, dan
sebagainya Hanafiah, 1983: 26. Panjang-pendeknya saluran pemasaran yang harus dilalui oleh suatu hasil
perikanan dipengaruhi oleh faktor-faktor, yaitu: a. Jarak antara produsen dan konsumen. Makin jauh jarak antara produsen dan konsumen maka makin panjang
saluran yang ditempuh produk. b. Cepat tidaknya produk rusak. Produk yang cepat rusak harus segera diterima konsumen dan menghendaki saluran pemasaran
yang pendek. c. Skala produksi. Bila produksi dilakukan dalam skala kecil maka jumlah produk yang dihasilkan pun berukuran kecil sehingga tidak akan
menguntungkan produsen bila langsung dijual ke pasar. Dalam keadaan seperti ini kehadiran pedagang perantara diharapkan dengan demikian saluran yang akan
dilalui produk makin panjang. d. Posisi keuangan produsen. Pedagang atau produsen yang memiliki modal kuat cenderung memperpendek saluran
pemasaran. Pemasaran hasil perikanan umumnya melalui beberapa saluran sebelum
sampai ke konsumen akhir. Pergerakan hasil perikanan dari produsen ke konsumen pada dasarnya menggambarkan proses pengumpulan maupun
penyebaran ditampilkan pada gambar 1 sedangkan pada gambar 2 dan gambar 3 ditampilkan proses pemasaran ikan di daerah Sumatera Barat.
Gambar 1 Skema penyaluran hasil perikanan
Sumber: Hanafiah, 1983
Keterangan : P =
Produsen Pl
= Pedagang pengumpul lokal Pb =
Pedagang besar
E = Ekspor
Pe = Pedagang
eceran Im
= Institusional market misalnya restoran, rumah sakit P
P P
P P
P1
P1
E
Konsumen
IM
Pe Pe
Pe Pb
Gambar 2 Siklus marketing ikan nelayan tradisional daerah Sumatera Barat
Sumber: Elfindri, 2002 S, Mulyadi, 2005
Gambar 3 Siklus marketing ikan nelayan modern daerah Sumatera Barat
Sumber: Elfindri, 2002 S, Mulyadi, 2005
Penangkapan Tanpa Motor
Dijual segar ke pedagang ikan
Dikeringkan
Dikeringkan Pedagang
ikan segar Pedagang
pengecer Masyarakat langsung
konumen ikan segar Pedagang
pengumpul Konsumen
ikan kering Gudang
Pedagang pengecer
Pedagang pengecer
Gudang
Dijual segar Dilelang
Pedagang pengumpul Dikeringkan
Pedagang pengecer Dibeli untuk
dikeringkan
Konsumen ikan Konsumen ikan
Nelayan kapal motor
Dijual ke pedagang pengumpulpenyalur
Pedagang eceran Diantar ke pedagang ikan
pengumpul
Dijual ke pedagang eceran
Langsung Toko
2.3 Fungsi Pemasaran