perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kongnitif, afektif dan psikomotor secara seimbang Suryosubroto, 2003: 55.
Selain itu, menurut Thoha 1994: 1 bahwa evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan
instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan. Instrumen atau alat ukur yang biasa digunakan dalam evaluasi
adalah tes. Arikunto 2008: 53 menyatakan bahwa tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dengan
cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan.
Tes untuk mengukur berapa banyak atau berapa persen pembelajaran dicapai setelah satu kali pertemuan adalah postes atau tes akhir. Disebut tes akhir
karena sebelum memulai pelajaran guru mengadakan tes awal atau pretes. Kegunaan tes ini ialah terutama untuk dijadikan pertimbangan dalam
memperbaiki rencana pembelajaran. Dalam hal ini, hasil tes tersebut dijadikan umpan balik dalam meningkatkan mutu pembelajaran Daryanto, 1999: 195-
196.
III. METODE PENELITIAN
A. Waktu dan tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 20152016 di SMP Negeri 21 Bandar Lampung yaitu pada bulan Oktober 2015.
B. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil SMP Negeri 21 Bandar Lampung tahun pelajaran 20152016. Sampel penelitian ini
adalah siswa kelas VII G sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas VII D sebagai kelas kontrol yang masing-masing kelas berjumlah 29 siswa. Pengambilan sampel
menggunakan teknik purposive sampling. Teknik ini menurut Budiyono, 2003: 35 bahwa purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan khusus sehingga layak dijadikan sampel.
C. Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain pretes-postes tak ekuivalen. Kelas eksperimen diberi perlakuan dengan model pembelajaran TPS,
sedangkan kelas kontrol menggunakan metode diskusi. Hasil pretes, postes dan N- gain pada kedua kelompok subyek dibandingkan.
Struktur desainnya sebagai berikut:
Keterangan :
I = Kelompok eksperimen, II = Kelompok kontrol, O
1
= Pretes O
2
= Postes ; X
1
= model pembelajaran TPS ; X
2
= menggunakan metode diskusi dimodifikasi dari Riyanto, 2001: 43
Gambar 2. Desain penelitian tak ekuivalen
D. Prosedur Penelitian
Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu prapenelitian dan pelaksanaan penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Prapenelitian
Kegiatan yang dilakukan pada prapenelitian sebagai berikut :
a. Membuat surat izin penelitian pendahuluan ke SMPN 21 Bandar
Lampung tempat diadakannya penelitian. b.
Mengadakan observasi ke SMPN 21 Bandar Lampung, untuk mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang akan diteliti.
c. Menetapkan sampel penelitian untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol.
d. Membuat perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus, Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran RPP dan Lembar Kerja Siswa LKS e.
Membuat instrument evaluasi yaitu soal pretestpostes untuk mengukur penguasaan materi oleh siswa.
Kelompok Pretes Perlakuan
Postes I
O
1
X
1
O
2
II O
1
X
2
O
2
f.
Membuat lembar observasi aktivitas belajar siswa.
g. Pembuatan angket tanggapan siswa terhadap model pembelajaran
kooperatif tipe TPS
2. Pelaksanaan Penelitian
Mengadakan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif TPS untuk kelas eksperimen dan dengan metode diskusi untuk
kelas kontrol. Penelitian ini direncanakan sebanyak tiga kali pertemuan. Pretes diberikan diawal pembelajaran pada pertemuan pertama dan posttes
diberikan setelah pembelajaran berlangsung di pertemuan ke tiga. Langkah-langkah pembelajaran kelas eksperimen dengan menggunakan
model TPS sebagai berikut:
1 Kelas Eksperimen Menggunakan Model Tipe TPS
Kegiatan Guru Kegiatan siswa
Sintak Think Pair Share
Kegiatan Pendahuluan
a. Mengadakan pretes tentang materi ciri-
ciri makhluk hidup Pertemuan 1 b.
Menyajikan tujuan pembelajaran
c.
Guru memberikan apersepsi kepada siswa agar tertarik pada pelajaran,
Pertemuan 1: dengan cara guru
memerintahkan seorang siswa berdiri di depan kelas. Kemudian guru meminta
siswa tersebut untuk menarik napas dan menghembuskannya secara perlahan.
Lalu guru bertanya kepada siswa yang
lainnya, ”Proses apakah yang terlihat, kemudian sebutkan ciri-ciri makhluk
hidup lain yang kalian ketahui?”
Pertemuan
2:
dengan cara guru bertanya kepada siswa,
”
apakah tumbuhan termasuk makhluk hidup?
Jika ya, Apakah tumbuhan juga bergerak?”
Pertemuan 3:
dengan cara guru mengajukan pertanyaan, “Mengapa
makhluk hidup harus berkembangbiak sebagai salah satu ciri makhluk hidup?
karena fungsi berkembang biak bagi makhluk hidup adalah agar makhluk
hidup dapat menghasilkan keturunan
untuk mempertahankan kepunahan”.
d.
Guru memberikan motivasi kepada siswa:
Pertemuan 1:
“Dengan cara guru memberikan informasi kepada siswa
bahwa dengan mempelajari materi ciri- ciri makhluk hidup, maka kita akan bisa
lebih memahami ciri-ciri makhluk hidup yang ada di sekitar kita dalam
kehidupan sehari-hari seperti bernapas, bergerak, memerlukan makan nutrisi.
”
Pertemuan 2:
“Dengan cara guru menunjukkan bidang ilmu pengetahuan
lain yang relevan dalam mempelajari a.
Menjawab soal pretes
b. M endengarkan
penjelasan guru c.
Menjawab pertanyaan yang
diberikan guru
d. Mendengarkan
penjelasan yang diberikan oleh guru.