TEMUAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
                                                                                baca tulis
baca tulis
baca tulis
Nilai terendah
25 30
40 40
60 55
Nilai tertinggi
70 70
80 75
85 85
Rata-rata nilai
50,33 49,67
57,28 57.04
71,94 70
Siswa belajar
tuntas 35, 67
35,67 93,33
93.33
Dari  hasil  peningkatan  keterampilan  membaca  menulis  permulaan  diatas dapat digambarkan pada grafik 11.
Gambar 11. Grafik Perbandingan Nilai Pra Tindakan, Siklus I dan Siklus II Dari  hasil  analisa  data  perbandingan  keterampilan  membaca  dan  menulis
permulaan  pada  tabel  7  dapat  disimpulkan  bahwa  terjadi  peningkatan  nilai keterampilan  membaca  dan  menulis  permulaan.  Pada  tahap  pra  tindakan  nilai
terendah untuk membaca yang semula 25 meningkat menjadi 40 pada siklus I dan
25 70
30 70
40 80
40 75
60 85
55 85
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
nilai siswa
baca tulis
baca tulis
baca tulis
pratindakan siklus I
siklus II
keterampilan membaca menulis permulaan
Grafik Perbandingan Nilai
nilai terendah nilai tertinggi
rata - rata nilai siswa belajar tuntas
60 pada siklus II. Sedangkan nilai terendah pada tahap pra tindakan untuk menulis semula  30  meningkat  menjadi  40  pada  siklus  I  dan  55  pada  siklus  II.  Nilai
tertinggi untuk membaca pada tahap pra tindakan 70 meningkat menjadi 75 pada siklus  I  dan  85  pada  siklus  II.  Untuk  nilai  menulis  pada  tahap  pra  tindakan  70
meningkat  menjadi  75  dan  85.  Nilai  rata  –  rata  yang  diperoleh  juga  mengalami peningkatan  dari  tahap  pra  tindakan  untuk  nilai  membaca  yang  semula  50,33
menjadi  57,  28  pada  siklus  I  dan  71,94  pada  siklus  II,  untuk  menulis  dari  49,67 menjadi 57,02 dan 70. Ketuntasan siswa yang  semula pada kondisi pra tindakan
0    meningkat  pada  siklus  I  sebesar  35,67    dan  siklus  II  93,33  .  Hal  ini menunjukkan bahwa dari 15 siswa yang melakukan pembelajaran remedial hanya
1  siswa  yang  tidak  dapat  mencapai  ketuntasan.  Peneliti  mengamati  bahwa  siswa yang  tidak  tuntas  adalah  siswa  yang  seharusnya  bersekolah  bagi  anak  yang
berkebutuhan  khusus.  Siswa  ini  mengalami  cacat  tubuh  yang  memerlukan perhatian khusus.
Dari hasil observasi kegiatan siswa dan guru dapat dilihat pada tabel 9. Tabel 9. Nilai perbandingan kegiatan guru dan siswa pada siklus I dan siklus II.
Keterangan Siklus I
Siklus II Peningkatan
Kegiatan siswa 3,00
3,40 0,4
Kegiatan guru 3,07
3,28 0,21
Rata - rata 3,035
3,34 0,315
Dari  hasil  penilaian  perbandingan  kegiatan  guru  dan  siswa  pada  siklus  I dan  II  terjadi  peningkatan.  Kegiatan  siswa  pada  siklus  I  sebesar  3,00  meningkat
menjadi  3,40  pada  siklus  II    penungkatan  yang  terjadi  adalah  0,4  dan  kegiatan guru pada silus I sebesar 3,07 meningkat menjadi 3,28 pada siklus II peningkatan
yang terjadi 0,21. Rata rata nilai yang didapat pada siklus I sebesar 3,035 dan pada siklus II sebesar 3,34. Hasil tersebut diatas dapat dilihat pada gambar 12.
3 3.07 3.4 3.28
0.4 0.21
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5
jumlah nilai
Grafik Perbandingan Nilai Kegiatan Siswa dan Guru
kegiatan siswa kegiatan guru
rata - rata
Gambar 12. Grafik perbandingan nilai kegiatan siswa dan guru Melihat  data  yang  telah  diberikan  di  atas  terbukti  bahwa  pembelajaran
remedial  dapat  meningkatkan  keterampilan  membaca  dan  menulis  permulaan pada  mata  pelajaran  Bahasa  Indonesia  siswa  kelas  I  SDN  Ngoresan  Surakarta
Tahun  pelajaran  20092010.  Berdasarkan  peningkatan  keterampilan  membaca menulis  permulaan  telah  tercapai  maka  pelaksanaan  Penelitian  Tindakan  Kelas
PTK ini dianggap cukup dan diakhiri pada siklus ini.