3.3.2 Pembuatan Sampel Uji
Pembuatan sampel uji dilakukan dengan teknik penekanan dry compression moulding. Sebelum serbuk sampel dimasukkan ke dalam cetakan, dinding cetakan
terlebih dahulu diolesi dengan pelumas agar mempermudah proses penekanan. Serbuk Pr-Fe-B sebanyak 8 gram yang telah dicampur dengan polimer
dimasukkan ke dalam cetakan kemudian dilakukan kompaksi dengan hydraulic press dengan tekanan sampel 5 tonfcm
2
dan ditahan selama 2 menit untuk memperoleh sampel dengan kekuatan yang mencukupi agar mudah dikeluarkan dari cetakan dan
tidak rusak pada saat pengeringan. Hasil cetakan berupa pelet dengan ukuran rata-rata diameter 20 mm dan tebal 5 mm.
3.3.3 Proses Pengeringan dan Magnetisasi
Proses pengeringan pada bonded magnet permanen Pr-Fe-B dilakukan dengan cara pemanasan sampel yang telah dicetak dalam oven listrik dengan temperatur 150°C
dan ditahan selama 2 jam untuk bonded magnet dengan bakelit, sementara untuk bonded dengan resin epoksi dikeringkan pada suhu kamar selama 24 jam. Sampel
yang telah dikeringkan ini kemudian dimagnetisasi dengan menggunakan Impulse magnetizer. Sampel diberikan tegangan kejut sebesar 1.5 kV dan dengan arus rata-
rata 5.28 kA.
3.4 Karakterisasi
Karakterisasi yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi sifat fisis densitas, struktur mikro, kekerasan dan kuat tekan dan sifat magnet kurva histerisis dan kuat
medan magnet.
3.4.1 Densitas
Nilai densitas suatu sampel adalah ukuran kepadatan dari suatu sampel yang dapat dihasilkan dari beberapa cara. Salah satu metode yang paling sederhana adalah
dengan metode pengukuran dimensi, yaitu mengukur dimensi volume dan massa sampel. Densitas sampel dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut:
Universitas Sumatera Utara
= �
� Di mana = densitas sampel gcm
3
m = massa sampel g v = volume dimensi sampel cm
3
3.4.2 Struktur Mikro
Mikro struktur dapat dianalisis salah satunya dengan menggunakan pengujian menggunakan SEM-EDX. Tujuan dilakukannya pengujian ini adalah adalah untuk
mengetahui struktur mikro sampel serta mengetahui unsur yang terdapat dalam sampel tesebut.
3.4.3 Kekerasan
Pada penelitian ini digunakan pengukuran kekerasan dengan metode Brinell. Pengujian kekerasan dengan metode Brinell dilakukan dengan cara mengidentifikasi
permukaan logam dengan sebuah bola baja berdiameter 10 mm pada beban 3000 kg. Untuk metal ringan beban dikurangi hingga 500 kg untuk menghindari terjadinya
tekanan yang terlalu dalam, dan untuk logam yang sangat keras digunakan bola karbid tungsten untuk meminimalisir distorsi dari indenter. Beban diberikan dengan
standar waktu, biasanya 30 sekon, dan diameter lekukan hasil penekanan diukur dengan mikroskop daya rendah setelah beban dihilangkan. Permukaan yang akan
diuji harus relatif halus. Brinell Hardness Number BHN dinyatakan dengan persamaan di bawah ini:
�� = �
�2 � − �
2
− �
2
Di mana P = beban yang diberikan kg D = diameter bola mm
d = diameter lekukan hasil penekanan mm
Universitas Sumatera Utara
Harus diperhatikan bahwa satuan BHN adalah kilogram per millimeter kuadrat Dieter, 1986.
3.4.4 Kuat Tekan
Untuk pengujian kuat tekan menggunakan alat Universal Testing Machine UTM, yang memiliki maksimal beban 100 kN. Nilai kuat tekan dapat ditentukan dengan
persamaan berikut: � =
�
���
Di mana s = kuat tekan Pa P = beban yang diberikan kN
A = luas permukaan sampel yang dikenai beban mm
2
3.4.5 Sifat Magnet