Proses Pengeringan Gabah TINJAUAN PUSTAKA

20 Peranan udara di dalam proses pengeringan adalah sebagai tempat pepapasan dan penampungan uap air yang keluar dari bahan, dan juga bertindak sebagai penghantar panas kebahan yang dikeringkan.

2.7 Proses Pengeringan Gabah

Didalam biji-bijian terdapat air bebas dan air terikat. Air bebas terdapat pada permukaan biji-bijian, diantara sel-sel dan dalam pori-pori,air ini mudah teruapkan pada pengeringan. Air terikat yaitu air yang berikatan dengan protein, selulosa, pectin, zat tepung dan sebagai zat-zat yang terkandung dalam gabah. Air terikat memang sulit untuk diuapkan, memerlukan beberapa perlakukan dan ketekunan seperti halnya terhadap beberapa faktor yang berpengaruh dalam pengeringan antara lain temperature, kelembaban, kecepatan udara serta kegiatan membolak-balik gabah selama pengeringan kartasapoetra, 1994. Air yang diangkut dari bijian berlangsung dengan proses penguapan. Perubahan air menjadi uap air terjadi pada permukaan gabah untuk itu air harus didifusikan terlebih dahulu kepermukaan lalu diuapkan. Energi panas harus cukup untuk menguapkan air dan juga untuk mendifusikan air. Panas yang dipancarkan kedalam bijian akan melalui tiap biji secara individu. Setelah menerima panas, maka penguapanpun terjadi dari permukaan biji sampai kedalam biji. Pada saat proses pengeringan terjadi, perpindahan massa dari bahan ke udara dalam bentuk uap air terjadi pengeringan pada permukaan bahan. Setelah itu tekanan uap air pada permukaan bahan akan menurun. Setelah kenaikan suhu terjadi pada setiap bahan, maka terjadi proses pergerakan air secara difusi dari bahan ke permukaannya dan seterusnya proses penguapan bahan terjadi. Akhirnya setelah air berkurang, tekanan uap air bahan akan menurun sampai terjadi keseimbangan dengan udara sekitarnya Taib dkk, 1998. Dengan pengeringan kadar air gabah diharapkan menurun mula-mula dari 25 sampai 15-13, pada kadar air tersebut gabah siap untuk pengolahan lebih lanjut. Universitas Sumatera Utara 21 Menurut Taib dkk, 1994 pengeringan buatan dapat dilakukan dengan dua metode yaitu : 1 Pengeringan tumpukan batch drying, dimana bahan masuk dalam ruang pengering sampai pada pengeluaran hasil pengering, kemudian dimasukan bahan berikutnya. 2 Pengeringan kontinyu atau berkesinambungan continous drying, dimana pemasukan dan pengeluaran bahan berjalan terus.

2.8 Pengaruh pengeringan terhadap a