32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pembuatan Sediaan Krim Tabir Surya
Sediaan krim tabir surya dibuat dengan menggunakan formula standar krim tabir surya Mitsui 1997, formula tersebut dimodifikasi dengan tanpa
menggunakan titanium dioksida, dan penambahan minyak biji gandum sebagai bahan aktif. Konsentrasi minyak biji gandum yang digunakan adalah 5, 7,5,
10 dan 12,5. Warna krim tabir surya yang dihasilkan pada Formula 0 basis krim
adalah putih, sedangkan Formula 1 basis krim + oksibenzon + oktil metoksisinamat, Formula 2 minyak biji gandum 5, Formula 3 minyak biji
gandum 7,5, Formula 4 minyak biji gandum 10 dan Formula 5 minyak biji gandum 12,5 berwarna putih kekuningan, yang jika semakin tinggi konsentrasi
minyak biji gandum semakin kuning juga warna krim yang dihasilkan dan memiliki wangi khas dari minyak tersebut. Hasil sediaan dapat dilihat pada
Lampiran 2, halaman 46.
4.2 Evaluasi Mutu Fisik Sediaan 4.2.1 Pengujian homogenitas
Pengujian homogenitas dilakukan dengan cara sejumlah tertentu sediaan yang jika dioleskan pada sekeping kaca atau bahan transparan lain yang cocok,
maka sediaan harus menunjukkan susunan yang homogen dan tidak terlihat adanya butiran kasar Ditjen POM RI, 1979.
Universitas Sumatera Utara
33 Pada sediaan krim tabir surya yang diformulasikan, tidak ditemukan
adanya butiran kasar pada kaca objekdari berbagai konsentrasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sediaan krim tabir surya adalah homogen. Hasil
pengujian homogenitas dapat dilihat pada Lampiran 4, halaman 46.
4.2.2 Pengamatan stabilitas sediaan Tabel 4.1 Data pengamatan terhadap stabilitas sediaan krim tabir surya
No Formula
Pengamatan setelah Selesai
dibuat 1 minggu 4 minggu
8 minggu 12
minggu X Y Z X Y Z X Y Z X Y Z X Y Z
1. F0
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- 2.
F1 -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
3. F2
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- 4.
F3 -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
5. F4
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- 6.
F5 -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
Keterangan: F0 : Blanko basis krim
F1 : Basis krim + Oksibenzon 2 + Oktil metoksisinamat 5 F2 : Oksibenzon 2 + Oktil metoksisinamat 5 + Minyak biji gandum 5
F3 :Oksibenzon 2 + Oktil metoksisinamat 5 + Minyak biji gandum 7,5 F4 : Oksibenzon 2 + Oktil metoksisinamat 5 + Minyak biji gandum 10
F5 : Oksibenzon 2 + Oktil metoksisinamat 5 + Minyak biji gandum 12,5 X: Perubahan warna
Y: Perubahan bau Z : Pecahnya emulsi
- :Tidak terjadi perubahan + : Terjadi perubahan
Kestabilan formulasi obat dapat dideteksi dalam beberapa hal dengan suatu perubahan dalam penampilan fisik, warna, bau, rasa dan tekstur dari
formulasi tersebut. Umumnya suatu emulsi dianggap tidak stabil secara fisik jika semua atau sebagian dari cairan fase dalam tidak teremulsikan dan membentuk
suatu lapisan yang berbeda pada permukaan atau dasar emulsi. Oleh sebab itu,
Universitas Sumatera Utara
34 perlu dilakukan uji evaluasi selama 3 bulan dan dianggap sebagai stabilitas
minimum yang harus dimiliki oleh suatu emulsi Ansel, 2005. Perubahan bau dapat disebabkan karena pengaruh kimia maupun
biologis. Oksidasi oleh oksigen yang ada di udara terhadap lemak atau minyak merupakan salah satu reaksi kimia yang sering menyebabkan perubahan bau atau
ketengikan. Sedangkan perubahan bau pada krim karena pengaruh biologis oleh mikroba ataupun jamur Diniyanti, 2015.
Hasil pengamatan stabilitas sediaan krim tabir surya setelah penyimpanan 1, 4, 8, 12 minggu dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Berdasarkan hasil pengamatan stabilitas sediaan yang diperoleh pada Tabel 3.1 di atas maka menunjukkan seluruh sediaan dari setiap formula tidak
mengalami perubahan warna, bau, pemecahan emulsi pada minggu ke- 1, 4, 8 dan 12. Hal ini menunjukkan bahwa sediaan stabil secara fisik.
4.2.3 Pengukuran pH sediaan Tabel 4.2 Hasil pH awal sediaan krim tabir surya saat selesai dibuat
Formula pH
Rata-rata I
II III
F0 7,50
7,50 7,50
7,50 F1
7,70 7,70
7,70 7,70
F2 7,90
7,90 7,90
7,90 F3
7,90 7,90
7,90 7,90
F4 7,90
7,90 7,90
7,90 F5
7,90 7,90
7,90 7,90
Keterangan: F0 : Blanko basis krim
F1 : Basis krim + Oksibenzon 2 + Oktil metoksisinamat 5 F2 : Oksibenzon 2 + Oktil metoksisinamat 5 + Minyak biji gandum 5
F3 :Oksibenzon 2 + Oktil metoksisinamat 5 + Minyak biji gandum 7,5 F4 : Oksibenzon 2 + Oktil metoksisinamat 5 + Minyak biji gandum 10
F5 : Oksibenzon 2 + Oktil metoksisinamat 5 + Minyak biji gandum 12,5
Universitas Sumatera Utara
35 Pengukuran pH sediaan krim tabir surya diukur menggunakan pH meter
dimana dilakukan pengulangan tiga kali setiap sediaan. Hasil pengukuran pH sediaan pada saat selesai dibuat dapat dilihat pada Tabel 3.2 dan hasil setelah
penyimpanan 12 minggu dapat dilihat pada Tabel 3.3 di bawah ini.
Tabel 4.3 Hasil pH sediaan krim tabir surya setelah penyimpanan 12 minggu
Formula Waktu minggu
1 4
8 12
F0 7,50
7,43 7,07
6,73 F1
7,70 7,53
6,87 6,47
F2 7,90
7,80 7,33
7,13 F3
7,90 7,37
7,13 6,77
F4 7,90
7,63 7,47
7,12 F5
7,90 7,67
7,53 7,20
Keterangan: F0 : Blanko basis krim
F1 : Basis krim + Oksibenzon 2 + Oktil metoksisinamat 5 F2 : Oksibenzon 2 + Oktil metoksisinamat 5 + Minyak biji gandum 5
F3 :Oksibenzon 2 + Oktil metoksisinamat 5 + Minyak biji gandum 7,5 F4 : Oksibenzon 2 + Oktil metoksisinamat 5 + Minyak biji gandum 10
F5 : Oksibenzon 2 + Oktil metoksisinamat 5 + Minyak biji gandum 12,5
Derajat keasaman atau pH sediaan terjadi pada krim tabir surya yaitu seluruh sediaan mengalami penurunan pH setelah penyimpanan 12 minggu. Hal
ini disebabkan oleh pengaruh kondisi lingkungan seperti udara selama penyimpanan dimana oksigen dapat mempengaruhi kestabilan dari zat-zat yang
mudah teroksidasi seperti halnya minyak Khairan, 2015. Hasil pengukuran pH terhadap 6 formula krim tabir surya menunjukan
nilai pH yang sedikit basa dikarenakan penggunaan Trietanolamin yang memiliki pH yang sangat basa sehingga dapat meningkatkan pH sediaan, tetapi pH sediaan
masih berada dalam pH netral dengan rentang hasil pengukuran berada pada pH 6,47-7,90. Hasil ini tidak memenuhi persyaratan pH kulit, dimana pH krim yang
Universitas Sumatera Utara
36 baik harus masuk ke dalam rentang pH normal kulit yaitu 5,0-6,8. Jika pH krim
tidak sesuai dengan pH kulit maka akan menyebabkan iritasi kulit. Akan tetapi nilai pH produk kulit berdasarkan SNI 16-4399-1996
syarat mutu sediaan krim tabir surya yaitu 4,5-8 dan sediaan kosmetik krimlotion komersial yaitu 7,2-8,4.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pH krim tabir surya masih tergolong aman karena pH krim yang terlalu asam dapat menyebabkan iritasi pada kulit sedangkan
untuk pH krim yang terlalu basa dapat menyebabkan kulit menjadi keringAhmad, dkk., 2013; Amnuaikit dan Prapaporn, 2013; Mayawati, dkk., 2014;
Purwaningsih, dkk., 2015; SNI,1996.
4.2.4 Penentuan tipe emulsi sediaan
Penentuan tipe krim dilakukan dengan cara sejumlah tertentu diletakkan di kaca objek, ditambahkan satu tetes metilen biru, diaduk dengan batang
pengaduk, bila metilen biru tersebar merata berarti sediaan tipe minyak dalam air, tetapi jika warna hanya berupa bintik-bintik biru, berarti sediaan tipe air dalam
minyak Ditjen POM RI, 1985. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, sediaan tabir surya
mempunyai tipe minyak dalam air ma karena metilen biru dapat terlarut dan memberikan warna biru yang homogen. Hasil penentuan tipe emulsi sediaan dapat
dilihat pada Lampiran 3,halaman 46.
4.3 Pengujian Iritasi Terhadap Sukarelawan