Hubungan Proyeksi Kebutuhan Guru dengan Manajemen Pendidikan

31 Proyeksi kebutuhan personel pendidikan tergolong proyeksi yang kompleks karena kebutuhan personel ini dipengaruhi oleh berbagai faktor. Hal ini sesuai dengan pendapat Matin 2013:138 yaitu Kegiatan memproyeksikan kebutuhan personel pendidikan lebih sulit dan kompleks dibandingkan dengan melakukan proyeksi terhadap siswa, karena selain terdapat berbagai jenis tenaga pendidik dan kependidikan pada berbagai jenis dan jenjang pendidikan, perubahan kurikulum dan perubahan ketentuan beban kerja serta besar kelas ikut juga mempengaruhi perhitungan kebutuhan akan personel sistem pendidikan. Dari penjelasan diatas diketahui bahwa proyeksi kebutuhan guru merupakan proyeksi yang kompleks karena banyak faktor yang mempengaruhi. Sebelum melaksanakan proyeksi kebutuhan diperlukan proyeksi siswa. Salah metode untuk menghitung proyeksi siswa adalah kohort. Metode ini memerlukan beragam data beberapa tahun terakhir yang berurutan. Data yang digunakan harus berurutan dan minimal data dua tahun terakhir. Makin banyak maka hasil proyeksi akan semakin baik.

E. Hubungan Proyeksi Kebutuhan Guru dengan Manajemen Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu cara untuk mewujudkan manusia yang berkualitas yaitu manusia yang mampu mengembangkan dan menggunakan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka diperlukan pengelolaan yang baik yaitu dengan penerapan manajemen pendidikan. Manajemen pendidikan memilliki beberapa fungsi. Salah satu fungsi manajemen pendidikan yang memegang peranan penting dan merupakan pedoman atau strategi pendidikan yaitu perencanaan. Menurut Didin Kurniadi 32 Imam Machali 2013: 147 “perencanaan yang baik dan komitmen menjalankan dengan serius akan menghasilkan sesuatu yang baik”. Perencanaan pendidikan tidak dapat dipisahkan dan merupakan bagian dari manajemen pendidikan. Hal ini diungkapkan oleh H. E. Syarifudin 2011: 55 yaitu Perencanaan pendidikan merupakan bagian dari fungsi- fungsi manajemen pendidikan yang meliputi: perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, koordinasi, kepemimpinan, komunikasi serta pengawasan serta pemberdayaan sumber- sumber daya pendidikan baik manusia, sarana, biaya, teknologi dan informasi secara bermutu, efektif dan efisien serta memiliki relevansi dan didasarkan atas kreativitas dalam pelaksanaannya dan dalam rangka memenuhi tuntutan dan kebutuhan peserta didik dan masyarakat akan pendidikan. Karenanya perencanaan pendidikan merupakan bagian atau pelaksanaan dari manajemen pendidikan. Perencanaan bukan hanya bagian atau pelaksana dari manajemen pendidikan, perencanaan ini memegang peranan penting dan utama. Bahkan keberhasilan penerapan manajemen pendidikan dipengaruhi oleh baik buruknya perecanaan yang dibuat. Didin Kurniadi Imam Machali 2013: 139 menyebutkan bahwa Sebagai salah satu fungsi manajemen, perencanaan memiliki peran sangat penting dan utama, bahkan yang pertama di antara fungsi- fungsi manajemen yang lainnya. Begitu pentingnya perencanaan sehingga dikatakan, “Apabila perencanaan telah selesai dan dilakukan dengan benar, sesungguhnya sebagian pekerjaan besar telah selesai dilakukan.” Dipandang dari segi obyek, salah satu jenis perencanaan pendidikan yang bersifat kuantitatif yaitu perhitungan tentang kebutuhan sumber daya pendidikan atau proyeksi kebutuhan guru yang diperlukan untuk mencukupi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan di suatu jenjang pendidikan. Proyeksi kebutuhan guru ini termasuk salah satu dari delapan bidang garapan manajemen pendidikan 33 yaitu manajemen personalia atau personel sekolah. Menurut Tatang M. Amirin. et al. 2011: 69 menyebutkan bahwa “administrasi personel sekolah adalah segenap proses penataan yang bersangkut paut dengan masalah memperoleh dan menggunakan tenaga kerja untuk dan di sekolah secara efisien, demi tercapaiannya tujuan sekolah yang telah ditentukan seelumnya”. Dalam manajemen personalia atau personel sekolah ini terdapat berbagai proses kegiatan. Tatang M. Amirin. et al. 2011: 69 menyebutkan bahwa “segenap proses penataan pegawai meliputi semua proses atau cara memperoleh pegawai, penempatan dan penugasan, pemeliharaannya, pembinaannya, evaluasi serta pemutusan hubungan kerja”. Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa hubungan proyeksi kebutuhan guru dengan manajemen pendidikan yaitu merupakan salah satu bidang garapan manajemen pendidikan yaitu manajemen personalia atau personel sekolah. Jika dilihat dari fungsi manajemen pendidikan, proyeksi kebutuhan guru merupakan salah satu fungsi dalam manajemen pendidikan yaitu perencanaan. Perencanaan ini sangat berperan dalam menentukan keberhasilan pendidikan. Hal ini karena perencanaan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan dan pengelolaan pendidikan.

F. Pengertian dan Jenis Pendidik atau Guru