34 Jika P adalah probabilitas bahwa sebuah panggilan dari inlet ke kedua
outlet akan terblokir, dan P’ adalah probabilitas bahwa panggilan dari link A-B ke
kedua outlet akan terblokir adalah : P’ = Pb
1
sibukPb
2
sibuk = b
1
b
2
= b
2
P = [a + 1 – aP’]
M
= [a + 1 – ab
2
]
M
Dengan menggunakan satu kali retrial, grade of service telah ditingkatkan tanpa memerlukan penambahan crosspoint. Berdasarkan Gambar 2.15 dan
Gambar 2.16 juga berdasarkan persamaan 2.4, dihasilkan persamaan matriks 3 tingkatan dengan multiple trial yaitu[7] :
P = [ a + 1 – a b
T
]
M
= [ 1 – 1 – a 1 – b
T
]
M
………...….. 2.5
Dimana :
a = A-B kepadatan link trafik = AN M Erlang b = B-C kepadatan link trafik = AN MT Erlang
A = Trafik yang ditawarkan per inlet N = Jumlah inlet per grup
M = Jumlah interstage link T = Jumlah trial
2.19 Stacked Switch Fabrics
Untuk meningkatkan kinerja dari sebuah switch fabrics dalam hal mengurangi tingkat probabilitas blocking, dapat juga menggunakan metode
stacked switch fabric, dimana sebuah jaringan ditumpuk stacked menjadi satu bagian dan dihubungkan secara paralel pada port masukan dan port keluaran,
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.17 [8].
Universitas Sumatera Utara
35 Gambar 2.17 Sebuah Stacked Switch Fabrics dengan 3 Salinan
2.20 Jaringan Batcher
Batcher network diletakkan didepan Banyan network, maka akan didapat Batcher-banyan fabric yang memiliki sifat nonblocking tidak akan terjadi
tabrakan selama paket-paket ditujukan pada port output yang berbeda-beda. Elemen switching yang terdapat pada Batcher network bekerja dengan cara
yang sangat berbeda dengan yang terdapat pada Banyan network. Elemen switching tersebut melakukan perbandingan menyeluruh terhadap angka pada self-
routing header, kemudian meneruskan paket yang memiliki angka lebih tinggi ke satu port output sementara yang lebih rendah ke port output yang lain. Jika
ternyata kedua nilai sama, maka dilakukan pemilihan secara acak. Ada dua jenis elemen switch pada Batcher network yaitu elemen yang melakukan pengurutan
“naik” meneruskan paket dengan nomor lebih tinggi ke port sebelah atas dan el
emen yang melakukan pengurutan “turun” meneruskan paket dengan nomor lebih tinggi ke port sebelah bawah[9]. Teknik pen-sortiran yang dilakukan oleh
Batcher dapat dijelaskan sebagai berikut[10]: 1.
Jika dua input yang muncul, maka input yang memiliki alamat tertinggi akan meneruskannya ke port output atau dengan mengikuti tanda panah. Seperti
Gambar 2.18 yang menjelaskan tentang pen-sortiran tahap I.
Universitas Sumatera Utara
36
111
011
Gambar 2.18 Pen-sortiran Tahap I
2. Jika hanya satu alamat input yang muncul, maka akan meneruskannya, tetapi
tidak mengikuti tanda panah yang ada. Seperti Gambar 2.19 yang menjelaskan pen-sortiran tahap II.
011
Gambar 2.19 Pen-sortiran Tahap II
Universitas Sumatera Utara
37
BAB III PROBABILITAS BLOCKING DAN CROSSPOINT JARINGAN