Katarak Karakteristik Katarak Kongenital di Poliklinik Mata RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2009-2014

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Prakalapakorn 2010, katarak bilateral terjadi pada 72 kasus, sedangkan 28 lainnya terkena katarak unilateral. Katarak bilateral OR=3.3; 95 CI=1.3 –8.1 terkait dengan berat badan lahir rendah, sementara katarak unilateral terjadi pada anak dari ibu primigravida OR=1.6; 95 CI=1.0 –2.7 Prakalapakorn et al, 2000-2004. Katarak bilateral didominasi oleh anak laki-laki dengan persentase 62 Haargaard et al, 2004. Penelitian yang dilakukan di Atlanta Bhatti et al, 2003 menyebutkan bahwa kejadian katarak kongenital sering mengenai satu mata unilateral. Penelitian ini juga menyebutkan bahwa tidak ada perbedaan resiko yang signifikan berdasarkan jenis kelamin. Sementara itu, sebuah penelitian di India SelatanEckstein,et al, 1996 menyebutkan bahwa ada perbedaan rasio 3:2 antara laki-laki dan perempuan. Hal ini disebabkan anak laki-laki lebih sering dibawa ke pengobatan medis. 2.5.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Katarak Kongenital Beberapa faktor yang dapat menyebabkan katarak kongenital, antara lain Nelson, 2008: 1. Developmental Variants Proses perkembangan awal dapat menyebabkan berbagai opasitas lensa kongenital. Opasitas berupa titik-titik yang menyebar atau seperti plak berwarna putih pada kapsul lensa sering ditemukan dan kadang- kadang melibatkan daerah subkapsular. Opasitas yang kecil di kapsul posterior bisa berhubungan dengan sisa hialoid primer sistem vaskular yang menetap Mittendorf dot, sedangkan pada kapsul anterior dapat dikaitkan dengan membran pupil pupillary membrane atau lapisan vaskuler lensa yang persisten. Katarak kongenital tipe ini biasanya stasioner dan jarang mengganggu penglihatan; meskipun pada beberapa orang dapat menjadi progresif. 2. Prematuritas Perubahan lensa pada neonatus preterm disebut katarak prematuritas. Katarak ini terlihat sebagai sekelompok vakuola kecil yang tersebar di sutura Y lensa. Katarak ini dapat dilihat dengan menggunakan oftalmoskopi dan terlihat jelas apabila pupil cukup berdilatasi. Patogenesisnya belum jelas. Pada kebanyakan kasus, opasitas akan menghilang secara spontan dalam beberapa minggu. 3. Mendelian Inheritance Katarak yang tidak berhubungan dengan penyakit lain biasanya terjadi secara herediter. Bentuk herediter yang paling umum adalah dominan autosomal. 4. Sindrom Infeksi Kongenital Katarak pada bayi dan anak dapat terjadi karena infeksi prenatal. Opasitas lensa dapat sering terjadi akibat sindrom infeksi kongenital toxoplasmosis, sitomegalovirus, sifilis, rubela, herpes simpleks. Katarak sekunder dapat terjadi pada infeksi perinatal lainnya, seperti poliomielitis, measles, influenza, varicella-zoster, dan vaccinia. 5. Gangguan Metabolik Katarak merupakan manifestasi tersering dari banyak penyakit metabolik, terutama gangguan metabolisme karbohidrat, asam amino, kalsium, dan tembaga. Pada setiap bayi dengan katarak kemungkinan galaktosemia menjadi pertimbangan utama. Pada galaktosemia infantil klasik, yaitu defisiensi galaktosa-1-fosfat uridil transferase, katarak yang terlihat biasanya tipe zonular dengan opasitas pada satu atau lebih perinuklear lensa dan sering disertai clouding pada nukleus. Pada juvenile-onset diabetes mellitus, perubahan lensa jarang terjadi. Beberapa anak dapat memiliki lensa dengan opasitas snowflake- like berwarna putih dan bervakuola. Katarak juga dapat berkembang dan matur secara cepat, bahkan dalam hitungan hari, terutama pada masa remaja. Kejadian pendahulunya bisa berupa miopia yang terjadi tiba-tiba karena perubahan densitas optikal lensa. Opasitas lensa kongenital dapat terlihat pada anak dari ibu diabetes dan prediabetes. Hipoglikemia pada neonatus dapat dihubungkan dengan kejadian awal katarak. Hipoglikemia ketotik juga dapat berhubungan dengan katarak. Katarak juga dapat dikaitkan dengan hipoparatiroid.Opasitas lensa kongenital dapat terlihat pada anak dengan ibu diabetes dan prediabetes. Perkembangan awal dari katarak ini dikaitkan dengan hipoglikemia. Hipoglikemia ketotik juga dapat menyebabkan katarak Nelson,2008. Masalah metabolik merupakan salah satu penyebab katarak pada anak. Masalah tersebut antara lain, hipoglikemia, mannosidosis, hipoparatiroid, diabetes maternal, dan galaktosemia Avery, 2005. 6. Kelainan Kromosom Opasitas lensa berbagai jenis dapat terjadi pada kelainan kromosom, termasuk trisomi 13, 18, dan 21. Sindrom Turner, beberapa sindrom delesi 11p, 13, 18p, 18q serta duplikasi 3q, 20p, 10q juga dapat mengakibatkan opasitas lensa. 7. Obat, Agen Toksik, dan Trauma Kortikosteroid merupakan penyebab penting katarak pada usia anak. Katarak yang disebabkan steroid biasanya berupa opasitas lensa subkapsular. Pada banyak kasus, akurasi penglihatan terganggu ringan ataupun sedang.Trauma pada mata merupakan penyebab utama katarak pada anak-anak. Opasifikasi lensa dapat terjadi karena kontusio atau trauma penetrasi.