clxxvi a. Periode 2003 – 2010 menurun dengan perlambatan dominan akibat
keracunan krustasea oleh Hg air kali. b. Tahun 2010 menurun drastis dominan akibat kadar Cd air tanah melebihi
baku mutu Cd air bersih nilai air bersih Rp 115.765.297,53 hilang. c. Tahun 2028 menurun drastis akibat kadar Hg air kali melebihi baku mutu
Hg air pertanian nilai air pertanian Rp 372.100.770,60 hilang. d. Mulai tahun 2032 menurun dengan percepatan dominan akibat rasio
pendangkalan kali oleh padatan termasuk Hg, Cd, dan Pb yang meningkat eksponensial.
Nilai ekonomi air pada bulan Januari tahun 2030, 2040, dan 2050 diduga berturut-turut Rp 611.636.748,59; Rp 557.913.928,68; dan
Rp 337.336.753,73.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan beberapa hal yang dianggap mendesak dan perlu ditindaklanjuti, yaitu :
1. Perlu dilakukan pengendalian pencemaran logam berat terutama jenis Hg pada air Kali Cakung Dalam dengan cara mewajibkan industri melakukan
pengolahan limbah sebelum dibuang ke perairan atau lainnya. Pengolahan limbah untuk tujuan ini dapat dilakukan dengan teknik pengolahan aerobik
pengembangbiakan mikroba penggumpal padatan. Supaya Hg ikut menggumpal maka pakan atau pupuk yang diberikan harus banyak
mengandung pospat PO
4 3 -
dan suasana kolom limbah diciptakan agak basa OH
-
. Suasana basa biasanya diciptakan oleh mikroba yang ada dan bila tidak tercapai dapat dengan pemberian NaOH, misalnya dengan melewatkan
limbah melalui perangkat anion exchanger penukar basa kuat dengan resin yang diregenerasi menggunakan NaOH atau secara sederhana melalui
penambahan langsung di kolam limbah sampai batas pH yang layak untuk perkembangan mikroba. Selanjutnya gumpalan padatan yang mengandung
lumpur merkuri hidroksiapatit Hg
3
PO
4
.HgHgOH
2
dipisahkan dari air limbah mennggunakan sludge filter sebelum dibuang ke perairan. Bila cara
clxxvii ini dapat mengurangi kadar Hg limbah industri 50 , maka kadar Hg air kali
berkurang sekitar 51,52 karena 66,67 air Kali Cakung Dalam merupakan limbah industri. Rasio pengurangan kadar Hg limbah industri tersebut dapat
diatur sesuai keinginan. 2. Program Kali Bersih Pemerintah DKI Jakarta dalam bentuk pembersihan
sampah lumpur dan kotoran padat dari kali perlu diintensifkan. Bila kegiatan ini intensif dilakukan setiap tahun sekali dan dapat membersihkan 50
padatan dan lumpur kali termasuk Hg, maka berdasarkan hasil simulasi model kadar Hg air kali secara permanen turun 0,0017 ppm dan bila
dikombinasikan dengan kegiatan No. 1 turun 0,0084 ppm. Supaya lebih optimal, program ini sebaiknya dilakukan pada pada musim kemarau karena
kadar bahan pencemar termasuk Hg cenderung lebih tinggi. 3. Usaha perikanan budidaya dan peternakan itik perlu diawasi secara efektif
dan pakan alami dari Kali Cakung Dalam dan turunannya sebaiknya dikurangi.
4. Perlu dilakukan upaya konservasi biota terutama jenis krustasea dalam rangka menjaga keberadaan ekosistem perairan umum tersebut. Supaya lebih efektif,
konservasi biota ini sebaiknya dilakukan setelah kegiatan No. 1 danaatau No. 2 direalisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Allaway, W.H. 1968. Agronomic Control Over the Environmental Cycling of The Trace Element. Adv. In Agro 20:235-274.
Anwar, E. 1992. Masalah Pengembangan Sumberdaya Air dan Pembiayaan Investasi Irigasi. Makalah Seminar Pengkajian Kebijaksanaan
Pengelolaan Sumberdaya Air Jangka Panjang di Indonesia di Bappenas pada tanggal 28-29 Juli. Jakarta.
Arianti, N.N. 1999. Analisis Pilihan Sumber Air Bersih dan Kesediaan Membayar bagi Perbaikan Kualitas dan Kuantitas Air PDAM di Kodya
Bengkulu. Program Studi Ilmu Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan. Program Pascasarjana, IPB. Bogor.
clxxviii Asian Development Bank ADB. 1994. National Coastal Environmental
Inventory. Indonesian Coastal Environment Management Planning CEMP Project. Manila, Philippines.
Badan Fiskal Nasional. 2002. Asumsi Dasar Penyusunan APBN 2002. http:www.fiskal.depkeu.go.idnk2002-APBN.asp?kd=39.
Bada n Meteorologi dan Geofisika. 2003. Data Curah Hujan DKI Jakarta Periode 2000 – 2002. Stasiun Meteorologi Unit 745. Jakarta.
Badan Pusat Statistik BPS. 2002. Laju Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Periode 1980 – 2000. Data BPS. Jakarta.
Bakrie Brothers. 2003. Indeks Saham Gabungan di Bursa Efek Jakarta. http:Bakrie -brothers.comnews.php?id=2096.
Barlas, Y. 1996. Formal Aspects of Model Validity and Validation System Dinamics. In : System Dinamics Review 12 3:3-10.
Boline, D.R. 1981. Some Speciation and Mechanistic Aspect of Trace Metals in Biology System, In Environmental Health Chemistry. Mbkiney, J.D.
Ed. Ann Arbor Science Publisher. Michingan. Boudou, A., D.G. Cauld and J.D. Desmazes. 1983. Ecotoxicological Role of
The Membrane in Transport and Bioaccumulation of Mercury Compound. In Aquatic Toxicology. Nriagu, J.D. Ed. A. Willey-Interscience
Publication. New York. Brown, B.E. The Form and Fuction of Metal Containing Granules in Invertebrae
Tissues. Biological Reviews 56:621 – 667. Bryan, G.W. 1976. Heavy Metals Contamination in The Sea. In R. Johnston
ed. Marine Pollution. Academic Press Inc. London. Bursa Efek Jakarta BEJ. 2004. Nilai Tukar Rupiah Terhadap Valuta Asing.
http:rds .yahoo.coms=2766679K=nilai+tukar+rupiah [14 Juni 2004].
Byers, R.K. and E.E. Lord. 1953. Late Effect of Lead poisoning on Mental Development. American J. of Disease of Children. USA.
Chaney, R. L. 1980. Health Richer Associated wit h Raxic Metals in Municipal Shudge. In Bitton, G., Darmon, B.L., Edds, G.T. and Davidson, J.M.; ed.
Sendge. Health Richer of Land Application. Trae. Ann Arbor Science Publisher, Inc. Michigan.
Clapham, W.B. 1973. Natural Ecosystem. McMillan Publishing Co. Inc. New York.
clxxix Cornell, D.W. dan G.J. Miller. 1995. Kimia dan Ekotoksikologi Pencemaran.
Yanti K. Penerjemah. Jakarta. Terjemahan dari Chemistry and Ecotoxicology of Pollution.
Darmono. 1995. Logam dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup. UI-Press. Jakarta.
Darusman, D. 1995. Nilai Ekonomi Air untuk Pertanian dan Hutan Tanaman. Jurnal Manajemen Hutan Tropika. 87 1:17-23.
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya DITJEN Budidaya Departemen Kelautan dan Perikanan RI. 2003. Pencemaran Logam Berat di Waduk
Cirata dan Saguling. Berita Perikanan Budidaya. 36 : 1-6 Jakarta. http: http:www.dkp.go.idcontent.php?c=529
[12 Agustus 2000]. Djojomartono, M. 1991. System Analysis Te chniques : An Overview. Workshop
on The Grain Postharvest System Analysis Using Microcomputer. Singapore.
Djojomartono, M. 2000. Sistem Dinamik. Pelatihan Analisis Sistem dan Informasi Pertanian. Bogor.
Eriyatno. 1989. Analisis Sistem Industri Pangan. Departemen pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. PAU, IPB. Bogor.
Fajri, N. E. 2001. Analisis Kandungan Logam Berat Hg, Cd, dan Pb dalam Air Laut, Sedimen, dan Tiram Carassostrea cucullata di Perairan Pesisir
Keca matan Pedas, Kabupaten Kerawang, Jawa Barat [Tesis]. Program Pascasarjana IPB. Bogor.
Ferdinand, A. 2002. Structural Equation Modelling dalam Penelitian Manajemen. BP UNDIP. Semarang.
Hamid. 2000. Kondisi Air Tanah Dangkal yang Terintrusi Air Asin. Jurnal Pusat Studi Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia. 20 4:104-107.
Harahap, S. 1991. Tingkat Pencemaran Air Kali Cakung Ditinjau dari Sifat Fisikokimia Khususnya Logam Berat dan Keanekaragaman Jenis Hewan
Makro Bentos. Fakultas Pascasarjana, IPB. Bogor. Hartanti. 1998. Analisa Kandungan Logam Berat Hg, Cd, Pb, As, dan Cu dalam
Tubuh Kerang Konsumsi serta Upaya Penurunannya [Skripsi]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB. Bogor.
Haryadi, 2001. Kualitas Air materi kuliah yang tidak diterbitkan.
clxxx Hermansyah, S. 1995. Pengaruh Pemaparan Timbal Nitrat PbNO
3
terhadap Kerusakan Jaringan Hati Ikan Nila Oreochromis sp [Skripsi]. Fakultas
Biologi, UNAS. Jakarta. Hufschmidt, M.M., D.E. James, A. Meister, B.T. Bower dan J.A. Dixon. 1983.
Environment, Natural Systems, and Development: An Economic Valuation Guide. The Johns Hopkins University Press. Baltimore and
London. Hutagalung, H.P. 1985. Raksa Hg. Oseana. Jakarta.
Imhoff, K.R. and P. Koppe. 1980. The Fate of Heavy Metals in The Ruhr
System and Their Influence on Drinking Water Quality. Progress in Water Technology 13:221-225.
Indrawati, D. 1994. Studi Kadar Logam Berat pada Kangkung Darat Ipomoea reptans, Bayam Amaranthus tricolor, dan Salada Lactuca sativa di
Bantaran Sungai Ciliwung dan Sunter. Program Pascasarjana, IPB. Bogor.
Jones, J.B., B. Wolf dan H.A. Mills. 1991. Plant Analysis Handbook. Micro- Macro Publishing Inc. 183 Paradise Blvd, Athens. Georgia, USA.
Kaderi, S. R. 2001. Dampak Polusi Air Baku terhadap Produksi Air PT. Thames PAM Jaya. Jakarta.
Kelly, M.G. and B.A.Witton. 1989. Interspesific Differences in Zn, Cd, and Pb Accumulation by Freshwater Algae and Bryphytes. Hidrobiologia 175:1 –
11. Keputusan DITJEN POM DEPKES RI No. 03725BSK1989 Tentang Batas
Maksimum Cemaran Logam Berat dalam Makanan. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
416MENKESPERIX1990 Tentang Pengendalian Kualitas Air Bersih. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
907MENKESSKVII2002 Tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum.
Kim, D. D. and C. Lannon. 1997. Applying System Archetypes. Pegasus Press. Cambridge.
Kisman, S., S. Sriwoelan dan S. Ibrahim. 1986. Masalah Zat Berbahaya dalam Makana n dan Minuman, Pemantauan dan Usaha Mengatasinya. Di dalam
Lanjutan Seminar Keamanan Pangan dalam Pengolahan dan Penyajian. PAU Pangan dan Gizi, Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
clxxxi Kompas. 17 Maret 2003. Pertumbuhan Industri di Indonesia. Harian Kompas :
48 kolom 3-6 Koppe. 1980. Residual Pb in Freshwater. Trae. Ann Arbor Science Publisher,
Inc. Michigan. Kusumahadi, K.S. 1999. Konsentrasi Logam Berat Pb, Cr, dan Hg dalam Badan
Air dan Sedimen serta Hubungannya dengan Keanekaragaman Plankton, Bentos, dan Ikan di Sungai Ciliwung [Disertasi]. Program Pascasarjana
IPB. Bogor. Leeper, G.W. 1978. Managing The Heavy Metals on Land. Marcel Dekled.
New York. Lepp, N.W. 1981. Effect of Heavy Metals on Plants Function. Applied Science
Publisher. 1 5:20 – 29. Levander, O.A. and L. Cheng. 1980. Micronutrient Interactions: Vitamins,
Minerals, and Hazardous Elements. Annals of New York Academy of Sciences. 355 23:16 - 24.
Lu, F.C. 1995. Toksikologi Dasar. UI-Press. Jakarta. Makridas, L. 1983. Forecasting, Method, and Applications. 2
nd
Ed. John Wiley. New York.
Manetsch, T.J. and G.L. Park. 1977 System Analysis and Simulation with Application to Economic and Social Sciences Part I. Department of
Electrical Engineering and System Science. Michigan State University. East Lansing, Michigan
Mason, C.F. 1991. Utility Biology of Freshwater Pollution. 2
n d
Ed. Longman Group UK Ltd. England. pp. 165.
Moore, J.W. and S. Ramamoorthy. 1984. Heavy Metals in Natural Water. Applied Monitoring and Impact. Springer -Verlag. New York. pp. 18-60.
Moriarty, P. 1987. Ecotoxicology. 2
nd
Ed. Academic Press. London. Muhammadi, E. Aminullah dan B. Soesilo. 2001. Analisis Sistem Dinamis. UMJ
Press. Jakarta. Munasinghe, M. 1993. Environment Economics and Sustainable Development.
The World Bank. Washington. Ornamental-Fish Information Service Highlights O-FISH. 2002. Kualitas Air.
www.o-fish.como-fishAir.htm .
clxxxii Pacyna, J.M. 1983. Trace Element Emission from Anthropogenic Sources in
Europe, Technical Report 101982. The Norwegian Institute of Air Research. Villstrom, Norway.
Pande, J. dan S.M. Das. 1980. Metallic Contents in Water and Sediments of Lake Naini Tal, India . Water, Air, and Soil Pollution. New Delhi.
pp. 29. Palar, H. 1994. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Rineka Cipta.
Jakarta. Pearce, D. and D. Moran. 1994. The Economic Value of Biodiversity. IUCN
The World Conservation Union. Earthscan Publication Ltd. London. Pearce, D.W. and R.K. Turner. 1990. Economics of Natural Resources and The
Environment. Hasvester Wheatsheaf. New York. Pemerintah Daerah DKI Jakarta PEMDA DKI Jakarta. 1997. Neraca Kualitas
Lingkungan Hidup Daerah. Buku II. Rangkuman Deskriptif. Jakarta. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 Tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Perry, H.J. 1991. Simulation : A Problem Solving Approac h. Addison Wesley.
New York. Peterson, P.J. and B.J. Alloway. 1979. Cadmium in Soils and Vegetation. In
The Chemistry, Biochemistry, and Biology of Cadmium, Webb Ed.. Elsevier Biomedical Press. Holland.
Purwanti, K. 1995. Pengaruh Waktu da n Konsentrasi PbNO
3
terhadap Bioakumulasi Timbal dalam Hepar Ikan Nila Merah Oreochromis
niloticus [Skripsi]. Fakultas Biologi, UNAS. Jakarta. Pusat Penelitian Lingkungan Hidup PPLH IPB. 1997. Studi Potensi Kawasan
Perairan Teluk Jakarta. PPLH-Lembaga Penelitian, IPB. Bogor. Razak, H. 1998. Kandungan Logam Berat di Perairan Ujung Watu dan Jepara.
Oseanologi di Indonesia. Jakarta. Reilly. 1980. Metal Contamination of Food. Applied Science Publishers, Ltd.
London. Richardson, G. 1981. Introduction to System Dinamic Modelling with Dynamo.
MIT Press. Cambridge. Robert, E. B. 1978. Managerial Application of System Dynamics. MIT Press.
Cambridge.
clxxxiii Roberts, N. 1984. Introduction to Computer Simulation, A System Dinamics
Modelling Approach. Addison Wesley. London Saeni, M.S. 1989. Kimia Lingkungan. Pusat Antar Universitas, IPB. Bogor.
Saeni, M.S. dan Darusman, L.K. 2000. Penuntun Praktikum Kimia Lingkungan.
Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, IPB. Bogor.
Saeni, M.S. 2002. Kimia Logam Berat materi kuliah yang tidak diterbitkan. Sanim, B. 1995. Teknik Valuasi Ekonomi Sumberdaya dan Jasa-jasa
Lingkungan Wilayah Pesisir. Pelatihan Perencanaan Pengelolaan Wilayah Pesisir Secara Terpadu. Pusat Penelitian Lingkungan Hidup IPB dan
Bakosurtanal. Bogor. Sanim, B. dan Nuryantono, N. 1995. Laboratorium Ekonomi Sumberdaya dan
Lingkungan. Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, IPB. Bogor. Shainberg, I. and J.D. Oster. 1978. Quality of Irrigation Water. International
Irrigation Information Center. IIIC Publication 2:26-31. Silalahi, T.S. 1980. Studi Kualitas Fisika-Kimia Air Kali Cakung Sehubungan
dengan Daerah Industri Pulo Gadung di DKI Jakarta. Fakultas Pascasarjana, IPB. Bogor.
Sjamsuddin, H.U., I. Darmansjah dan B. Supriyanto. 1991. Dampak Lingkungan Industri terhadap Kehidupan. Majalah Lingkungan dan
Pembangunan. Jakarta. Soepardi, G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Jurusan Tanah, IPB. Bogor.
Solimum. 2002. Structural Equation Modelling SEM Lisrel dan AMOS.
Penerbit Universitas Negeri Malang. Malang. Sommers, L.E. 1980. Toxic Metals in Agricultural Crops . Department of
Agronomy, Purdue University. West Lavayette, Indiana. Sule, L.H. 1994. Dampak Pemanfaatan Lahan di Sekitar Tempat Pembuangan
Akhir TPA Sampah terhadap Pertumbuhan dan Kandungan Logam Berat Berbagai Tanaman Sayuran. Program Pascasarjana, IPB. Bogor.
Sunoko, H.R., I. Sumantri dan Budiono. 1994. Kadar Logam Berat di Perairan Muara Banjir Kanal Timur, Kotamadya Semarang. Di dalam
Setiapermana, D., Sulistijo dan H.P., Hutagalung Eds. Makalah Penunjang dalam Seminar Pemantauan Pencemaran Laut. Puslitbangos-
LIPI. Jakarta.
clxxxiv Supriyanto, I. dan A. Lubis. 1988. Kandungan Logam Berat dalam Sumber Air
Minum di DKI Jakarta. Buletin Penelitian Kesehatan. 16 2:20-25. Sutamihardja, R.T.M., K. Adnan dan H.S. Sanusi. 1982. Perairan Teluk Jakarta
Ditinjau dari Tingkat Pencemarannya. Fakultas Pascasarjana, IPB. Bogor.
Suwirma, S., S. Surtipanti dan L. Thamsil. 1980. Distribusi Logam Berat Hg, Pb, Cd, Cr, Cu, dan Zn dalam Tubuh Ikan. Majalah BATAN 3:9-16.
Suzuki, T. 1977. Metabolism of Mercurial Compound. In: Toxicology of Trace Elements. R.A Goyer and M.A. Mehlaman Eds. Halstead Press. New
York. pp. 1-39. Syndicate, S.S. 2002. Indikator Ekonomi. www.cps -sss.orgpetaekonomi
IEApril02.htmllp=it_en. The Centre for Social and Economic Research on The Global Environment
CSERGE. 1994. Economic Values and The Environment in The Development World. A Report to The UNEP. Nairobi.
Tietenberg, T. 1994. Environmental Economics and Policy. Harpercollins College Publishers. New York.
Vernberg, F.J. and W.B. Vernberg. 1974. Pollution and Physiology of Marine Organism. Academic Press. New York.
Wang, G. and L. Han. 1990. Economic Evaluation of Land Levelling in Weibei Dry Upland. Shaanxi Press. Cina.
Warford, J. and A. Schwab. 1992. Issues in Adjustment Lending Policies. Environment Policy and Research Division, World Bank. Washington.
Waldichuk, M. 1974. Some biological concerns in heavy metal pollution. In Pollution and Physiology of Marine Organism. Vernberg and Vernberg
ed. Academic Press. London. Widarti, A. 1996. Studi Permintaan Jasa Hidrologi Kawasan Taman Nasional
Gunung Gede Pangrango. Program Pascasarjana, IPB. Bogor. Wollast, R.G.B. and F.T. Mackenzie. 1975. Behavior of Mercury in Natural
System and Its Global Cycle. In Ecological Toxicology Research of a NATO Science Comm, Conf. Canada. Canada. pp. 145-146.
clxxxv
Lampiran 1. Tabel penyesuaian nilai tukar rupiah terhadap dolar AS periode 1999 - 2004
Tahun Nilai Rupiah1US
Penyesuaian
1999 8000
2000 8421
0,0526 2001
10219 0,2135
2002 9280
-0,0919 2003
8829 -0,0486
2004 9030
0,0228 Rata -rata
0,0297
Sumber : Badan Fiskal Nasional 2002 Syndicate2002
Bakrie Brothers 2003 BEJ Juni 2004
clxxxvi Lampiran 2. Tabel baku mutu logam berat untuk air golongan C dan D menurut
PP RI No. 82 Tahun 2001
Parameter Satuan
Baku mutu maks.
Golongan C
Golongan D
Hg ppm
0,002 0,005
Cd ppm
0,010 0,010
Pb ppm
0,020 1,000
Lampiran 3. Tabel baku mutu logam berat untuk air minum menurut Kep. MENKES RI No. 907MENKESSKVII2002
Parameter Satuan
Baku mutu maks.
Hg ppm
0,001 Cd
ppm 0,003
Pb ppm
0,010
Lampiran 4. Tabel baku mutu logam berat untuk air bersih menurut Kep. MENKES RI No 416MENKESPERIX1990
Parameter Satuan
Baku mutu maks.
Hg ppm
0,001 Cd
ppm 0,005
Pb ppm
0,050
Lampiran 5. Tabel baku mutu logam berat untuk perikanan air deras
Parameter Satuan
Baku mutu maks.
Hg ppm
0,01 Cd
ppm 0,01
Pb ppm
0,1 164
clxxxvii
Sumber : O-FISH 2002
I.
Lampiran 6. Tabel hubungan kualitas air dengan efisiensi pengolahan oleh air
Kelompok Kualitas air Turb NTU
Efisiensi Pengolahan
A 0 - 100
95,1 B
100- 1000 93,77
C 1000-2000
92,43 D
2000 82,19
Sumber : Kaderi 2001
Lampiran 7. Tabel baku mutu logam berat untuk usaha pembibitan ikan
No. Parameter
Satuan Baku mutu
maks.
1. Merkuri Hg
ppm 0,002
2. Timbal Pb
ppm 0,01
3. Kadmium Cd
ppm 0,01
4. Seng Zn
ppm 0,02
5. Krom Cr
ppm 0,05
6. Tembaga Cu
ppm 0,02
7. Arsen As
ppm 0,05
Sumber : DITJEN Budidaya DKP RI 2002
Lampiran 8. Tabel konsentrasi letal medium LC-50 logam berat untuk beberapa organisme air
Parameter Satuan Organisme Air
Ikan Kerang
Krustacea
Hg ppm
3,3 3,3 - 10
0,005 Cd
ppm 27
0,015 – 47 Pb
ppm 0,34
2,45 Cu
ppm 1 – 3,3
1 10 – 33
Cr ppm
33 - 100 100 - 300
100 Fe
ppm 5
100 - 300 33 – 100
Zn ppm
3,3 100 - 300
100 - 300
Sumber : Waldichuk 1974, test bioasai 48 jam. Cornell dan Miller 1995, test 96 jam.
clxxxviii Lampiran 9. Tabel baku mutu logam berat untuk air pertanian dengan tanah
tekstur halus pH 6,0 – 8,5
Parameter Satuan
Baku mutu maks.
Hg ppm
0,03
Cd ppm
0,05 Pb
ppm 10
Fe ppm
20 Al
ppm 2
As ppm
0,5 B
ppm 2 – 10
Cr ppm
1 Mn
ppm 10
Zn ppm
10 Ni
ppm 0,02
Se ppm
0,02 Co
ppm 5
F ppm
15
Sumber : Shainberg dan Oster 1978
Lampiran 10. Tabel baku mutu logam berat untuk tanaman hijau Allaway, 1968
Parameter Satuan
Kisaran normal
Hg Ppm
- Cd
Ppm 0,2 – 0,8
Pb Ppm
0,5 – 3,0
Lampiran 11. Tabel baku mutu logam berat dalam bahan pangan DITJEN POM DEPKES RI, 1989
clxxxix
Parameter Satuan
Baku mutu maks.
Hg Ppm
0,5 Cd
Ppm 1,000
Pb Ppm
2,000 Lampiran 12. Tabel baku mutu logam berat yang dapat diurai tanah
Parameter
Satuan
Baku mutu mak s.
Hg ppm
0,0003 Cd
ppm 0,0007
Pb ppm
0,003
kisaran tak tercemar maksimum di tanah menurut Peterson dan Alloway 1979, dalam Darmono, 1995
Batas maksimal residu Pb pada air yang alami air berfungsi alami menurut Koppe 1980 dan Pande dan Das 1980
Lampiran 13. Tabel pertumbuhan ekonomi dan industri Indonesia
Tahun Pertumbuhan
Tahun Pertumbuhan
1980 9,18
1992 7,54
1981 7,26
1993 8,22
1982 1,03
1994 7,54
1983 4,2
1995 8,22
1984 7,57
1996 7,82
1985 3,91
1997 4,7
1986 9,57
1998 -13,13
1987 6,36
1999 0,79
1988 9,08
2000 4,9
1989 9
2001 3,36
cxc 1990
7,22 2002
2,7 1991
7,25 2003
3,4
Rata-rata 5,32
Rasio 0,0532
Sumber : BPS 2002 dan Koran Kompas Maret 2003
Lampiran 14. Jenis industri yang limbahnya di buang ke Kali Cakung Dalam
No.
Jenis industri Jumlah industri
Logam berat Debit limbah unit
dominan literhari
1
Makananminuman 4
Hg 274200
2 Logam 2
Pb, Zn, Ni 27550
3 Plastik 2
Pb, Zn 24500
4 Kimia 2
Hg 87600
5 Percetakan 1
Cd, Pb 5000
6 Cat 2
Cd, Pb 62000
7 Kartonkertas 3
Cd, Pb 32000
8 Kimia pertanian 2
Hg, Cd, Pb 45000
9 Kendaraanbengkel 2
Pb, Hg 96300
10 Elektronika, Plating 4
Pb, Hg 22400
11 TekstilBenang 1
Cd, Pb 14650
Total 25
691200 Debit limbah litertahun
252288000
Sumber : Dinas Perindustrian DKI Jakarta, industri dan data lapang 2003
Lampiran 15. Tabel kualitas limbah industri Jenis Industri
Kualitas Limbah Rata-Rata Hg
Cd Pb
TDS TSS
Turbidity ppm
ppm ppm ppm
ppm NTU
Makananminuman 0,092
0,009 0,036
2664 1682
103 Logam
0,012 0,026
0,081 2025
1373 27
Plastik 0,009
0,039 0,045
2201 1876
79 Kimia
0,279 0,016
0,008 1286
867 45
Percetakan 0,031
0,087 0,052
976 1201
67 Cat
0,043 0,075
0,074 5265
2518 203
Kartonkertas 0,004
0,043 0,026
3834 3201
106 Kimia pertanian
0,088 0,061
0,039 1363
564 81
cxci Kendaraanbengkel
0,071 0,001
0,074 1417
451 176
Elektronika, Plating 0,058
0,011 0,023
763 643
39 TekstilBenang
0,067 0,073
0,089 4064
1939 134
Sumber : Hasil pengolahan data dari berbagai sumber industri, Dinas Perindustrian DKI, lapang 2003
Lampiran 16. Tabel beban limbah industri Jenis Industri
Beban Limbah Rata-Rata
Hg Cd
Pb TDS
TSS
Turbid ity
mghari mghari mghari mghari mghari
NTU lhari
Makananminuman
25226 2468
9871 730468800 461204400
28242600
Logam
331 716
2232 55788750
37826150 743850
Plastik
221 956
1103 53924500
45962000 1935500
Kimia
24440 1402
701 112653600
75949200 3942000
Percetakan
155 435
260 4880000
6005000 335000
Cat
2666 4650
4588 326430000 156116000
12586000
Kartonkertas
128 1376
832 122688000 102432000
3392000
Kimia pertanian
3960 2745
1755 61335000
25380000 3645000
Kendaraanbengkel
6837 96
7126 136457100
43431300 16948800
Elektronika, Plating
1299 246
515 17091200
14403200 873600
TekstilBenang
982 1069
1304 59537600
28406350 1963100
Total beban mghari
66245 16159
30286
1681254550 997115600
74607450
Kualitas limbah ppm
0,096 0,023
0,044 2432
1443 108
Sumber : Hasil pengolahan data dari berbagai sumber industri, Dinas Perindustrian DKI, lapang 2003
Lampiran 17. Tabel Data curah hujan DKI Jakarta periode 2000 – 2002
Bulan Curah Hujan mmbulan
Indeks Hari 2000
2001 2002
I II
Tidak Hujan
Januari 384,7
288,5 719,5
464,23 464,23
0,53 Pebruari
309,8 294
634 412,60
412,60 0,59
Maret 100,3
182,5 239,1
173,97 1,40
April 257,8
102 97,7
152,50 1,60
Mei 133
66,2 76,4
91,87 2,66
Juni 78,1
142 1,8
73,97 3,30
Juli 30,8
30,4 116,5
59,23 59,23
4,12 Agustus
34,2 88,7
40,97 40,97
5,96
cxcii September
29 10,8
13,27 18,41
Oktober 33,1
147,9 3
61,33 3,98
Nopember 175
128,9 47,6
117,17 2,08
Desember 84
116 108,2
102,73 2,38
Rata-rata mmbulan 146,99
244,26
Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi 745, Jakarta 2003 Keterangan : I = rata-rata curah hujan bulanan
II = rata-rata curah hujan bulan sampling
Lampiran 18. Tabel kualitas air sumber
Ulangan Kualitas Air Sumber
Bulan Hg
Cd Pb
TDS TSS
Turbidity ppm
ppm ppm ppm
ppm NTU
2003 Juli 0,0083
0,0033 0,0135
2163 1328
21 Agustus
0,0136 0,0086
0,0123 1408
804 11
2004 Januari 0,0008
ttd 0,0012
1002 125
9 Pebruari
0,0018 0,0005
0,0007 441
247 5
Rata-rata 0,006
0,003 0,007
1254 626
12
Lampiran 19. Tabel kualitas air kali
Kualitas Air Kali Parameter
Satuan
2003 2004
Juli Agustus
Januari Pebruari
II. Fisika
Warna
coklat coklat hitam kuning coklat
kuning coklat
Bau
berbau berbau
sedikit berbau sedikit berbau
TDS ppm
2923 1124
TSS ppm
1265 748
Turbidity NTU
86 14
10 13
DHL
µmhocm
2835 1900
1002 679
cxciii Suhu Air
o
C 39
37,5 32
34,5
III. Kimia
PH 6,5
6,65 6,8
6,75 Raksa Hg
ppm 0,0138
0,0134 0,0133
0,0117 Kadmium Cd
ppm 0,0091
0,0108 0,009
0,0087 Timbal Pb
ppm 0,0147
0,0165 0,0127
0,0121 Besi Fe
ppm 0,02
0,023 0,0043
0,0078 Mangan Mn
ppm 0,96
0,70 0,36
0,15 Kalsium Ca
ppm 1,33
1,74 1,11
0,66
Magnesium Mg
ppm 0,89
1,36 0,07
0,61 Selenium Se
ppm 0,029
0,011 Amonia NH
3
ppm 1,44
0,83
0,28 0,37
Nitrat NO
3 -
ppm 22
12 9
10 Nitrit NO
2 -
ppm 1,6
0,42 Klorida Cl
-
ppm 74,2
12,1 Minyak Bumi
ppm 0,54
0,87 0,23
0,12 Lampiran 20. Tabel kualitas air tanah
Kualitas Air Tanah Parameter
Satuan
2003 2004
Juli Agustus
Januari Pebruari
IV. Fisika
Warna
agak keruh agak keruh
Bau
tidak berbau tidak berbau
tidak berbau tidak berbau
TDS ppm
1847 1175
TSS ppm
463 348
Turbidity NTU
19 9
4 7
DHL
µmhocm
1232 650
112 347
cxciv Suhu Air
o
C 32
30,2 30,5
31
V. Kimia
PH 7,1
7,12 7
7 Raksa Hg
ppm 0,00065
0,00071 0,00095
0,00089 Kadmium Cd
ppm 0,00055
0,00044 0,00156
0,00142 Timbal Pb
ppm 0,00036
0,00021 0,00173
0,0013 Besi Fe
ppm 0,62
1,02 0,69
0,47 Mangan Mn
ppm 1,51
0,6 0,15
0,001 Kalsium Ca
ppm 0,85
0,43
Magnesium Mg
ppm 0,34
0,91 0,0018
ttd Selenium Se
ppm 0,0008
ttd Amonia NH
3
ppm 1,29
0,09 0,21
0,0045 Nitrat NO
3 -
ppm 12
8 8,3
6 Nitrit NO
2 -
ppm 0,34
0,27 Klorida Cl
-
ppm 11,7
1,22 Minyak Bumi
ppm 0,152
0,86 0,023
0,046 Lampiran 21. Tabel kualitas air keluar kali
Ulangan Kualitas Air Keluar Kali
Bulan Hg
Cd Pb
TDS TSS
Turbidity ppm
ppm ppm
ppm ppm
NTU
2003 Juli 0,013
0,0087 0,0124
3047 1510,5
80 Agustus
0,0133 0,012
0,0098 21
2004 Januari 0,0082
0,009 0,006
10 Pebruari
0,0094 0,00071 0,0076
995,4 656
12
Rata-rata 0,011
0,007 0,009
2021,2 1083,3
30,8
cxcv Lampiran 22. Tabel kadar logam berat tanaman padi dan gabah
Ulangan
Logam Berat Tanaman Padi
Logam Berat Gabah Bulan
Hg Cd
Pb Hg
Cd Pb
ppm ppm ppm
ppm ppm
ppm
2003 Mei 0,0086
0,0082 0,0015
0,0053 0,0082
0,0115 Juni
0,01 0,0093
0,0017 0,0091
0,0109 0,0186
Nopember 0,0082
0,009 0,0208
0,0056 0,0089
0,0153 Desember
0,0106 0,0101
0,024 0,0094
0,0119 0,0228
Rata-rata 0,0094
0,0092 0,0192
0,0074 0,0100
0,0171
Lampiran 23. Tabel kadar logam berat ikan air tawar
Ulangan Hg
Cd Pb
ppm ppm
ppm
1a 0,0072
- 0,0143
1b 0,00934
0,0192 0,0121
2a 0,00923
0,0263 0,0147
2b -
- -
3a 0,0125
0,0247 0,0151
3b -
- -
4a 0,011
0,016 0,009
4b 0,017
0,0132 0,027
Rata-rata 0,0162
0,0249 0,011
Keterangan : Ulangan 1, 2, 3, dan 4 berturut -turut bulan Mei, Juni, Nopember, dan Desember tahun 2003; a= sampel daging ikan nila; b = sampel daging ikan gabus
Lampiran 24. Tabel hubungan kualitas air kali dengan interest rekreasi
Kualitas Air Orang yang Melakukan Rekreasi
Jumlah orang Rasio
A 23
0,46 B
18 0,36
C 17
0,34 D
15 0,3
3D 14
0,28 9D
10 0,2
81D
cxcvi
Keterangan : Responden = 50 orang; Kualitas air menurut PP RI No. 82 tahun 2001
Lampiran 25. Tabel kadar logam berat air kali dan air tanah tahun 2004
Ulangan Logam Berat Air Kali
Logam Berat Air Tanah Bulan
Hg Cd
Pb Hg
Cd Pb
ppm ppm ppm
ppm ppm
ppm
Januari 0,0133
0,009 0,0127
0,00095 0,00156
0,00173 Pebruari
0,0117 0,0087
0,0121 0,00089
0,00142 0,0013
Maret 0,0078
0,0079 0,0112
0,00081 0,00066
0,00132 April
0,008 0,0082
0,012 0,00083
0,00051 0,00165
Mei 0,0084
0,0071 0,0115
0,00086 0,00058
0,00172 Juni
0,009 0,0092
0,0134 0,00098
0,00057 0,0019
Juli 0,011
0,0087 0,0149
0,001 0,00048
0,002 Agustus
0,0145 0,0094
0,016 0,00099
0,00061 0,0019
September 0,01
0,0098 0,0171
0,0011 0,00068
0,002 Oktober
0,0245 0,0173
0,0287 0,00123
0,0008 0,0024
Nopember 0,0123
0,009 0,0127
0,00151 0,00154
0,0045 Desember
0,0104 0,0087
0,0131 0,00149
0,00133 0,0043
Lampiran 26. Tabel kadar logam berat tanaman padi dan gabah tahun 2004
Ulangan Logam Berat Tnm Padi
Logam Berat Gabah Bulan
Hg Cd
Pb Hg
Cd Pb
ppm ppm
ppm ppm
ppm ppm
Januari -
- -
- -
- Pebruari
0,00147 0,0023
0,00420 -
- -
Maret 0,0044
0,00272 0,0081
- -
- April
0,0049 0,0045
0,0092 -
- -
Mei 0,0058
0,0082 0,0103
0,0048 0,005
0,0108 Juni
0,0093 0,0092
0,0149 0,0094
0,0101 0,0195
Juli -
- -
- -
-
cxcvii Agustus
- -
- -
- -
September -
- -
- -
- Oktober
- -
- -
- -
Nopember -
- -
- -
- Desember
- -
- -
- -
Lampiran 27. Tabel kadar logam berat ikan air tawar tahun 2004
Ulangan Logam Berat Ikan Air Tawar
Bulan Hg
Cd Pb
ppm ppm
ppm
Januari -
- -
Pebruari 0,0030
0,0061 0,0058
Maret 0,0051
0,0142 0,0062
April 0,0083
0,0197 0,013
Mei 0,0095
0,0228 0,0142
Juni 0,0116
0,027 0,0154
Juli -
- -
Agustus -
- -
September -
- -
Oktober -
- -
Nopember -
- -
Desember -
- -
Lampiran 28. Hubungan Hg air dengan Hg Biota Fajri, 2001
cxcviii
0.002 0.003
0.009
0.002 0.003
0.009
0.001 0.002
0.003 0.004
0.005 0.006
0.007 0.008
0.009 0.01
0.002 0.004
0.006 0.008
0.01 0.012
0.014 Kadar Hg Air ppm
Kadar Hg Biota Ikan ppm
Lampiran 29. Hubungan Cd air dengan Cd Biota Darmono, 1995
0.05 0.1
0.15 0.2
0.25 0.3
0.05 0.1
0.15 0.2
0.25 Kadar Cd Air ppm
Kadar Cd Biota Ikan ppm
Lampiran 30. Hubungan Pb air dengan Pb Biota Fajri, 2001
cxcix
0.007 0.006
0.026
0.005 0.01
0.015 0.02
0.025 0.03
0.0000 0.0100
0.0200 0.0300
0.0400 Kadar Pb Air ppm
Kadar Pb Biota Ikan ppm
Lampiran 31. Analisis nilai manfaat langsung
cc
NILAI MANFAAT LANGSUNG Rptahun
290.388.871,68 a. Pemanfaatan sebagai air minum dan air bersih
Nilai manfaat langsung kotor
Jumlah KK yang memanfaatkan KK
583,50 Jumlah pemanfaatan sebagai air minum
m3KKhari 0,013
Jumlah pemanfaatan sebagai a ir mandi m3KKhari
0,200 Jumlah pemanfaatan sebagai air cuci. dll
m3KKhari 0,384
Harga bahan baku air minum PAM Rpm3
1.000,00 Harga air mandi PAM
Rpm3 1.000,00
Harga air cuci. dll PAM Rpm3
1.000,00 Lama pemakaian air
haritahun 365,00
Total nilai manfaat langsung kotor sebagai air minum Rptahun
2.726.112,00 Total nilai manfaat langsung kotor sebagai air bersih
Rptahun 124.378.860,00
Total nilai manfaat langsung kotor Rptahun
127.104.972,00
Nilai pembiayaan
Rata-rata biaya pembuatan sumur Rpsumur
3.525.000,00 Rata-rata biaya peralatan sumur dan air
Rpsumur 165.000,00
Umur pakai sumur tahun
14,25 Umur pakai peralatan sumur dan air
tahun 1,90
Rata-rata jumlah KK yang memanfaatkan air sumur KKsumur
6,00 Rata-rata biaya perawatan sumur dan alat
Rptahun 106.000,00
Total pembiayaan Rptahun
32.607.973,68
Nilai manfaat langsung
Total nilai manfaat langsung hanya sebagai air bersih Rptahun
91.770.886,32 Total nilai manfaat langsung
Rptahun 94.496.998,32
b. Pemanfaatan sebagai air irigasi tanaman padi Nilai manfaat langsung kotor