dunia industri tampaknya terkait dengan kondisi ekonomi yang masih sangat buruk.
Titik awal pers Indonesia memasuki era industri adalah ketika diterbitkannya Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri pada Juli 1968.
Undang-undang ini memasukkan pers sebagai industri yang berhak mendapat pinjaman pemerintah, insentif pajak, dan insentif barang impor kertas koran.
2.5 Sifat media massa
Jenis Media SIFAT
Cetak 1. Dapat dibaca, di mana dan kapan saja.
2. Dapat dibaca berulang-ulang 3. Daya rangsang rendah
4. Pengolahan bisa mekanik, bisa elektris 5. Biaya relatif rendah
6. Daya jangkau rendah Radio
1. Dapat didengar bila ada siaran 2. Dapat didengar kembali bila diputar kembali
3. Daya rangsang rendah 4. Elektris
5. Relatif murah 6. Daya jangkau besar
Televisi 1. Dapat didengar dan dilihat bila ada siaran
2. Dapat dilihat dan didengar kembali, bila diputar kembali 3. Daya rangsang sangat tinggi
4. Elektris 5.Sangat mahal
6. Daya jangkau besar
Menurut Liputan6.com, perusahaan rokok Djarum tercatat menjadi perusahaan brand terbesar dalam belanja iklan televisi lokal terestrial nasional.
Djarum menghabiskan sedikitnya sekitar Rp 272.924 miliar sepanjang Mei 2015
di 13 televisi nasional. Sedangkan Traveloka memasang TVC paling sering di antara seluruh merek yang beriklan. Ini dikutip dari hasil riset AdsTensity, sebuah
aplikasi riset mengenai iklan televisi yang dibentuk oleh PT Sigi Kaca Pariwira. Kenaikan belanja iklan Djarum di posisi terbesar ini menggantikan Sampoerna
yang pada kuartal pertama Januari-Maret mendominasi belanja iklan televisi sekitar Rp 223 miliar selama 3 bulan.
bisnis.liputan6.comread2245569perusahaan-rokok-masih-jadi-pembelanja- iklan-terbanyak
Indonesia adalah salah satu negara dengan kategori negara berkembang di Asia Tenggara dengan populasi penduduk yang berada di urutan ketiga terbanyak
di dunia, setelah China dan India. Ukuran populasi ini menjadi potensi sekaligus tantangan bagi Indonesia, yang di satu sisi memiliki aset sumber daya manusia
yang besar, namun di sisi lain tidak mudah untuk menjadi sehat dan sejahtera. Terutama di lihat dari permasalahan besarnya jumlah perokok di Indonesia.
Rokok sudah dianggap sebagai bagian dari budaya masyarakat. Rokok adalah simbol pergaulan, terutama bagi kaum laki-laki. Dengan banyaknya jumlah
perokok aktif di Indonesia, bisa dipastikan bahwa kesehatan maupun kekuatan ekonomi Indonesia belum sepenuhnya sejahtera. Rokok ditambah dengan
minimnya tingkat sanitasi penduduk kota maupun desa menjadi penghambat masyarakat untuk bisa bersaing dengan masyarakat Ekonomi ASEAN yang lain.
Ditambah dengan kurangnya kesadaran perokok untuk tidak merokok di sekitar non-perokok.
2.3 Variabel Penelitian