commit to user 2
Provisi bank dan bunga bank 3
Premi asuransi 4
Biaya surveyor inspection certificate 5
Biaya sertifikat mutu quality certificate 6
Biaya surat keterangan negara asal SKA certificate of origin 7
Biaya sertifikat kesehatan veterinary certificate health certificate
8 Biaya karantina tanaman phitosanitary certificate
B. Freight Forwarder
1. Pengertian Freight Forwarder
Jasa Freight Forwarding adalah: usaha yang ditujukan untuk mewakili kepentingan pemilik barang, untuk mengurus semua kegiatan
yang diperlukan bagi terlaksananya pengiriman dan penerimaan barang melalui transportasi darat, laut dan udara yang dapat mencakup kegiatan
penerimaan, penyimpanan, sortasi, pengepakan, penandaan pengukuran, penimbangan, pengurusan penyelesaian dokumen, penerbitan dokumen
angkutan, klaim asuransi, atas pengiriman barang serta penyelesaian tagihan dan biaya-biaya lainnya berkenaan dengan pengiriman barang-barang
tersebut sampai dengan diterimanya barang oleh yang berhak menerimanya. Keputusan Menteri Perhubungan No. KM10 Tahun 1988 tentang Jasa
Pengurusan Transportasi.
commit to user 2.
Aktivitas Freight Forwarder Berikut ini disajikan beberapa aktivitas freight forwarding :
a. Di negara eksportir
1 Memilih rute perjalanan barang, moda transportasi dan
pengangkut yang sesuai, kemudian memesan ruang muat space
2 Melaksanakan penerimaan barang, menyortir, mengepak,
menimbang berat, mengukur dimensi, kemudian menyimpan barang dalam gudang
3 Mempelajari letter of credit barang, peraturan negara tujuan
ekspor, negara transit, negara impor kemudian mempersiapkan dokumen-dokumen yang lain
4 Melaksanakan transportasi barang ke pelabuhan lautudara,
mengurus izin Bea dan Cukai, kemudian menyerahkan barang ke pihak pengangkut
5 Membayar biaya-biaya handling serta membayarkan freight
6 Mendapatkan Bill of Lading Air Waybill dari pihak pengangkut
7 Mengurus asuransi transportasi barang dan membantu
mengajukan klaim kepada pihak asuransi bila terjadi kehilangan kerusakan atas barang
commit to user b.
Di laut 1
Memonitor perjalanan sampai ke pihak penerima, berdasarkan info dari pihak pengangkut dan agen forwarder di negara
transittujuan c.
Di negara importir 1
Melaksaksanakan penerimaan barang dari pihak pengangkut 2
Mengurus izin masuk pada Bea Cukai serta menyelesaikan bea masuk dan biaya-biaya yang timbul di pelabuhan transittujuan
3 Melaksanakan transportasi barang dari pelabuhan ke tempat
penyimpanan barang di gudang 4
Melaksanakan penyerahan barang kepada pihak consignee, dan melaksanakan pendistribusian barang bila diminta
3. Pengepakan Peti Kemas Container
a. Pola Pengepakan FCL Full Container Load
FCL : shipper dan consignee bertanggung jawab untuk mengisi dan membongkar peti kemas.
shipper angkutan
consignee CY CY
Gambar 2.1 Sumber : RP. Capt. Suyono
FCL FCL
commit to user Prosedur pengepakan FCL adalah :
1 Peti kemas yang disupply oleh carrier atau dipinjam dari
kontainer kering di stuffing oleh shipper di gudang shipper atau tempat lainnya. Setelah itu peti kemas disegel oleh Bea Cukai.
2 Peti kemas yang disegel dibawa oleh shipper atau oleh freight
kontainer ke CY container yard milik perusahaan pelayanan atau terminal yang ditunjuk carrier.
3 Di pelabuhan bongkar carrier mengurus pengangkutan dari peti
kemas yang dibongkar dari CY dari pelayaran atau CY lain yang ditunjuk oleh carrier atas biaya carrier.
4 Dari CY consignee atau freight forwarding mengirim muatannya
dalam peti kemas di Bea Cukai untuk mengangkat peti kemas kemudian ke gudangnya untuk di stripping atas biaya consignee.
Tanggung jawab Shipper : Semua biaya untuk mengangkut peti kemas kosong ke gudang
shipper, stuffing peti kemas dan mengangkat ke CY dari carrier menjadi beban shipper.
Tanggung jawab Carrier : 1
Bertanggung jawab terhadap peti kemas dan isinya setelah menerimanya dari shipper di CY, carrier pelabuhan
2 Bertanggung jawab memuat peti kemas ke atas kapal.
3 Di pelabuhan bongkar, bertanggungjawab penuh membongkar
peti kemas dari kapal dan mengangkut ke CY carrier atau CY pelabuhan.
commit to user Tanggung jawab carrier berhenti setelah menyerahkan peti
kemas kepada consignee atau kepada CY pelabuhan. b.
Pola Pengepakan LCL Less Than Container Load LCL dapat diartikan sebagai muatan yang dimasukkan ke dalam
peti kemas dan membongkarnya kembali. Dikerjakan oleh perusahaan pelayaran atau cargo consolidator
muatan EMKL. Mereka bertanggung jawab untuk memuat dan membongkar isi dari peti kemas.
shipper consignee
shipper angkutan
consignee shipper
consignee CFS
CFS Gambar 2.2
Sumber : RP. Capt. Suyono Prosedur pengepakan LCL :
1 Muatan dari beberapa shipper yang akan dikirim ke berbagai
consignee diterima oleh carrier di CFS container freight satation
2 Carrier memuat ke peti kemas yang telah diisi oleh berbagai
shipper oleh shipper tunggal ke atas kapalnya 3
Di pelabuhan tujuan, peti kemas yang sudah di bongkar dari kapal dibawa oleh pelayaran atau freightendder ke CFS untuk di
stripping 4
Barang-barang secara parcel dapat diambil oleh berbagai consignee atau dikirim ke dalam muatannya.
LCL LCL
commit to user Tanggung jawab Shipper :
Shipper bertanggung jawab sampai barangnya masuk CFS dari carrier.
Tanggungjawab Carrier : 1
Bertanggung jawab atas barang sejak waktu barang diterima dari shipper dan bertanggung jawab untuk stuffing dari kiriman
barang jenis LCL ke dalam peti kemas atas biayanya dan memasukkan peti kemas ke atas kapal
2 Di tempat tujuan, carrier bertanggung jawab untuk membawa
peti kemas yang dibongkar dari kapal ke CFS shipper dan memberi muatan LCL ke masing-masing consignee atas biaya
carrier.
C. Jenis Tarif di Pelabuhan