dalam rekening nasabah, dalam hal ini bank penerbit yang memiliki kewenangan untuk mengawasi dan mengelola sebelum adanya otorisasi dari nasabah pada saat melakukan
transaksi. 10
Hubungan Hukum antara pemegang kartu dengan Penerbit : Pada penggunaan uang
elektronik, karena sifatnya yang prabayar maka hubungan hukum antara penerbit dan pemegang kartu bersifat jual beli. dimana penerbit menjual sebuah alat penyimpan data
berupa kartu prabayar stored value card berbeda dengan Alat Pembayarn Menggunakan Kartu APMK dimana hubungan hukum antara pemegang kartu dengan bank penerbit
didasari pada perjanjian simpan menyimpan uang sesuai dengan Pasal 1 angka 5 UU Perbankan salah satu bentuk simpanan adalah tabungan pada bank. APMK hanya
merupakan fasilitas yang diberikan kepada nasabahpengguna jasa bank untuk memudahkan penggunaan simpanan mereka tersebut.
27
15
4. Pihak-Pihak Dalam Transaksi Uang Elektronik
Uang elektronik e-money yang diterbitkan saat ini ada yang berbasis chipchip base seperti kartu prabayar dan ada pula yang berbasis server server base seperti uang
elektronik yang dapat diakses melalu telepon seluler handphone. Saat ini uang elektronik baru diterbitkan oleh 11 penerbit yang terdiri dari 1 satu Bank Pembangunan
Daerah BPD, 8 delapan Bank Umum dan 11 sebelas Lembaga Selain Bank
15 27
Undang –Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992
tentang Perbankan
perusahaan telekomunikasi
28
16
Daftar Penyelenggara Uang Elektronik yang telah memperoleh Izin dari Bank Indonesia Per Januari 2015
29
17
: No
Nama Penerbit Surat dan Tanggal Izin
Tanggal Efektif Operasional
Keterangan
1. PT. Bank Mandiri
Persero Tbk No. 11434DASP
tanggal 3 Juli 2009 3 Juli 2009
Penerbit
2. PT. Bank Mega Tbk
No. 11443DASP tanggal 3 Juli 2009
3 Juli 2009 Penerbit
3. PT. Bank Negara
Indonesia Persero Tbk
No. 11438DASP tanggal 3 Juli 2009
3 Juli 2009 Penerbit
4. PT. Bank DKI
No. 11429DASP tanggal 3 Juli 2009
3 Juli 2009 Penerbit
5. PT. Bank Central
Asia Tbk No. 11424DASP
tanggal 3 Juli 2009 3 Juli 2009
Penerbit
6. PT. Indosat, Tbk
No. 11513DASP tanggal 3 Juli 2009
3 Juli 2009 Penerbit
7. PT. Skye Sab
Indonesia No. 11431DASP
tanggal 3 Juli 2009 3 Juli 2009
Penerbit
8. PT. Telekomunikasi
Indonesia No. 11432DASP
tanggal 3 Juli 2009 3 Juli 2009
Penerbit
9. PT. Telekomunikasi
Seluler No. 11513DASP
tanggal 3 Juli 2009 3 Juli 2009
Penerbit 10.
PT. Bank Rakyat No. 12691DASP
29 Desember Penerbit
16 28
Pasal 1 Peraturan Bank Indonesia Nomor : 1111PBI2009 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran Dengan Menggunakan Kartu
17
29
Bank Indonesia, Informasi Perizinan Penyelenggara dan Pendukung Jasa Sistem Pembayaran. from URL : http:www.bi.go.ididsistem-pembayaraninformasi-perizinanuang-elektronikContentsDefault.aspx
dikunjungi pada tanggal 09 Februari 2016 pukul 19:02 WIB
Indonesia Persero Tbk
tanggal 13 Agustus 2010 2010
11. PT. XL Axiata, Tbk
No. 12816DASP tanggal 6 Oktober 2010
29 Maret 2011 Penerbit
12. PT. Finnet Indonesia
No. 14277DASP tanggal 16 April 2012
1 Juni 2012 Penerbit
13. PT. Artajasa
Pembayaran Elektronis
No. 14327DASP tanggal 9 Mei 2012
21 November 2012
Penerbit
14. PT. Bank CIMB
Niaga No. 15119DASP
tanggal 13 Februari 2013
27 Maret 2013 Penerbit
15. PT. Bank
Nationalnobu No. 15148DASP
tanggal 26 Februari 2013
29 April 2013 Penerbit
16. PT. Bank Permata
No. 1526DASP tanggal 11 Januari 2013
23 Januari 2013 Penerbit
17. PT. Nusa Satu Inti
Artha No. 14898DASP
tanggal 20 Desember 2012
25 Maret 2013 Penerbit
18. PT. Smartfren
Telecom Tbk No. 1685DKSP
tanggal 26 Mei 2014 16 Juni 2014
Penerbit
19. PT. MVCommerce
Indonesia No. 1698DKSP
tanggal 17 Juni 2014 29 September
2014 Penerbit
20.
PT. Witami Tunai Mandiri
No.16129DKSP tanggal 18 Juli 2014
5 Januari 2015 Penerbit
Tabel III : Daftar Penyelenggara, Nomor Surat Tanggal Izin penerbit Uang Elektronik
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 1112PBI2009 tentang Uang Elektronik electronic money maka dapat dilihat pihak-pihak dalam transaksi uang
elektronik antara lain
30
18
: 1.
Principal Bank atau Lembaga Selain Bank yang bertanggung jawab atas pengelola
sistem danatau jaringan antar anggotanya, baik yang berperan sebagai penerbit danatau acquirer, dalam transaksi uang elektronik yang bekerja
sama dengan anggotanya didasarkan atas suatu perjanjian tertulis
..
2. Penerbit
Bank atau Lembaga Selain Bank yang menerbitkan uang elektronik. 3.
Acquirer Bank atau Lembaga Selain Bank yang melakukan kerjasama dengan
pedagang, yang dapat memproses data uang elektronik yang diterbitkan oleh pihak lain.
4. Pemegang
Pihak yang menggunakan uang elektronik. 5.
Pedagang Merchant Penjual barang danatau jasa yang menerima transaksi pembayaran dari
pemegang.
18
30
Pasal 1 Peraturan Bank Indonesia Nomor 1112PBI2009 tentang Uang Elektronik electronic money
6. Penyelenggara Kliring
Bank atau Lembaga Selain Bank yang melakukan perhitungan hak dan kewajiban keuangan masing-masing penerbit danatau acquirer dalam
rangka transaksi uang elektronik. 7.
Peneyelenggara penyelesaian kliring Bank atau Lembaga Selain Bank yang melakukan dan bertanggung jawab
terhadap penyelesaian akhir atas hak dan kewajiban keuangan masing- masing penerbit danatau acquirer dalam rangka transaksi uang elektronik
berdasarkan hasil perhitungan dan penyelenggara kliring. Bank yang dimaksud adalah Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat
sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, termasuk kantor cabang Bank Asing di Indonesia dan Bank Umum Syariah dan Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah sebagaimana dalam Undang-undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Lembaga Selain Bank merupakan badan usaha bukan bank
yang berbadan hukum dan didirikan berdasarkan hukum Indonesia. Bank atau Lembaga Selain Bank yang mengajukan permohonan ijin untuk
menjadi principal, penerbit maupun acquirer wajib memperoleh ijin dari Bank Indonesia. Permohonan tersebut diajukan sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor
1111DASP tentang Uang Elektronik e-money, untuk principal harus memuat informasi berupa jenis kegiatan uang elektronik yang akan diselenggarakan, rencana
waktu dimulainya kegiatan, dan nama jaringan yang akan digunakan. Untuk menjadi penerbit harus memuat informasi berupa jenis kegiatan uang elektronik yang akan
diselenggarakan, rencana waktu dimulainya kegiatan, dan nama produk yang akan
digunakan. Permohonan ijin sebagai acquirer memuat informasi rencana waktu dimulainya kegiatan, nama dan jumlah principal, penerbit, penyelenggara kliring,
penyelenggara penyelesaian akhir, danatau pihak lain yang bekerjasama, dan nama dan jumlah pedagang yang akan bekerjasama. Permohonan ijin sebagai penyelenggara kliring
danatau penyelnggara penyelesaian akhir memuat informasi rencana waktu dimulainya kegiatan sebagai penyelenggara kliring danatau penyelenggaraan penyelesaian akhir,
nama dan jumlah prinsipal, penerbit, acquirer danatau pihak lain yang akan bekerjasama, serta nama dan merek dagangan yang akan digunakan.
Hubungan antara penerbit, pemegang dan pedegang merchant merupakan hubungan terpenting dalam transaksi uang elektronik. Nilai elektronik dapat diperoleh
dengan menukarkan sejumlah uang tunai atau melalui pendebetan rekening pada bank penerbit untuk kemudian disimpan dalam bentuk uang elektronik. Pemindahan nilai
secara elektronik terjadi apabila ada transaksi pembayaran yang dilakukan pada pedagang merchant melalui suatu mesin khusus untuk katu card reader.
Pengembangan uang elektronik e-money tergantung pada insentif yang akan diperoleh berbagai pihak yang terkait seperti penerbit, pemegang kartu, maupun
pedagang merchant. Bagi penerbit potensi keuntungan yang dapat diperoleh dalam menerbitkan e-money antara lain pendapatan atas fee yang di kenakan kepada pemegang
kartu dan pedagang, pendapatan atas investasi yang diperoleh dari outstanding dana yang terhimpun, dan efisiensi atas berkurangnnya biaya pengelolaan kas dalam hal penerbitan
e-money adalah Bank. Bagi pemegang kartu e-money, keinginan untuk menggunakan e- money dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu besarnya fee yang harus dibayar dibanding
dengan instrument pembayaran lainnya, privasi dan tingkat keamanan e-money,
kemudahan pemakainya, dan luas pedagang merchant. Bagi pedagang sendiri, keinginan untuk menerima pembayaran dalam bentuk e-money dipengaruhi oleh
besarnya fee yang dikenakan oleh penerbit, biaya pengadaan peralatan, dan efisiensi atas berkurangnya biaya pengelolaan kas.
31
19
Salah satu contoh uang elektronik e-money yang diterbitkan oleh Lembaga Selain Bank atas izin dari Bank Indonesia adalah Uang Elektronik yang dikeluarkan oleh
Telkom Indonesia dengan nama kartu T-money
Gambar III : Contoh Uang elektronik T-money yang diterbitkan oleh PT Telkom Indonesia T-money adalah produk PT Telkom Indonesai yang berbasis e-money electronic
moneyuang elektronik. E-money adalah uang yang digunakan dalam transaksi online maupun offline dengan cara elektronik. E-money memiliki nilai uang yang tersimpan atau prabayar
prepaid. Nilai uang dalam e-money akan berkurang pada saat konsumen menggunakannya
31
Bank Indonesia, 2001, paper kajian E-money, Bank Indonesia, Jakarta, Hal 9-10
untuk pembayaran dan dapat ditambah dengan mingisinya Top Up. E-money dapat digunakan untuk berbagi macam jenis pembayaran Multi purpose.
32
20
T-money ada dua jenis t-money online dan t-money card, untuk mendapatkan t-money online penggunaan cukup mendaftarkan e-mailnya sebagai akun t-money. Untuk mendapatkan t-
money card bisa diapatkan melalui merchant-merchant yang telah bkerjasama dengan t-money PT Telkom Indonesia. PT Telkon Indonesia telah mendapat ijin dari Bank Indonesia untuk
menjadi penerbit E-money, untuk t-money saldo maksimal atau dana yang tersimpan paling banyak adalah Rp. 5.000.000 lima juta rupiah untuk akun terverifikasi dan Rp. 1.000.000 satu
juta rupiah untuk akan tidak terverifikasi. Keuntungan yang bisa kita rasakan ketika menggunakan kartu t-money adalah transaksi pembayaran menjadi lebih mudah dan cepat tanpa
perlu membawa uang tunai, transaksi dapat dilakukan melalui Internet dan handphone mobile T- money online, cukup satu kartu untuk semua pembayaran seperti transportasi, wisata, parker,
merchant, dan sebagainya kartu t-money card dan untuk mengurangi resiko membawa uang tunai.
20 32
Penjelasan tentang T-money. from URL : http:www.tmoney.co.idabout
dikunjungi pada tanggal 16 Februari 2016 pukul 09:19 WIB
B. Kaedah Hukum Pengaturan terhadap Transaksi Melalui Uang
Elektronik E-money di Indonesia
Dalam pembelian kartu e-money pada penerbit, kartu akan dilengkapi dengan syarat dan ketentuan penggunaan kartu e-money tersebut. Syarat dan ketentuan tersebut
menjadi suatu bentuk perjanjian antara penerbit dan pemegang kartu dalam penggunaannya pada transaksi e-money. Salah satu acuan penting pada Undang-Undang
Perlindungan Konsumen yaitu dengan adanya peraturan mengenai pencantuman klausula baku pada perjanjian. Dimana dasar peraturan dalam penggunaan alat pembayaran
elektronik menggunakan uang elektronik adalah dengan menggunakan perjanjian baku, maka pencantuman klausula baku yang seimbang haruslah diatur.
Perjanjian baku merupakan terjemahan dari standard contract, baku berarti patokan dan acuan. Dalam bukunya yang berjudul Perjanjian Kredit Bank, Mariam
Darus mendefenisikan perjanjian baku adalah perjanjian yang isinya dibakukan dan dituangkan dalam bentuk formulir.
33
21
Perjanjian baku merupakan konsep janji-janji tertulis yang disusun tanpa membicarakan isi dan lazimnya dituangkan dalam perjanjian yang
sifatnya tertentu
.
34
22
Klausula baku biasanya dibuat oleh pihak yang kedudukannya lebih kuat, yang dalam kenyataannya biasa dipegang oleh pelaku usaha atau dalam kaitannya dengan
perjanjian baku uang elektronik kedudukannya yang lebih kuat dipegang oleh penerbit kartu e-money. Isi klausula baku sering kali merugikan pihak yang menerima klausula
baku tersebut, yaitu pihak konsumen atau pemegang kartu e-money karena dibuat sepihak
33
21
Mariam Badrulzaman, 1978, Perjanjian Kredit Bank, Alumni, Bandung, Hlm. 48
34
22
Ibid. Hlm. 49