90 Kegiatan inti merupakan kegiatan utama dalam proses pembelajaran atau
dalam proses penguasaan pengalaman belajar learning experience peserta didik. Kegiatan inti dalam pembelajaran adalah suatu proses
pembentukan pengalaman dan kemampuan peserta didik secara terprogram yang dilaksanakan dalam durasi waktu tertentu. Kegiatan inti dalam
pendekatan saintifik ditujukan untuk terkonstruksinya konsep, hukum atau prinsip oleh peserta didik dengan bantuan dari guru melalaui langkah-
langkah kegiatan yang diberikan di muka. Kegiatan penutup ditujukan untuk dua hal pokok. Pertama, validasi terhadap
konsep, hukum atau prinsip yang telah dikonstruk oleh peserta didik. Kedua, pengayaan materi pelajaran yang dikuasai peserta didik.
2. Skenario Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
Skenario pembelajaran dengan pendekatan saintifik dirancang sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan memperhatikan langkah-langkahnya.
Rancangan skenario
tersebut dituangkan
pada langkah-langkah
pembelajaran yang terdiri atas kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
3. Model Discovery Learning
a. Konsep Discovery Learning Model Discovery Learning terjadi bila peserta didik tidak disajikan dengan
pembelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan mengorganisasi sendiri. Dasar ide ini bahwa peserta didik harus berperan aktif dalam belajar
di kelas. Mereka tidak diberi tahu tetapi mencari tahu. Model Discovery Learning memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui
proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan. Discovery temuan terjadi bila individu terlibat, terutama dalam penggunaan proses
mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip. Discovery dilakukan melalui observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi, penentuan
dan inferi. Proses tersebut disebut cognitive process sedangkan discovery itu sendiri adalah the mental process of assimilating concepts and principles
in the mind.
91
4. Langkah-langkah Operasional Implementasi dalam Proses Pembelajaran dengan Model Discovery Learning
Berikut ini langkah-langkah dalam mengaplikasikan model discovery learning Kemendikbud, 2013.
a. Stimulation StimulasiPemberian Rangsangan
Pada tahap ini peserta didik dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan kebingungannya, kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi,
agar timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. Disamping itu guru dapat memulai kegiatan pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan, anjuran
membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah.
Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat mengembangkan dan membantu peserta didik dalam
mengeksplorasi bahan. Dalam hal ini salah satu cara peemberian stimulus stimulation dengan menggunakan teknik bertanya yaitu dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat menghadapkan peserta didik pada kondisi internal yang mendorong eksplorasi. Dengan demikian
seorang Guru harus menguasai teknik-teknik dalam memberi stimulus kepada peserta didik agar tujuan mengaktifkan peserta didik untuk
mengeksplorasi dapat tercapai.
b. Problem Statement Pernyataan Identifikasi Masalah
Setelah dilakukan stimulasi, langkah selanjutya guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
informasidata masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis jawaban
sementara atas pertanyaan masalah menurut permasalahan yang dipilih itu, dirumuskan dalam bentuk pertanyaan, atau hipotesis, yakni pernyataan
statement sebagai jawaban sementara atas pertanyaan yang diajukan. Memberikan kesempatan peserta didik untuk mengidentifikasi dan
menganalisis permasalahan yang mereka hadapi, merupakan teknik yang berguna dalam membangun peserta didik agar mereka terbiasa untuk
menemukan suatu masalah.
92
c. Data Collection Pengumpulan Data
Ketika eksplorasi berlangsung guru juga memberi kesempatan kepada para peserta didik untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang
relevan untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis. Pada tahap ini berfungsi untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya
hipotesis. Dengan demikian peserta didik diberi kesempatan untuk mengumpulkan collection berbagai informasi yang relevan, membaca
literatur, mengamati objek, wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya. Konsekuensi dari tahap ini adalah peserta
didik belajar secara aktif untuk menemukan sesuatu yang berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi.
d. Data Processing Pengolahan Data
Pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data dan informasi yang telah diperoleh peserta didik baik melalui wawancara, observasi, membaca,
dan sebagainya, lalu ditafsirkan. Semua informai hasil bacaan, wawancara, observasi, dan sebagainya akan diolah, diklasifikasikan, bahkan bila perlu
dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu.
Data processing disebut juga dengan pengkodean coding kategorisasi yang berfungsi sebagai pembentukan konsep dan generalisasi. Dari generalisasi
tersebut peserta didik akan mendapatkan pengetahuan baru tentang alternatif jawaban penyelesaian yang perlu mendapat pembuktian secara
logis.
e. Verification Pembuktian
Pada tahap ini peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi dengan
temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil data processing Syah, 2004:244. Verificationbertujuan agar proses belajar akan berjalan dengan
baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui
contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya.
93 Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang ada,
pernyataan atau hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu itu kemudian dicek, apakah terjawab atau tidak, apakah terbukti atau tidak.
f. Generalization Menarik KesimpulanGeneralisasi
Tahap generalisasimenarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua
kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi. Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan prinsip-prinsip yang
mendasari generalisasi.
5. Model Pembelajaran Berbasis ProyekProject Based Learning a. Konsep Project Based Learning