Hubungan Dana Pihak Ketiga DPK Dengan Pembiayaan
                                                                                23
bermasalah  atau  NonPerformingFinancingNPF.  Ada  beberapa  pengertian pembiayaan bermasalah, yaitu:
15
a.  Pembiayaan  yang  didalam  pelaksanaannya  belum  mencapai  atau  memenuhi target yang diinginkan oleh pihak bank.
b.  Pembiayaan  yang  memiliki  kemungkinan  timbulnya  resiko  dikemudian  hari bagi bank dalam arti luas.
c.  Mengalami  kesulitan  didalam  penyelesaian  kewajiban-kewajibannya,  baik dalam  bentuk  pembayaran  kembali  pokoknya  dan  atau  pembayaran  bunga,
denda keterlambatan serta ongkos-ongkos bank  yang menjadi  beban nasabah yang bersangkutan.
d.  Pembiayaan dimana pembayaran kembalinya dalam bahaya, terutama apabila sumber-sumber  pembayaran  kembali  yang  diharapkan  diperkirakan  tidak
cukup  untuk  membayar  kembali  pembiayaan,  sehingga  belum  memenuhi target yang diinginkan oleh bank.
e.  Pembiayaan  dimana  terjadi  cidera  janji  dalam  pembayaran  kembali  sesuai perjanjian,  sehingga  terdapat  tunggakan  atau  ada  potensi  kerugian  di
perusahaan  nasabah  sehingga  memiliki  kemungkinan  timbulnya  resiko  di kemudian hari bagi bank dalam arti luas.
15
Veithzal Rivai dan Andria Permata Veithzal, Credit Management Hand Book, Teori, Konsep, Prosedur, dan Aplikasi Panduan Praktisi Mahasiswa, Bankir, dan Nasabah, Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 2006, h. 475
24
f.  Mengalami kesulitan didalam penyelesaian kewajiban-kewajibannya terhadap bank, baik dalam bentuk pembayaran kembali pokoknya, pembayaran bunga,
pembayaran  ongkos-ongkos  bank  yang  menjadi  beban  nasabah  yang bersangkutan.
g.  Pembiayaan  golongan  perhatian  khusus,  kurang  lancar,  diragukan  dan  macet serta golongan lancar yang berpotensi menunggak.
Untuk  mengetahui  besarnya  NPF  suatu  bank,  BI  menginstruksikan perhitungan NPF dalam laporan keuangan perbankan nasional sesuai surat edaran No.
623DPNP  tanggal  31  Mei  2004,  tentang  perhitungan  Rasio  Keuangan  Bank  yang dirumuskan sebagai berikut:
Non Performing Financing NPF =
Rasio  tersebut  ditujukan  untuk  mengukur  tingkat  permasalahan  pembiayaan yang  dihadapi  bank  syariah.  Dimana  semakin  tinggi  rasio  ini  menunjukkan  kualitas
pembiayaan  bank  syari‟ah  semakin  buruk.  Nilai  rasio  ini  kemudian  dibandingkan dengan  kriteria  kesehatan  NPF  bank  syari‟ah  yang  ditetapkan  oleh  Bank  Indonesia
seperti yang tertera dalam tabel berikut.
Tabel 2.1 Kriteria Kesehatan
Non Performing Financing NPF Bank Syariah No.
Nilai NPF Predikat
                                            
                