Unsur-Unsur Dalam Pajak Pertambahan Nilai PPN

21 1 Pengusaha Kena Pajak PKP Pengusaha Kena Pajak adalah pengusaha yang melakukan penyerahan BKP danatau penyerahan JKP yang dikenakan pajak berdasarkan Undang-Undang PPN dan PPnBM, tidak termasuk pengusaha kecil. Pengusaha dikatakan sebagai PKP apabila melakukan penyerahan BKP danatau JKP dengan jumlah peredaran bruto usaha melebihi Rp 4.800.000.000 empat miliar delapan ratus juta dalam satu tahun. Termasuk Pengusaha Kena Pajak antara lain: - pabrikan atau produsen, - importer dan indentor, - pengusaha yang mempunyai hubungan istimewa dengan pabrikan atau importer, - agen utama dan penyalur utama pabrikan atau importer, - pemegang hak paten atau merek dagang BKP, - pedagang besar distributor, - pengusaha yang melakukan hubungan penyerahan barang, - pedagang eceran. Pengusaha Kena Pajak mempunyai kewajiban, antara lain untuk. a Melaporkan usahanya untuk dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak, 22 b Memungut PPN dan PPn BM yang terutang, c Menyetor PPN yang masih harus dibayar dalam hal Pajak Keluaran lebih besar daripada Pajak Masukan yang dapat dikreditkan serta menyetor Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang terutang, d Melaporkan penghitungan pajak. 2 Pengusaha kecil yang memilih untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak PKP. Pengusaha Kecil adalah pengusaha yang melakukan penyerahan BKP danatau JKP dengan jumlah peredaran bruto danatau penerimaan bruto tidak lebih dari Rp 4.800.000.000 empat milir delapan ratus juta dalam satu tahun. Pengusaha Kecil yang memilih untuk dikukuhkan sebagai PKP, selanjutnya wajib melaksanaknn kewajiban sebagaimana halnya PM PKP. 3 Orang pribadi atau badan yang memanfaatkan BKP tidak berwujud dan atau JKP dari luar Daerah Pabean. 4 Orang Pribadi atau Badan yang melakukan pembangunan rumahnya sendiri dengan persyaratan sebagai berikut. - luas bangunan lebih atau sama dengan 200 dua ratus meter persegi, - bangunan diperuntukkan sebagai tempat tinggal atau tempat usaha, - bangunan bersifat permanen, 23 - tidak dibangun dalam lingkungan real estat, - pembangunan yang dilakukan tidak dalam lingkungan perusahaan atau pekerjaan oleh orang pribadi yang hasilnya digunakan sendiri atau oleh pihak lain. 5 Pemungut pajak yang ditunjuk oleh Pemerintah terdiri dari Kantor Perbendaharaan Negara, Bendahara Pemerintah Pusat dan Daerah, termasuk Bendahara Proyek. 2 Objek Pajak Pertambahan Nilai Menurut Mardiasmo 2016:341 objek Pajak Pertambahan Nilai dikenakan atas. 1 Penyerahan BKP di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha. Syarat-syarat penyerahan BKP oleh pengusaha adalah. - Barang berwujud yang diserahkan merupakan BKP, - barang yang tidak berwujud yang diserahkan merupakan BKP tidak berwujud, - penyerahan yang dilakukan di Daerah Pabean, dan - penyerahan yang dilakukan dalam reangka kegiatan usaha atau pekerjaannya. 2 Impor BKP 24 3 Penyerahan JKP di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha, dengan syarat-syarat sebagai berikut. - Jasa yang diserahkan merupakan JKP, - penyerahan dilakukan di dalam Daerah Pabean, dan - penyerahan dilakukan dalam rangka kegiatan usaha atau pekerjaan. 4 Pemanfaatan BKP Tidak Berwujud dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean. 5 Pemanfaatan JKP dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean. 6 Ekspor BKP Berwujud oleh Pengusaha Kena Pajak. 7 Ekspor BKP Tidak Berwujud oleh Pengusaha Kena Pajak. 8 Kegiatan membangun sendiri yang dilakukan tidak dalam kegitan usaha atau pekerjaan oleh orang pribadi atau badan yang hasilnya digunakan sendiri atau digunakan pihak lain. 9 Penyerahan BKP berupa aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk diperjualbelikan oleh PKP, kecuali atas penyerahan aktiva yang Pajak Masukannya tidak dapat dikreditkan. 25

2.2.6 Dasar Pengenaan Pajak DPP

Menurut Siti Resmi 2016:25 menyebutkan dasar pengenaan pajak merupakan jumlah tertentu sebagai dasar untuk menghitung Pajak Pertambahan Nilai. Dasar pengenaan pajak terdiri atas harga jual, nilai penggantian, nilai ekspor, nilai impor dan nilai lain yang sebagai Dasar Pengenaan Pajak yang diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan. 1 Harga Jual adalah nilai berupa uang termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh pengusaha karena penyerahan BKP, tidak ternasuk PPN dan potongan harga yang dicantumkan dalam faktur pajak. 2 Penggantian adalah nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh pemberi jasa karena penyerahan JKP, tidak termasuk PPN dan potongan harga yang dicantumkan dalam Faktur Pajak. Nilai penggantian merupakan taksiran biaya untuk mengganti biaya yang dikeluarkan guna mendapatkan profesi, keterampilan, dan pengalaman yang memberikan kegiatan pelayanan dalam jasa tersebut. Jika harga jual atau nilai penggantian menggunakan uang asing, maka harus dikonversi ke dalam mata uang rupiah sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan mengenai kurs yang berlaku saat itu. 3 Nilai impor adalah nilai berupa uang yang menjadi dasar penghitungan bea masuk ditambah pungutan lainnya yang dikenakan pajak berdasarkan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan Pabean untuk impor BKP, tidak termasuk 26 PPN yang dipungut berdasarkan undang-undang PPN. Penetuan nilai impor BKP didasarkan pada undang-undang Pabean yang menggunakan Dasar Pengenaan Bea Masuk, yaitu harga faktur cost, baiaya asuransi antar-Daerah Pabean insurance, dan freight ongkos angkut dan pengapalan antar-Daerah Pabean atau disingkat dengan CIF. Rumus menghitung nilai impor sebagai Dasar Pengenaan Pajak adalah. Nilai Impor = CIF + Bea Masuk + Pungutan lain yang sah 4 Nilai ekspor adalah nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh ekportir. Nilai ekspor tercantum dalam dokumen tertentu yang dapat dijadikan sebagai faktur pajak untuk ekspor, yaitu Pemberitahuan Ekspor Barang PEB, yang tidak difiatmuat oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Berapa pun yang tercantum dalam dokumen ekspor PEB, tidak ada perhitungan PPN karena tarif PPN untuk barang ekspor adalah 0 nol persen maka PKP dapat mengajukan permohonan pengembalian kelebihan pembayaran restitusi PPN dalam rangka ekspor BKP. 5 Nilai lain sebagai Dasar Pengenaan Pajak Nilai lain adalah jumlah yang ditetapkan sebagai Dasar Pengenaan Pajak. Nilai tersebut ditetapkan sebagai berikut. 1 Untuk pemakaian sendiri BKP danatau JKP adalah harga jual atau penggantian setelah dikurangi laba kotor.