1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Jumlah penduduk dunia terus bertambah dari waktu ke waktu. Di satu pihak jumlah penduduk yang besar mempunyai peran yang sangat penting bagi suksesnya
Pembangunan Nasional yaitu sebagai sumberdaya manusia yang potensial dan produktif dalam jumlah yang cukup banyak. Tapi di lain pihak jumlah penduduk
yang besar sangat mengganggu upaya pemerintah dalam hal pencapaian pemerataan kesejahteraan secara umum sehingga merupakan permasalahan dalam bidang
kependudukan yang memerlukan pemecahan lebih lanjut. Usaha untuk mengatasi laju pertumbuhan penduduk yang tinggi adalah
dengan menurunkan angka kelahiran. Dan salah satu cara bagi bangsa Indonesia untuk menurunkan angka kelahiran adalah dengan melaksanakan program
nasional Keluarga Berencana yang dimulai sejak tahun 1970. Kebijakan dan strategi program nasional Keluarga Berencana telah berkembang lebih maju
dengan Gerakan Keluarga Berencana Nasional. Program KB Nasional yang diamanatkan oleh GKBN Tahun 1999 adalah untuk meningkatkan kualitas
penduduk, dilaksanakan melalui pengendalian kelahiran, memperkecil angka kematian dan peningkatan kualitas program KB.
Berdasar hasil survei pendahuluan didapatkan hasil bahwa tersedianya alat-alat kontrasepsi melalui program perbaikan layanan, membaiknya
2
pengetahuan mengenai KB, penerangan yang baik kepada masyarakat, merupakan unsur-unsur yang amat penting dalam usaha mensukseskan program KB. Program
tersebut juga mencakup pemberian informasi yang akurat dan lengkap untuk Pasangan Usia Subur PUS mengenai pilihan-pilihan yang cocok dan
memungkinkan akseptor memilih secara bebas suatu metode yang paling sesuai dengan kebutuhan akseptor.
Jenis metode kontrasepsi yang telah diterapkan di Indonesia, yaitu: 1.
Metode Kontrasepsi Non Hormonal, antara lain : IUD, MOW, MOP, dan Kondom.
2. Metode Kontrasepsi Hormonal, antara lain : Implan, Suntikan, dan Pil.
Karena Program KB memiliki peran yang sangat penting untuk mengontrol laju pertumbuhan penduduk, maka untuk mensukseskannya perlu
perencanaan yang tepat. Disini peran peramalan atau yang sering disebut forecasting diperlukan. Forecasting adalah satu bagian yang harus
dipertimbangkan untuk membuat perencanaan. Dalam ilmu-ilmu sosial segala sesuatu serba tidak pasti atau selalu terjadi perubahan karena faktor-faktor yang
sangat kompleks. Oleh sebab itu perubahan-perubahan tersebut sukar untuk ditentukan sebelumnya secara pasti. Dalam hal ini kita perlu mengadakan
forecast. Salah satu aspek penting perencanaan adalah pembuatan keputusan
decision making, proses pengembangan dan penyeleksi sekumpulan kegiatan untuk memecahkan masalah. Tujuan dari peramalan sendiri adalah melihat bahwa
program-program yang telah dilaksanakan dapat digunakan untuk meningkatkan
3
pembuatan keputusan yang lebih baik. Pada dasarnya peramalan dilakukan berdasarkan pada data historis yang dianalisis dengan cara-cara tertentu. Data
historis tersebut dikumpulkan, dianalisis dan kemudian dipelajari untuk kemudian dihubungkan dengan perjalanan waktu. Dalam hal ini jelas kita dihadapkan
dengan ketidakpastian, oleh karena itu hal tersebut harus diperhitungkan. Tersedianya arsip data di BPMP KB dan KP memungkinkan dilakukan
proses peramalan. Ramalan jumlah peserta KB baru merupakan data yang menunjukkan tingkat keberhasilan pemerintah dalam membangkitkan kesadaran
masyarakat untuk ikut serta dalam program KB. Oleh karena itu, ramalan jumlah peserta KB baru ini sangat bermanfaat sebagai dasar perencanaan pemerintah.
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk kegiatan peramalan, salah satunya adalah menggunakan metode Runtun Waktu Time Series yang
dikenalkan pada tahun 1970 oleh George E. P. Box dan Gwilym M. Jenkins. Peramalan dengan metode ini memerlukan data historis minimal 50 data runtun
waktu. Model peramalan runtun waktu yang sangat terkenal adalah model ARIMA Autoregresive Integrated Moving Average. ARIMA merupakan teknik
yang memanfaatkan data masa lalu dan data sekarang untuk menghasilkan peramalan jangka pendek yang akurat.
Seiring dengan perkembangan teknologi komputer, kegiatan peramalan sangat terbantu. Penggunaan teknologi komputer akan mempercepat proses
peramalan dan biasanya para pengambil keputusan membutuhkan waktu yang cepat untuk mengetahui hasil dari ramalannya. Di pasaran telah ada beberapa software
aplikasi komputer untuk membantu kita dalam melakukan peramalan terutama yang
4
menggunakan metode ARIMA. Salah satu software komputer yang mempunyai aplikasi untuk melakukan peramalan dengan menggunakan metode tersebut yaitu
software Minitab. Dengan software ini permasalahan tersebut dapat diselesaikan
relatif cepat dan tingkat ketelitian dalam perhitungannya pun cukup tinggi. Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk mengambil judul
“ANALISIS FORECASTING PESERTA KB BARU DI BPMP KB DAN KP KOTA PEKALONGAN DENGAN METODE ARIMA”.
B. Permasalahan