Tanggal Surat Nomor Surat Lampiran

2. Pembuka Surat

❿➀ m ➁➂ ➃➄ su r ➄ t t ➀ r ➅➆ ri ➅ ➄ ri ➁ ➀ ➁ ➀ r ➄ p ➄ ➁➄➇ i ➄ n su r ➄ t y ➄ n ➇ ➅➆➈ ➀ rl ➂ ➃ ➄ n s ➀ ➁➄➇➄ i ➃ ➀ l ➀ n ➇ ➃➄➈➄ n s ➀ ➁➂➄ h su r ➄ t. ➉➀ ti ➄ p ➁ ➄➇ i ➄ n itu ➅ ➆➈ ➀ rl ➂ ➃➄ n u n tu k m ➀ l ➀ n ➇ ➃➄➈ ➄ i isi su r ➄ t t ➀ r ➊ ➀ ➁ ➂ ➋ . ➌➄➇ i ➄ n - ➁ ➄➇ i ➄ n itu ➄ ➅➄ l ➄ h ➍ 1 ➎ t ➄ n ➇➇ ➄ l su r ➄ t, ➍ 2 ➎ n o m o r su r ➄ t, ➍ 3 ➎ l ➄ m p ir ➄ n su r ➄ t, ➍ ➏ ➐ ➄ ➑ ➄➋➄➂ ➈ ➀ ➒ ➆ ➐ ➄ ➑ ➊ ➂ ➒ ➄➋ ➓ ➔ ➄ ➑ ➄ → ➄➋ ➊ ➂ ➒ ➄➋ ➅➄ ➣ ↔ ➊ ➄ ➑ ➄ → ➈ ➀ → ➁ ➂ ➃ ➄ ↕

a.Tanggal Surat

➙ ➄ ➣ ➇➇ ➄ ➑ ➊ ➂ ➒ ➄➋ ➁ ➀ ➒➛ ➂ ➣ ➇ ➊ ➆ ➂ ➣ ➋➂ ➃ → ➀ → ➁ ➀ ➒ ➆➋➄ ➐ ➂ ➃➄ ➣ ➃ ➀ ➈ ➄ ➅ ➄ ➈ ➀➣ ➀ ➒ ➆ → ➄ ➊ ➂ ➒ ➄➋ ➃ ➄➈ ➄ ➣ ➊ ➂ ➒ ➄➋ ➆➋➂ ➅➆➋➂ ➑ ➆ ➊ ↕ ❿➀➣ ➂ ➑ ➆ ➊ ➄ ➣ ➋➄ ➣ ➇ ➇➄ ➑ ➊ ➂ ➒ ➄➋ ➋➆ ➅➄ ➃ ➈ ➀ ➒ ➑ ➂ ➅ ➆ ➅ ➄ ➐ ➂ ➑ ➂ ➆ ➣ ➄ → ➄ ➃➜➋➄ ➃➄ ➒ ➀➣ ➄ ➣ ➄ → ➄ ➃➜➋➄ ➊ ➂ ➅➄ ➐ ➋ ➀ ➒➝ ➄ ➣ ➋➂ → ➈ ➄ ➅ ➄ ➃ ➀ ➈ ➄ ➑ ➄ ➊ ➂ ➒ ➄➋ ↕ ➉➀➑ ➄ ➣ ➞ ➂ ➋ ➣ y ➄ ➓ ➈ ➀➣ ➂ ➑ ➆ ➊ ➄ ➣ ➋➄ ➐ ➂ ➣ ➅➆ ➋➂ ➑ ➆ ➊ ➃ ➄ ➣ ➞ ➂ ➇➄ ➅ ➀➣ ➇➄ ➣ ➑➀➣ ➇ ➃ ➄➈ ➓ ➋➆ ➅ ➄ ➃ ➅➆ ➊ ➆ ➣ ➇ ➃ ➄➋ ➄➋➄➂ ➋➄ ➣ ➅ ➄ ➃ ➜ → ➄➄ ➅ ➆ ➄➋➄ ➊ ↕ ❿ ➄ ➅➄ ➄ ➃ ➐ ➆ ➒ ➋➄ ➣ ➇ ➇➄ ➑ ➊ ➂ ➒ ➄➋ ➋➆ ➅ ➄ ➃ ➅➆ ➁ ➀ ➒ ➆ ➃➄ ➣ ➋➄ ➣ ➅➄ ➁➄ ➝ ➄ ➄➈ ➄ ➈ ➂ ➣ ↕ Contoh: Kepala Surat 13 Maret 2006

b. Nomor Surat

Nomor surat perlu selalu dicantumkan pada setiap surat dinas yang keluar. Nomor surat berfungsi untuk mempermudahkan penyimpanan surat dan menemukannya kembali jika sewaktu-waktu diperlukan. Alat untuk mengetahui unit asal surat, alat untuk mengetahui banyakknya surat yang keluar, alat pengukur kegiatan instansibadan usaha yang berkaitan dengan surat menyurat pada periode tertentu, dan sebagai alat referensi. Kata nomor yang dituliskan dengan lengkap diikuti tanda titik dua atau jika nomor itu disingkat no penulisannya diikuti tanda titik, kemudian diikuti tanda titik dua. Garis miring y ➟ n ➠ ➡ ➢➠➤ ➥➟ k ➟ n ➦➟ l ➟ m n o m o r ➡➟ n ➧➨➡ ➩ su r ➟ t ti ➡ ➟ k ➡ ➢ ➡➟ h u lu i ➡ ➟ n ti ➡➟ k ➡ ➢ ik u ti ➫ ➭➟ si ➟ ➥ ➠ k ➟ t ➟ h u n ➡ ➢ tu li ➫ ➧➟ n ➡ ➩ n ➠➟ n l ➩ n ➠ k ➟ p , ➡ ➟ n ti ➡➟ k ➡ ➢ ik u ti t ➟ n ➡➟ ➯ ➟ ➲ ➟ ➟➭ ➟ p u n . Contoh: Nomor : 284ABIII2006 No : 284ABIII2006 Keterangan: 284 : Kode nomor urut surat keluar AB : Kode intern kode instansi III : Bulan pembuatan surat 2006 : Kode tahun

c. Lampiran

Bagian lampiran tidak semuanya harus dicantumkan apabila, surat tersebut tidak melampirkan sesuatu. Jika bersama surat tersebut ada sesuatu yang dilampirkan, apa yang tidak dilampirkaan hendaknya dituliskan dengan lengkap. Akan tetapi, jika tidak ada yang dilampirkan dalam surat tersebut, kata lampiran tidak perlu dicantumkan dalam surat. Kata lampiran yang dituliskan dengan lengkap diikuti tanda titik dua atau jika lampiran tersebut disingkat lamp., penulisannya diikuti tanda titik dan tanda titik dua. Kemudian dicantumkan jumlah yang dilampirkan, tidak diikuti tanda baca apa pun. Huruf pada awal kata di tulis dengan huruf kapital, sedangkan kata yang lain ditulis dengan huruf kecil semua. Jika bilangan yang menunjukkan jumlah barang pada lampiran yang dapat dituliskan dengan satu atau dua kata, bilangan tersebut dituliskan dengan huruf. Akan tetapi, jika bilangan itu dituliskan lebih dari dua kata, penulisannya harus dengan angka. Contoh: ➳➵ m p ir ➵ n : Dua Berkas Lamp : Empat eksemplar Lampiran : 117 eksemplar

d. Hal atau Perihal Surat