Uji Validitas Uji Reliabilitas

31 pre pre post S S S S g    max 2 = Jika 1 indikator setiap sub keterampilan dilaksanakan 1 = Jika tidak satupun indikator setiap sub keterampilan dilaksanakan Supatmo, 2009: 13

3.8 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 1. Analisis Data

Untuk menganalisis kategori tes hasil belajar siswa digunakan skor gain yang ternormalisasi. N-gain diperoleh dari pengurangan skor postest dengan skor pretest dibagi oleh skor maksimum dikurang skor pretest. Jika dituliskan dalam persamaan adalah Keterangan: g = gain N  post S = Skor postest pre S = Skor posttest max S = Skor maksimum Kategori: Tinggi : 0,7  N-gain  1 Sedang : 0,3  N-gain 0,7 Rendah : N-gain 0,3 Meltzer 2002 dikutip oleh Marlangen 2010: 34 Untuk menganalisis peningkatan hasil belajar siswa digunakan skor pretest dan posttest. Peningkatan skor antara tes awal dan tes akhir dari variabel tersebut merupakan indikator adanya peningkatan atau penurunan hasil 32 belajar pada pembelajaran fisika antara model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan NHT, sedangkan penilaian KPS dilakukan dengan observasi saat proses pembelajaran menggunakan lembar observasi. Data KPS siswa berupa lembar observasi yang mencakup lima aspek penilaian yaitu mengamati, merumuskan hipotesis, menginterpretasi data, menerapkan konsep, dan berkomunikasi. Proses analisis untuk data KPS siswa adalah sebagai berikut: a Skor yang diperoleh dari masing-masing siswa adalah jumlah skor dari setiap soal. b Persentase keterampilan proses dihitung dengan rumus Pengkategorian keterampilan proses adalah sebagai berikut 81 – 100 Sangat baik 61 – 80 Baik 41 – 60 Cukup 21 – 40 Kurang 20 Sangat Kurang Muhibin Syah dalam Marnasusanti, 2007: 30

2. Pengujian Hipotesis

1. Uji Normalitas Untuk menguji apakah sampel penelitian merupakan jenis distribusi normal, dapat dilakukan dengan uji statistik non- = × 100 33 parametrik Kolmogrov-Smirnov. Caranya adalah menentukan terlebih dahulu hipotesis pengujiannya yaitu: O H : data terdistribusi secara normal 1 H : data tidak terdistribusi secara normal Pedoman pengambilan keputusan: 1 Nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas 0,05 maka distribusinya adalah tidak normal. 2 Nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas 0,05 maka distribusinya adalah normal. 2. Uji Hipotesis Jika data terdistribusi normal maka pengujian hipotesis dalam penelitian menggunakan statistik parametrik tes. 1 Uji T Untuk Dua Sampel Bebas Independent Sample T Test Uji ini dilakukan untuk membandingkan dua sampel yang berbeda bebas. Independent Sample T Test digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang tidak berhubungan. Adapun hipotesis yang akan diuji adalah Hipotesis Pertama O H : Tidak ada perbedaan rata-rata KPS siswa pada pembelajaran fisika antara model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan NHT. 34               2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 _____ 2 ____ 1 1 1 2 1 1 n n n n s n s n X X t 1 H : Ada perbedaan rata-rata KPS siswa pada pembelajaran fisika antara model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan NHT. Pengambilan keputusan berdasarkan nilai signifikansi atau nilai probabilitas.  Jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0,05 maka O H diterima.  Jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0,05 maka O H ditolak. Hipotesis Kedua O H : Tidak ada perbedaan rata-rata hasil belajar siswa pada pembelajaran fisika antara model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan NHT. 1 H : Ada perbedaan rata-rata hasil belajar siswa pada pembelajaran fisika antara model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan NHT. Rumus perhitungan Independent Sample T Test adalah sebagai berikut : 35 Dimana t adalah t hitung. Kemudian t tabel dicari pada tabel distribusi t dengan α = 5 : 2 = 2,5 uji 2 sisi dengan derajat kebebasan df n-2. Setelah diperoleh besar t hitung dan t tabel maka dilakukan pengujian dengan kriteria pengujian sebagai berikut : Kriteria pengujian  O H diterima jika -t tabel  t hitung  t tabel  O H ditolak jika -t hitung -t tabel atau t hitung t tabel Pengambilan keputusan berdasarkan nilai signifikansi atau nilai probabilitas.  Jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0,05 maka O H diterima.  Jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0,05 maka O H ditolak. Priyatno, 2010: 32-41 2 Uji Data Dua Sampel Tidak Berhubungan Independen Pada penelitian ini jika data tidak terdistribusi normal maka untuk menguji data dari dua sampel yang tidak berhubungan menggunakan Uji Mann-Whitney. Hipotesis Pertama O H : Tidak ada perbedaan rata-rata KPS siswa pada pembelajaran 36 fisika antara model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan NHT. 1 H : Ada perbedaan rata-rata KPS siswa pada pembelajaran fisika antara model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan NHT. Pengambilan keputusan berdasarkan nilai signifikansi atau nilai probabilitas.  Jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0,05 maka O H diterima.  Jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0,05 maka O H ditolak. Hipotesis Kedua O H : Tidak ada perbedaan rata-rata hasil belajar siswa pada pembelajaran fisika antara model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan NHT. 1 H : Ada perbedaan rata-rata hasil belajar siswa pada pembelajaran fisika antara model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan NHT. Pengambilan keputusan berdasarkan nilai signifikansi atau nilai probabilitas.  Jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0,05 maka O H diterima. 37  Jika nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0,05 maka O H ditolak.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Perbedaan hasil belajar siswa atara model pembelajaran NHT (numbered head together) dengan stad (student team achievment division pada konsep laju reaksi)

3 10 173

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Pengaruh strategi pemecahan masalah “ideal” dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap kemampuan berpikir kritis matematik siswa

1 10 208

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

PERBANDINGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

0 0 12