Analisis Distribusi Usia Analisis Bivariat Perbedaan nilai laboratorium

5.2.2. Analisis Distribusi Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil penelitian terhadap dua kelompok hepatoma, didapatkan bahwa pada kelompok hepatoma dengan HBV didapatkan proporsi pasien yang berjenis kelamin pria lebih banyak dibandingkan wanita, dimana pasien pria sebanyak 13 orang 72,2 dan pasien wanita sebanyak 5 orang 27,8. Pada kelompok hepatoma dengan HCV juga didapatkan proporsi pasien berjenis kelamin pria lebih banyak dibandingkan wanita, yaitu sebanyak 7 orang 87,5 dan wanita sebanyak 1 orang 12,5. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hiotis et al pada 127 pasien hepatoma, didapatkan kelompok pasien hepatoma dengan HBV yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 85 orang 95, pasien berjenis kelamin wanita 4 orang 5. Pada kelompok pasien hepatoma dengan HCV juga didapatkan bahwa proporsi terbanyak menurut jenis kelamin adalah jenis kelamin pria sebanyak 30 orang 79 dan wanita sebanyak 8 orang 21 Hiotis et al, 2012. Hal ini menunjukkan bahwa baik pada kedua kelompok baik HBV dan HCV pasien dengan jenis kelamin laki-laki merupakan pasien terbanyak.

5.2.3. Analisis Distribusi Usia

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 26 pasien hepatoma, didapatkan bahwa untuk kelompok hepatoma dengan HBV didapatkan dengan usia terbanyak antara lain usia kurang dari 40-50 tahun. Sedangkan pada kelompok pasien hepatoma dengan HCV usia terbanyak yaitu rentang 40-50 tahun dan 70 tahun keatas. Hal ini mirip dengan penelitian yang dilakukan Hidayat dimana ditemukan kelompok pasien hepatoma dengan HBV terbanyak di usia 40-54 tahun yaitu sebanyak 17 pasien 45, dan pada kelompok hepatoma dengan HCV terbanyak di usia 51-69 tahun yaitu sebanyak 6 pasien 66,6 Hidayat, 2007. Universitas Sumatera Utara

5.2.4. Analisis Bivariat Perbedaan nilai laboratorium

Pada penelitian yang dilakukan terhadap 26 pasien hepatoma, dimana 18 pasien adalah pasien dengan HBV dan 8 pasien adalah pasien dengan HCV didapatkan nilai p-value adalah 0,003 p 0,05 terdapat perbedaan bermakna pada usia kedua kelompok. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hidayat yang mendapatkan perbedaan usia pada kedua kelompok nilai dengan nilai p-value adalah 0,009 p 0,05 . Onset hepatoma dengan HBV cenderung lebih muda 10 p tahun dibandingkan HCV. Transmisi penyakit, hepatitis kronis, serta ada tidaknya sirosis turut berperan dalam mempengaruhi onset terjadinya hepatoma Hidayat, 2007. Pemeriksaan AST dan ALT pada penelitian ini, tidak menunjukkan perbedaan bermakna pada kedua kelompok dengan p-value masing- masing p = 0,08 dan p= 0,824. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Hidayat yang mendapatkan perbedaan tidak bermakna pada AST p = 0,744 dan ALT p = 0,777. Meskipun tidak ada perbedaan bermakna pada kedua kelompok, dapat dilihat bahwa rerata nilai AST pada kelompok HBV dan HCV cenderung lebih tinggi dibandingkan nilai ALT pada kedua kelompok. Hal ini mendukung pernyataan Sacher yang menyatakan bahwa pada neoplasma primer ataupun sekunder kadar AST meningkat secara bermakna dibandingkan kadar ALT yang meningkat sedang ataupun tidak meningkat sama sekali Sacher, 2004. Pemeriksaan ALP dan gamma GT pada penelitian ini didapatkan p-value adalah 0,0024 p 0,05 untuk ALP dan p-value adalah 0,031 p 0,05 yang berarti ada perbedaan bermakna untuk nilai ALP dan gamma GT kedua kelompok. Hal ini mendukung pernyataan Akbar bahwa pada tumor hati kelainan yang sering ditemukan adalah peninggian fosfatase alkali dan gamma GT. Peningkaan kedua enzim ini juga terlihat pada kelainan saluran empedu. Pada hepatoma dapat terjadi obstruksi saluran Universitas Sumatera Utara empedu akibat penekanan masa tumor atau karena invasi sel tumor Akbar, 2009. Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh tanabe, yang mendapatkan hasil perbedaan bermakna pada ALP p = 0,0196 dan gamma GT p = 0,0001 Tanabe et al, 2007. Pemeriksaan kadar albumin dan PT pada penelitian ini didapatkan perbedaan tidak bermakna pada albumin p = 0,867 dan PT p= 0,636. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan Tanabe yang mendapatkan hasil perbedaan bermakna pada albumin p = 0,0004 dan PT p = 0,068 Tanabe et al, 2007. Pada penelitian ini didapatkan bahwa rerata nilai albumin di kelompok HCV cenderung lebih rendah dibandingkan nilai albumin pada kelompok HBV. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sacher yang menyebutkan bahwa kadar albumin serum secara teratur menurun apabila penyakit hepatoselular berlangsung parah selama 3 minggu, penurunan albumin juga mengisyaratkan gangguan fungsi masif dan memiliki nilai prognostik yang buruk Sacher, 2004. Nilai albumin terutama cenderung menurun pada keadaan sirosis, dimana penyebab HCV paling sering adalah sirosis. Pemeriksaan Hb pada penelitian ini mendapatkan perbedaan tidak bermakna pada kedua kelompok, yaitu dengan nilai p = 0,28. Pada penelitian ini didapati nilai rerata Hb pada kedua kelompok cenderung menurun dari nilai normal Hb. Hal ini mendukung pernyataan Cicalese yang menyatakan bahwa pada hepatoma sering dijumpai perdarahan yang bisa berasal dari varises maupun perdarahan lainnya, yang memungkinkan terjadinya anemia Cicalese, 2014. Pada penelitian ini didapatkan pada nilai trombosit tidak ada perbedaan bermakna pada trombosit p = 0,22 pada kedua kelompok. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh tanabe yang mendapatkan perbedaan bermakna nilai trombosit pada kedua kelompok. p=0,0003 Tanabe et al, 2007. Ada beberapa alasan yang menyebabkan Universitas Sumatera Utara hasil penelitian ini tidak berbeda secara bermakna, antara lain jumlah kasus sedikit dan pada pasien hepatoma jarang dilakukan pemeriksaan HbSAg dan Anti HCV untuk melihat etiologi penyebab ataupun sebagai superinfeksi.

5.2.5. Analisis Bivariat Perbedaan Hasil Radiologi